Teori Motivasi Maslow, Mcclelland, Mcgregor, Hezberg, Erg Aldefer

loading...
Teori-teori motivasi - Berikut ini aneka macam teori motivasi berdasarkan para pakarnya yaitu: Maslow (teori hierarki kebutuhan), McClelland (teori motivasi prestasi), Mc Gregor (teori X dan Y), teori motivasi Hezberg, dan Teori ERG Aldefer. Berikut penjelasannya:

a. Teori Motivasi Maslow

Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan insan sebagai diberikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis ialah hirarki kebutuhan insan yang paling dasar yang ialah kebutuhan untuk sanggup hidup menyerupai makan,minum, perumahan, oksigen, pulas dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa kondusif ini mencakup keamanan akan pinjaman dari ancaman kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada ketika mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa kondusif sudah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk perteman dekatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan impian untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengukuhan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri ialah hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang bahwasanya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat alasannya yaitu orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri bahagia akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.

Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan sikap memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih lampau sebelum kebutuhan yang lebih tinggi menyerupai perwujudan diri mulai mengembalikan sikap seseorang. Hal yang penting dalam pedoman Maslow ini bahwa kebutuhan yang sudah dipenuhi memdiberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia mendapatkan uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi daerah ia bekerja, maka uang tidak memiliki daya intensitasnya lagi. Makara bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan sudah terpuaskan, kebutuhan itu masih menghipnotis sikap spesialuntuk intensitasnya yang lebih kecil.

b. Teori Motivasi Prestasi dari Mc. Clelland
Konsep penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri insan yaitu motivasi prestasi berdasarkan Mc Clelland seseorang dianggap memiliki apabila beliau memiliki impian berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak situasi Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan berdasarkan Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 85) yaitu :
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari impian mengambil kiprah yang sanggup dipertanggung jawabankan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia memilih tujuan yang masuk akal sanggup memperhitungkan resiko dan ia berusaha melaksanakan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya berteman dekat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin memiliki efek atas orang lain, beliau peka terhadap struktur efek antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

c. Teori X dan Y dari Mc. Gregor
Teori motivasi yang menggabungkan teori internal dan teori eksternal yang dikembangkan oleh Mc. Gregor. Ia sudah merumuskan dua perbedaan dasar terkena sikap manusia. Kedua teori tersebut disebut teori X dan Y. Teori tradisional terkena kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan atas dasar teori X. Adapun anggapan yang mendasari teori-teori X berdasarkan Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 87 )
a. Rata-rata pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan kalau bisa akan menghidarinya.
b. Karena intinya tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, diperlakukan dengan eksekusi dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
c. Rata-rata pekerja lebih bahagia dibimbing, berusaha menghindari tanggung jawaban, memiliki ambisi kecil, kemamuan dirinya diatas segalanya.

Teori ini masih banyak dipakai oleh organisasi alasannya yaitu para manajer bahwa anggapn-anggapan itu benar dan banyak sifat-sifat yang diamati sikap manusia, sesuai dengan anggapan tersebut teori ini tidak sanggup menjawaban seluruh pertanyaan yang terjadi pada orgaisasi. Oleh alasannya yaitu itu, Mc. Gregor menjawaban dengan teori yang berdasarkan pada kenyataannya.

Anggapan dasar teori Y yaitu :
a. Usaha fisik dan mental yang dilakukan oleh insan sama halnya bermain atau istirahat.
b. Rata-rata insan bersedia berguru dalam kondisi yang layak, tidak spesialuntuk mendapatkan tetapi mencari tanggung jawaban.
c. Ada kemampuan yang besar dalam kecedikan, kualitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh pegawai.
d. Pengendalian dari luar eksekusi bukan satu-satunya cara untuk mengarahkan tercapainya tujuan organisasi.

d. Teori Motivasi dari Herzberg

Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer sanggup mengendalikan faktor-faktor yang sanggup menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian sudah dikemukakan dua kelompok faktor yang menghipnotis seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang bahwasanya sebagai faktor sumber kepuasan kerja yaitu prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawaban.

Kelompok faktor kedua yaitu ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini yaitu kondisi kerja, hubungan antar pribadi, metode pengawasan dan penghasilan. Perbaikan faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menjadikan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menjadikan motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.

e. Teori ERG Aldefer
Teori Aldefer ialah teori motivasi yang menyampaikan bahwa individu memiliki kebutuhan tiga hirarki yaitu : ekstensi (E), keterkaitan (Relatedness) (R), dan pertumbuhan (Growth) (G).

Teori ERG juga mengungkapkan bahwa sebagai pelengkap terhadap proses kemajuan pemuasan juga proses pengurangan keputusan. Yaitu, kalau seseorang terus-menerus terhambat dalam usaspesialuntuk untuk memenuhi kebutuhan mengakibatkan individu tersebut mengarahkan pada upaya pengurangan alasannya yaitu menjadikan perjuangan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih rendah.

Penjelasan ihwal teori ERG Aldefer menyediakan masukana yang penting bagi manajer ihwal perilaku. Jika diketahui bahwa tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dari seseorang bawahan misalnya, pertumbuhan nampak terkendali, mungkin alasannya yaitu budi perusahaan, maka hal ini harus menjadi perhatian utama manajer untuk mencoba mengarahkan kembali upaya bawahan yang bersangkutan memenuhi kebutuhan akan keterkaitan atau kebutuhan eksistensi. Teori ERG Aldefer mengisyaratkan bahwa individu akan termotivasi untuk melaksanakan sesuatu guna memenuhi salah satu dari ketiga perangkat kebutuhan.

Demikian aneka macam teori motivasi berdasarkan Maslow, McClelland, McGregor, Hezberg, dan ERG Aldefer. Semoga bisa menjadi tumpuan dalam penyusunan skripsi manajemen

Daftar pustaka:
Handoko, Hani T, Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr. M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE
0 Komentar untuk "Teori Motivasi Maslow, Mcclelland, Mcgregor, Hezberg, Erg Aldefer"

Back To Top