loading...
Sapi Bali ialah keturunan eksklusif dari banteng liar (Bibos banteng) dan mempunyai karakteristik yang sangat baik menyerupai fertilitas yang sangat baik, tingkat kelahiran yang cukup tinggi 80-83% dan sanggup mengikuti keadaan dengan lingkungan ekstrim (Gunawan dkk, 1988). Namun, akhir-akhir ini sifat keunggulan ini mulai menurun mengingat pertumbuhan yang relatif lambat, ukuran bobot tubuh sapi semakin kecil, bobot lahirnya rendah dengan mortilitas yang cukup tinggi (Putra, 1999).
Sapi Bali biasanya dipelihara secara individual dengan cara-cara tradisional sehingga menyebabkan perkembangannya agak lambat dan cenderung stagnan, namun disisi lain teknologi pakan untuk ternak (sapi) sudah tersedia dan perlu diterapkan oleh peternak secara kontinyu sehingga ternak yang dihasilkan oleh peternak meningkat kualitas dan produktivitasnya. Kualitas produksi daging sapi Bali tergantung pada pertumbuhannya alasannya yaitu produksi yang tinggi sanggup dicapai dengan pertumbuhan yang cepat.
Atas dasar fatwa ini, maka dilakukan penelitian ini untuk melihat efek umur dan jenis kelabuin terhadap bobot tubuh sapi Bali dan melihat kimasukan umur yang optimum pertumbuhan sapi Bali.
Tag :
Pertanian,
Peternakan
0 Komentar untuk "Pengaruh Umur Dan Jenis Kelamin Terhadap Pertambahan Bobot Tubuh Sapi Bali (Pt-16)"