loading...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan yang menghasilkan suatu produk dalam operasionalnya memerlukan informasi mengenai berapa besar jumlah biaya yang digunakan dalammenghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. melaluiataubersamaini demikian, peran akuntansi menjadi penting untuk mengolah dan memdiberikan informasi keuangan bagi pimpinan perusahaan, yang akan dipergunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengendalian, dan alhasil pengambilan keputusan manajemen.
Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan untuk kemudian hari mengkomunikasikannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan agar dapat digunakan sebagai alat menolong dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu sistem akuntansi yang andal dan tidak menyesatkan, sehingga mampu menyajikan informasi ihwal posisi keuangan, kinerja dan arus dana dari suatu unit ekonomi kepada para pengambil keputusan.
Satu di antara beberapa jenis informasi yang dihasilkan akuntansi, laporan laba rugi departemental. Bagi sebuah hotel, laporan laba-rugi departemen kamar sangat penting untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk perencanaan biaya yang tercermin dalam anggaran biaya, pengendaliannya, serta sebagai masukan untuk pengambilan keputusan keputusan pemamasukan.
Sebagaimana diketahui, sebuah hotel, apalagi hotel yang tergolong berbintang, biasanya menawarkan berbagai kelas kamar. Masing-masing kelas yang ditawarkan tentu tidak sama tarif-nya. Perbedaan tarif dikarenakan adanya perbedaan fasilitas kamar atau layanan yang didiberikan. Artinya, biaya operasi kamar juga sanggup tidak sama antar kelas kamar.
Umumnya pada perusahaan dagang dan manufaktur, secara tradisional komponen biayanya dapat dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu harga pokok penjuakan (untuk perusahaan dagang) atau harga pokok produksi (untuk perusahaan manufaktur), biaya administrasi & umum serta biaya pemamasukan. Sedangkan pada industri perhotelan, dipergunakan standar atau sistem akuntansi tersendiri yang disebut dengan Uniform System of Account for Hotel (USAH), yang pengelompokan biayanya tidak sama pula, sebagaimana tercermin dalam laporan laba rugi, yaitu biaya departemental (departemental expenses), biaya yang tidak didistribusikan (undistributed expenses) dan seterusnya. melaluiataubersamaini lain perkataan, berdasarkan USAH, akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya setiap departemen atau divisi hotel melaporkan hasil operasinya selama periode tertentu, termasuk departemen kamar atau room department yang tugasnya yaitu mengelola penjualan kamar-kamar hotel.
Pendapatan departemen kamar diperoleh dari penyediaan kamar akomodasi (room sale) merupakan penjualan utama (primary sale) bagi industri perhotelan. Untuk kepuasan tamu, juga disediakan makanan dan minuman serta jasa lainnya seperti fasilitas telpon, facsimail dan fasilitas perkantoran lainnya (business center) serta laundry, sehingga terjadilah penjualan jasa ikutan (drived sale). Selain ditawarkan kepada tamu, hotel menawarkan berbagai jasa ikutan tersebut kepada konsumen umum, yang merupakan penjualan bebas (independent sale)
Menurut USAH, ada tiga kelompok biaya yang mengurangi total pendapatan, hingga menghasilkan laba/rugi sebelum pajak sebuah usaha perhotelan, yaitu biaya departemental, biaya yang tidak didistribusikan (Undistributed Expenses) dan biaya tetap. Dalam biaya departemen (department expenses), umumnya terkandung dua kelompok biaya, yaitu harga pokok (cost of sales) dan biaya operasi. Khusus pada departemen kamar, tidak terdapat unsur harga pokok, tetapi spesialuntuk biaya operasi, karena itu pula pada Borneo International Hotel, Room Departement Expenses, terdiri dari dua kelompok biaya, yaitu biaya tenaga kerja (penghasilan dan biaya lainnya yang terkait), serta biaya operasional lainnya.
Dalam rangka penyediakan kamar-kamar akomodasi, Borneo Intenational Hotel membagi beberapa jenis/kelas kamar, yatu: Superior Room, Deluxe Room, Eecutive Club Room, Suite dan President Suite. Masing-masing jenis kamar tidak sama tarifnya, mengingat fasilitas yang didiberikan juga tidak sama dan biaya operasional juga tidak sama, sehingga pada akhirnya masing masing kamar memdiberikan konstribusi laba departemen kamar yang mungkin tidak sama.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, guna mengetahui alokasi biaya masing-masing jenis kamar dan konstribusinya terhadap keuntungan departemen, maka diambil judul penelitian ini: “Analisis Laporan Laba Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel di Samarinda”.
Tag :
Akuntansi
0 Komentar untuk "Analisis Laporan Keuntungan Rugi Departemen Kamar Pada Borneo International Hotel Di Samarinda (Ak-45)"