loading...
Daging ialah hasil pemotongan ternak yang sudah melalui proses rigormortis, dalam proses rigormortis tersebut otot akan mengalami kehilangan glikogen dan mengakibatkan otot menjadi kaku, setelah itu enzim-enzim proteolitik pada daging akan bekerja dalam memperbaiki keempukan. Pada fase rigormortis kemampuan daging dalam mengikat air akan menurun demikian pula daya putus daging yang semakin menurun dan mengakibatkan meningkatnya nilai susut masak pada daging, maka perlu dilakukan penambahan materi sebagai materi pengikat. Pengawetan dan pengolahan daging ialah suatu cara menyimpan daging untuk jangka waktu yang cukup usang semoga kualitas maupun kemembersihkanannya tetap terjaga. Tujuan pengawetan dan pengolahan yaitu untuk memperpanjang daya simpan, untuk meningkatkan cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Ada beberapa cara pengawetan yaitu: pendinginan, pelayuan, pengasapan, pengeenteng, pengalengan dan pembekuan.
Dendeng ialah salah satu produk awetan daging yang dikeringkan dalam proses pembuatanya yang sangat terkenal di Indonesia. Dendeng yaitu lembaran daging yang dikeringkan dengan menambahkan adonan gula, garam, serta bumbu-bumbu lain. Dendeng sanggup dibentuk dari banyak sekali jenis daging ternak. Namun, yang umum dijumpai di pamasukan yaitu dendeng sapi. Belakangan ini juga mulai dikenal dendeng ikan, udang, bekicot, dan bahkan keong emas.
Kualitas dendeng sangat dipengaruhi oleh tingkat ketebalannya, semakin tinggi tingkat ketebalan maka semakin sedikit air yang keluar dalam materi pangan. Penentuan kualitas olahan dipengaruhi oleh materi dasar termasuk daging yang mempunyai daya ikat air yang tinggi.
Daging ialah produk olahan yang simpel rusak, untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan pengolahan menjadi produk lain salah satunya yaitu dendeng. Selama penyimpanan daging akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi, salah satunya yaitu daging akan mengalami ketengikan akhir dari penyimpanan. Oleh sebab itu dengan penambahan nanas diperlukan kandungan vitamin C pada nanas sanggup menghambat terjadinya proses oksidasi lemak dan mempertahankan kualitas pada dendeng giling daging sapi.
Nanas ialah salah satu tanaman buah yang banyak dibudidayakan di kawasan tropis dan subtropis. Tanaman ini mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Industri pengolahan buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan, sebab mempunyai potensi ekspor. Ada dua jenis enzim yang terdapat pada buah nanas, yang sangat mempunyai kegunaan untuk kesehatan tubuh. Enzim itu yaitu bromelin dan peroksidase, nanas juga mempunyai vitamin C yang berfungsi sebagai penghambat terjadinya oksidasi lemak. Enzim bromelin yang terdapat dalam nanas ialah enzim kompleks yang berfungsi untuk memecahkan protein pada makanan menyerupai daging sehingga megampangkan badan dalam proses perembesan protein, enzim bromelin pada nanas juga sanggup meningkatkan keempukan pada daging. Penggunaan nanas dengan tingkat penambahan yang tidak sama selama penyimpanan pada dendeng giling daging sapi sanggup menghambat terjadinya proses oksidasi lemak dan mempertahankan sifat fungsional dan sifat fisik daging serta sanggup meningkatkan keempukan pada daging.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek pemdiberian level nanas terhadap kualitas dendeng giling daging sapi pada usang penyimpanan yang tidak sama. Adapun kegunaan dari penelitian ini diperlukan mempunyai kegunaan sebagai materi gosip bagi peneliti, peternak, pemerintah dan masyarakat luas wacana penambahan nanas untuk menjaga kualitas dan menghambat terjadinya proses oksidasi lemak pada dendeng giling daging sapi.
Tag :
Pertanian,
Peternakan
0 Komentar untuk "Pengaruh Tingkat Penambahan Nanas (Ananas Comosus) Dan Usang Penyimpanan Terhadap Tingkat Oksidasi Lemak Dan Perubahan Kualitas Dendeng Giling Daging Sapi (Pt-18)"