Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Irit Listrik Pt. Pln Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Penggunaan Listrik Di Kecamatan Panakkukangkota Makassar (Km-17)

loading...


Kata hemat berarti berhati-hati dalam membelanjakan uang, meng-he-mat berarti menggunakan (sesuatu) dengan cermat dan hati-hati (supaya tidakboleh lekas habis, rusak), peng-he-mat-an juga di artikan proses, cara, perbuatan menghemat : ialah istilah yang dialamatkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai sindiran atas kinerja layanan PT PLN (Persero). Sebagai perusahaan terbesar di bidang kelistrikan di Indonesia, PLN dianggap kurang bisa memuaskan para pelanggan. PLN terlalu sering melaksanakan pemadaman bergilir di banyak sekali kawasan utamanya di Pulau Sulawesi, Jawa, dan Sumatra .Tindakan PLN itu tentu saja mencederai gambaran PLN sebagai perusahaan yang melayani publik.
Sejak zaman penjajahan Belanda hingga Indonesia merdeka, tugas ketenagalistrikan demikian penting dan mempunyai multiplier investasi yang besar.Sejarah ketenagalistrikan Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan perjalanan bangsa dan Negara Indonesia.Pemerintah menyadari bahwa ketenagalistrikan sangat berperan dalam menggerakkan pembangunan di Indonesia.Sejalan dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, tugas ketenagalistrikan mengalami peningkatan yang tampak dalam semangat dan nilai-nilai listrik. Untuk menandai semangat dan nilai-nilai listrik, Menteri Pertambangan menetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional yang selalu di peringati oleh karyawan PLN dan masyarakat beserta kawan kerjanya.

Sejarah perkembangan dan kemajuan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada selesai kala ke 19 yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan swasta milik Belanda menyerupai pabrik gula dan teh.Perusahaan-perusahaan Belanda mendirikan pembangkit listrik yang dipakai untuk keperluan pabrik-pabrik milik perusahaan swasta Belanda tersebut.Ketenagalistrikan kemudian dimanfaatkan untuk khalayak umum yang dimulai oleh perusahaan swasta ternama berjulukan NV.NIGN yang menyediakan tenaga listrik yang sanggup dimanfaatkan oleh umum.
Selanjutnya pemerintah Belanda mendirikan Lands Warterkracht Bedrijven – semacam perusahaan listrik Negara – yang mengelola PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Gienteng Madiun, PLTA Tes Bengkulu, PLTA Tonsea Lama Sulawesi Utara, dan PLTU Jakarta. Di beberapa Kota Praja didirikan perusahaan–perusahaan listrik Kotapraja.Terjadi perubahan ketika pemerintah Belanda menyerahkan kekuasaan kepada Jepang pada perang dunia kedua sehingga Jepang menguasai Indonesia termasuk perusahaan listrik.
Personel perusahaan listrik diganti oleh orang-orang jepang, namun kekuasaan Jepang itu berakhir ketika Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.Perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang diambil alih oleh para perjaka dan buruh listrik dan gas.Pada September 1945, sebuah delegasi buruh/pegawai listrik dan gas melaporkan hasil usaha mereka kepada ketua Komite Nasional Indonesia Pusat Mr. Kasman Singodimedjo yang selanjutnya memimpin delegasi untuk menyerahkan perusahaan perusahaan ketengalistrikan dan gas kepada Presiden Soekarno.
Penyerahan itu diterima oleh Presiden Soekarno yang kemudian membentuk jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga melalui ketetapan Pemerintah No. 1 Tahun 1945 pada tanggal 27 oktober 1945.Selanjutnya pada Agresi I dan Agresi II, sebagian besar perusahaan listrik kembali dikuasai oleh Pemerintah Belanda. Kemudian, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. 163 tertanggal 3 oktober 1953, wacana nasionalisasi tiruana perusahaan Belanda, dan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1958 wacana nasionalisasi perusahaan listrik dan gas milik Belanda dikuasai oleh bangsa Indonesia.
Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) dan pada tahun 1990 melalui peraturan pemerintah Nomor 17, PLN diputuskan sebagai pemegang kuasa Usaha ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah mempersembahkan peluang kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.
Sejalan dengan kebijakan itu, pada juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). (Mguarep Pasaribu : 2009). Namun belakangan ini, kinerja PLN cukup jelek dengan memberlakukan pemadaman bergilir di hampir setiap kawasan di Indoneisa khususnya di kota Makassar. PLN mempunyai alasan yang berpengaruh kenapa terlalu sering melaksanakan pemadaman listrik di banyak sekali daerah: pasokan listrik (daya) tidak sebanding dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Persoalan keterbatasan jasa kelistrikan sudah mencuat ketika Indonesia dilanda krisis pertengahan tahun 1997, antara lain, melemahnya nilai tukar rupiah.Pemerintah mengalami keterbatasan finansial sehingga subsidi pada banyak sekali sektor pembiayaan terpaksa dikurangi, antara lain pengurangan subsidi pada sektor BBM (bahan bakar minyak) dan listrik. Pengurangan subsidi ini terwujud dalam kenaikan harga BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) semenjak 2002 hingga 2003 (laporan keuangan PLN 1997-2000).
Meski sudah mengalami kenaikan harga yang memberatkan banyak sekali pihak, tarif listrik di Indonesia termasuk yang paling murah di Asia.Akan tetapi, pada waktu kemudian masyarakat Indonesia sudah biasa menikmati listrik dengan tarif murah bersubsidi.Sama menyerupai harga BBM, maka tarif yang masih murahpun tetap dirasakan mahal oleh sebagian besar masyarakat.Pasalnya kenaikan tarif listrik dan BBM bagai imbas domino yang mendorong kenaikan harga pada tiruana sektor. Kondisi masyarakat makin terpuruk alasannya yaitu di satu pihak, harga tiruana barang meningkat dan di lain pihak makin banyak masyarakat yang mengalami penurunan dan kehilangan kemampuan daya beli yang diakibatkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Solusi pemerintah semoga tetap memdiberi layanan ketenagalistrikan yaitu tetap menyediakan subsidi untuk golongan sosial dan rumah tangga 450VA (laporan keuangan PLN 2011).
Untuk itulah, akhir-akhir ini PLN sering menghimbau kepada pelanggan untuk seterbaik mungkin menghemat pemakaian listrik. Penghematan yang dilakukan masyarakat akan besar keuntungannya dalam memmenolong krisis kelistrikan yang dialami PLN pada ketika ini. Himbauan ini biasanya melalui banyak sekali kanal media, baik cetak maupun elektronik. Dalam mengkampanyekan penghematan listrik paling tidak ada dua titik berat yang disampaikan PLN, pertama: untuk menggunakan listrik seperlunya dan menghemat selebihnya, kedua: usahakan semoga meminimalkan pemakaian listrik pada jam beban puncak 18.00 – 21.00.

