6 Tujuan Administrasi Keuangan Dalam Perusahaan

loading...
Tujuan Manajemen Keuangan - Masalah keuangan ( Financial Management ) tentu tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sehari hari kita sebagai mahluk ekononmi.

Bukan spesialuntuk sebagai seorang individu, namun juga dengan hal yang berskala besar. Agak besar. Sangat besar juga niscaya berkaitan bersahabat dengan dilema keuangan.

Keuangan harus sanggup diatur dengan sedemikian rupa. Agar efektif dan efisien. Agar menghasilkan sesuatu dengan terbaik. Ilmu pengaturan keuangan ini umumnya kita sebut dengan Manajemen Keuangan.

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan tempatnya mengatur keuangan. Uang masuk dan uang keluar. Uang yang diperlukan dan uang yang tidak dibutuhkan. Juga mengulas: mau diapakan uang uang itu.

Perusahaan terperinci mempunyai tujuan mengapa administrasi keuangan dibentuk. Yang terperinci semoga sanggup bekerja secara efektif dan efisien.

 tentu tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sehari hari kita sebagai mahluk ekononmi 6 Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan
Manajemen Keuangan

Tujuan Tradisional

Tujuan administrasi keuangan secara normatif yaitu untuk meterbaikkan nilai perusahaan. Niai perusahaan sanggup dilihat dari: harga saham perusahaan. Harga saham yang tertera dibursa imbas yaitu indikator nilai dari perusahaan. Sebesar itu nilainya. Katanya.

Mengapa tujuan administrasi keuangan yaitu untuk menaikkan nilai perusahaan ?
  • Harga pasar saham merefleksikan penilaian oleh pasar terhadap prestasi dari perusahaan tersebut pada dikala itu dan masa yang akan hadir.
  • Tujuan meterbaikkan harga pasar turut memperhitungkan kapan pengembalian modal (return) akan diterima oleh para investor atau pemilik, rentang jangka waktu terjadinya, resiko atas return tersebut, serta kebijakan terkena dividen.

Namun perlu diingat, menaikkan nilai perusahaan tidak berarti menaikkan kenaikan keuntungan perlembar saham (earning per share/EPS). Nilai perusahaan lebih dari sekedar nilai keuntungan perusahaan.

Tujuan dengan cara menaikkan keuntungan tersebut gotong royong sudah tidak memadai lagi, lantaran berdasarkan Hampton, (1995) :
  • Meterbaikkan keuntungan atau keuntungan tidak mempertimbangkan asas nilai waktu dari uang dan jangka rentang waktu pengembalian (return) modal dimasa yang akan hadir.
  • Risiko atas pengembalian modal dimasa menhadir tidak diperhitungkan.
  • Kebijakan keputusan dividen yang diabaikan

Meskipun keuntungan perusahaan sanggup mempengaruhi nilai perusahaan, tapi bukanlah faktor utama. Terlebih lagi: keuntungan perusahaan diartikan dengan keuntungan akuntansi.

Laba akuntansi spesialuntuk melihat nominal pemasukan. Yang dibandingkan dengan nominal pengeluaran. Itu saja. Tidak melihat sisi dari keekonomian perusahaan. Efek dominonya. Efek jangka panjangnya.

Bahkan banyak "pencatatan laba" yang sengaja "dikecilkan" untuk menghidari pembayaran pajak yang besar.
Meterbaikkan kesejahteraan para pemegang saham tidak sanggup membebaskan perusahaan tersebut dari pertanggung-jawabanan sosial.

Mengapa?  
  • Kesejahteraan para pemegang saham serta kehidupan perusahaan tersebut sangat bergantung pada tanggung balasan sosial dari perusahaan.
  • Perusahaan sanggup dipandang memproduksi barang dan jasa pribadi ataupun barang dan jasa sosial yang nantinya akan sangat menguntungkan bagi para pemegang saham.

Manajemen keuangan punya -setidaknya- 6 cara. Untuk meningkatkan nilai perusahaan.

 tentu tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sehari hari kita sebagai mahluk ekononmi 6 Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan

1. Mengendalikan Arus Kas

Berbicara arus kas: berbicara keperluan jangka pendek perusahaan. Rumusnya: arus kas harus lancar. Jika tidak lancar, wajib dibikin lancar. Bagaimanapun caranya, selama diperbolehkan.

Arus kas banyak manfaatnya. Banyak juga cara mengendalikannya. Bisa diatur dengan mengontrol pengeluaran operasional rutin. Seperti pembayaran penghasilan pegawai, beban listrik dan telepon, pembelian materi baku, dan rutinitas yang rutin lainnya. Yang rutin mengabiskan uang.

Melihat pos-pos pengeluaran mana yang sanggup ditekan. Penggunaannya. Dan juga menambah pengeluaran yang dinilai mempersembahkan dampak yang terbaik bagi perusahaan. Memdiberikan keuntungan yang besar.

Bukan spesialuntuk berbicara pengeluaran. Aliran kas masuk juga harus diawasi.

Misalnya: mengambil tindakan atas piutang yang usang tidak tertagih, menegosiasi bagan pembayaran yang dirasa memberatkan, mempersembahkan potongan pada penjualan tunai. Dan yang lainnya. Masih banyak yang sanggup dilakukan oleh seorang manajer keuangan.

