Gaya Kepemimpinan

loading...
Gaya Kepemimpinan - Berikut ini aneka macam teori tentang gaya kepemimpinan. Kepemimpinan ialah tulang punggung pengembangan organisasi sebab tanpa kepemimpinan yang baik akan susah mencapai tujuan organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mensugesti sikap orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan yaitu bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Robert, 1992). James et. al. (1996) menyampaikan bahwa gaya kepemimpinan yaitu aneka macam referensi tingkah laris yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mensugesti pekerja.

Pengertian Gaya kepemimpinan berdasarkan Tampubolon (2007) yaitu sikap dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mensugesti kinerja bawahannya.

Berdasarkan definisi gaya kepemimpinan diatas sanggup disimpulkan bahwa kepemimpinan yaitu kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melaksanakan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat lima gaya kepemimpinan yang diadaptasi dengan situasi berdasarkan Siagian (2002), yaitu:

1. Tipe pemimpin yang otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang:
- Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
- Mengidentikan tujuan langsung dengan tujuan organisasi
- Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
- Tidak mau mendapatkan Koreksi, masukan dan pendapat
- Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
- Dalam tindaknya penggeraknya sering mempergunakan approach yang mengandung unsur paksaan dan puntif (bersifat menghukum)

2. Tipe pemimpin yang militeristik
Perlu diperhatikan terlebih lampau bahwa yang dimaksud seorang pemimpin tipe militeristik tidak sama dengan seorang pemimpin modern. Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ialah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat:
- Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan
- Dalam menggerakan bawahannya bahagia bergantung pada pangkat dan
jabatan
- Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
- Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya

3. Tipe pemimpin yang paternalistik
- Menganggap bahwa sebagai insan yang tidak dewasa
- Bersikap terlalu melindungi
- Jarang mempersembahkan peluang kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan
- Jarang mempersembahkan peluang kepada bawahan untuk mengambil inisiatif
- Jarang mempersembahkan peluang kepada bawahan untuk menyebarkan daya kreasi dan fantasi
- Sering bersikap mau tahu

4. Tipe pemimpin yang kharismatik
Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.

5. Tipe pemimpin yang demokratik
Pengetahuan tentang kepemimpinan sudah menandakan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling sempurna untuk organisasi modern karena:
- Ia bahagia mendapatkan masukan, pendapat dan bahkan Koreksian dari bawahan
- Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam perjuangan mencapai
tujuan
- Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
- Selalu berusaha menyebarkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin

Kepemimpinan memegang kiprah yang signifikan terhadap kesuksesan dan kegagalan sebuah organisasi. Sedangkan Robinss (2006) mengidentifikasi empat
jenis gaya kepemimpinan
antara lain:

1. Gaya kepemimpinan kharismatik
Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik:
a. Visi dan artikulasi. Dia mempunyai visi ditujukan dengan samasukan ideal yang berharap masa depan lebih baik daripada status quo, dan bisa mengklarifikasi pentingnya visi yang sanggup dipahami orang lain.
b. Rasio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk meraih visi.
c. Peka terhadap lingkungan. Mereka bisa menilai secara realistis hambatan lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik perseptif (sangat pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsif terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam sikap yang dianggap gres dan berlawanan dengan norma.

2. Gaya kepemimpinan transaksional
Pemimpin transaksional ialah pemimpin yang memandu atau memotivasi para pengikut mereka menuju samasukan yang diputuskan dengan memperjelas persyaratan kiprah dan tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih berserius pada relasi pemimpin-bawahan tanpa adanya perjuangan untuk membuat perubahan bagi bawahannya. Terdapat empat karakteristik
pemimpin transaksional:
a. Imbalan kontingen: kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan, menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.
b. Manajemen berdasar pengecualian (aktif): melihat dean mencari penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan.
c. Manajemen berdasar pengecualian (pasif): mengintervensi spesialuntuk jikalau standar tidak dipenuhi.
d. Laissez-Faire: melepas tanggung jawaban, menghindari pembuatan keputusan.

3. Gaya kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan pengembangan dari masing-masing pengikut, Pemimpin transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan memmenolong mereka memandang perkara usang dengan cara-cara baru, dan mereka bisa menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai samasukan kelompok. Terdapat empat karakteristik pemimpin transformasional:
a. Kharisma: mempersembahkan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan.
b. Inspirasi: mengkomunikasikan cita-cita tinggi, memakai symbol untuk memseriuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.
c. Stimulasi intelektual: mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan perkara secara hati-hati.
d. Pertimbangan individual: mempersembahkan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi, melatih dan menasehati.

4. Gaya kepemimpinan visioner
Kemamuan membuat dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel, dan menarikdanunik terkena masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh dan membaik dibanding ketika ini. Visi ini jikalau diseleksi dan diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa menjadikan terjadinya lompatan pertama ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk mewujudkannya.

Variabel Gaya kepemimpinan biasanya menjadi variabel bebas dalam pembuatan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada ...."
- "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Produktifitas Pegawai pada..."
- dll

Daftar Pustaka:
- Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Gandum Mas. Malang.
- Siagian, Sondong. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta.
- Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA. Jakarta.

0 Komentar untuk "Gaya Kepemimpinan"

Back To Top