Iklan layanan masyarakat yang sering diluncurkan PLN biasanya melalui media televisi. Memang jikalau dibandingkan dengan media massa lainnya, televisi mempunyai sifat yang istimewa, yakni campuran dari media dengar dan gambar hidup (gerak), yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan atau bahkan campuran dari unsur-unsur tersebut. Media televisi sanggup menyajikan pesan yang bergotong-royong ialah hasil dramatisir secara audiovisual dan unsur gerak dalam waktu bersamaan. Televisi sebagai media massa idealnya mempunyai beberapa fungsi, antara lain fungsi informatif, edukatif, rekreatif, dan sebagai masukana menyosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman, baik yang usang maupun yang baru.
Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa menyerupai televisi, mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi ketika ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta membuat budaya massa baru. Banyak hal bisa dipelajari, baik itu secara sengaja maupun tanpa sadar. Banyak gaya hidup yang diimitasi dan adopsi dari apa yang disajikan televisi bahkan para pemirsa televisi menjadi begitu permisif untuk mengadakan penjadwalan ulang acara demi satu atau jenis tayangan tertentu.
Tak dipungkiri lagi bahwa gejolak pertelevisian di Indonesia bersumber pada pemasukan iklan.Makin banyak iklan yang masuk maka makin kokohlah perusahaan televisi tersebut.Salah satu iklan yang diserap yaitu iklan layanan masyarakat.PLN dalam hal ini memasang iklan layanan masyarakat di banyak sekali kanal televisi guna mempergampang komunikasi antara produsen dan konsumen dalam hal himbauan untuk menghemat pemakaian listrik.
Namun apakah iklan yang disampaikan PLN di media televisi tersebut mempunyai imbas kepada penghematan pemakaian listrik bagi masyarakat di Kota Makassar. Seperti diketahui, Kota Makassar yaitu salah satukotaterbesar ke empat setelah Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk melihat bagaimanakah perilaku masyarakat di Kota Makassar terhadap iklan layanan masyarakat PT PLN (Persero) di televisi untuk menghemat listrik. melaluiataubersamaini Judul “Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Hemat ListrikPT PLNTerhadap Sikap Masyarakat dalam Penggunaan Listrik Di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar

Tag : Komunikasi
0 Komentar untuk "Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Irit Listrik Pt. Pln Terhadap Perilaku Masyarakat Dalam Penggunaan Listrik Di Kecamatan Panakkukangkota Makassar (Km-17)"

Back To Top