2. Meterbaikkan Keuntungan

Seorang manajer keuangan dituntut untuk memperoleh keuntungan seterbaik mungkin dengan sumber daya yang ada. Baik untuk jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Keputusan jangka panjang: berafiliasi dengan investasi perusahaan. Setiap investasi: terdapat ketidakpastian.

Pemilihan investasi. Dan atau juga kombinasi investasi. Harus diperhitungkan dengan jeli. Tahap penting ini kita butu: administrasi keuangan.

Untuk melaksanakan hal penting ini: analisa data keuangan. Agar ketemu peluang yang menguntungkan. Hitung hitungannya. Yang dicari: hitungan yang menghasilkan paling banyak. melaluiataubersamaini resiko -sebisa mungkin- paling sedikit.

Bukan spesialuntuk jangka panjang. Jangka pendek wajib diterbaikkan.

Ini yang harus dilakukan manajer keuangan: menekan pengeluaran. Sebisa mungkin: paling irit. Membeli yang butuh dibeli. Menahan yang tidak perlu. Atau belum perlu. Atau yang perlunya masih lama.

Pelit?

Harus.

3. Melakukan Efisiensi

Hal ini terkait dengan peterbaikan keuntungan diatas. Setinggi apapun angka penjualan, sebesar apapun pemasukan akan terasa tidak istimewa apabila pengeluaran yang dilakukan juga tinggi. Bahkan lebih tinggi dari pemasukan.

Banyak cara dan metode dalam melaksanakan efisiensi. Bisa dengan eksklusif melaksanakan pemangkasan biaya-biaya pada pos-pos tertentu yang dirasa kurang mempersembahkan bantuan terbaik. Bisa dengan pemilihan metode akuntansi yang ada. Bisa dengan menentukan kebijakan pendanaan atau pengadaan aktiva menyerupai pembelian secara kredit (bunga) ataupun tunai (potongan).

4. Kelangsungan Hidup Perusahaan

Prinsip akuntansi dikenal dengan istilah going concern. Prinsip going concern mengasumsikan bahwa perusahaan akan beroperasi secara terus-menerus tidak akan pernah berhenti. Bagaimana langkah administrasi keuangan semoga perusahaan terus sanggup bertahan hidup sepanjang waktu ?

Manajemen keuangan spesialuntuk sanggup meterbaikkan kiprah atau kewajiban yang ada pada mereka. Keputusan administrasi keuangan ihwal keputusan pendanaan, keputusan investasi, dan keputusan dalam mengelola aktiva yang ada yaitu langkah yang sanggup diambil.

Ancaman perusahaan ada dua: dari internal. Juga dari eksternal. "manajemen bobrok". niscaya sering mendengar stereotip itu. Istilah yang sering menjadi penyebab bangkrutnya perusahaan. Itu yaitu lantaran internal perusahaan. Semua kepingan administrasi harus bertanggung jawaban. Dan bagaimana koordinasi antar lini. Diantara mereka. Para manajer. Tidak terkecuali: manajer keuangan.

Kebijakan pemerintah. Kekalahan bersaing dengan perusahaan lain. Karena mininmnya penemuan atas produk, mahalnya biaya produksi, dan pangsa pasar yang dikuasai perusahaan lain yaitu sanggup menjadi penyebab eksternal dan sekaligus juga internal.

Perusahaan yang berhasil dipersaingan selalu mengakibatkan penemuan dan efisiensi sebagai prioritas. Perusahaan sanggup menghasilkan temuan baru, produk baru, teknologi gres dengan biaya produksi yang minimal.

Tugas administrasi keuangan yaitu dengan memastikan, mendorong dan memfasilitasi dengan keuangan semoga tiruana itu terjadi melalui dana-dana yang dikelolanya.

Bagaimana cara menghadapi persaingan dan bahaya peraturan pemerintah yang tidak stabil? Manajemen keuangan harus menyiapkan secara dini kondisi keuangan perusahaan semoga segera sanggup mencari alternatif ataupun menjaga uang untuk dipakai manufer perusahaan semoga sanggup berjalan.

Fluktuasi pasar dan peraturan harus disikapi dengan matang. Manajer keuangan sanggup bekerjasama antara industri dan pemerintah. Agar sanggup merumuskan peraturan yang sanggup menampung kepentingan perusahaan.

Manajemen keuangan dituntut untuk sanggup meterbaikkan keputusan-keputusan yang akan ditempuh dengan berlandaskan pada masa depan perusahaan dimasa yang akan hadir.

5. Mengurangi Resiko Operasional 

Ketika perusahaan sedang beroperasi, berproduksi, beraktivitas rutin menyerupai biasa. Mungkin tanpa disadari terdapat banyak resiko yang terus mengikutinya. Resiko fisik ataupun resiko keuangan.

Penjualan barang secara kredit misalnya. Disana terdapat resiko piutang yang tidak tertagih yang sanggup mengurangi pemasukan perusahaan. Mengganggu arus kas perusahaan.

misal lain: resiko peralatan produksi yang tidak berjalan optimal. Bisa mengganggu jadwal produksi. Juga sanggup membuat persediaan materi baku menumpuk.

Peristiwa ini, selain sanggup mempengaruhi arus kas perusahaan, juga sanggup membuat jadwal yang tidak akurat. Customer sanggup komplain: reputasi perusahaan taruhannya.

Selain itu, Bahan baku tertentu umurnya tidak tahan lama. Jika tidak segera diproduksi: kondisinya tidak terbaik. Jika kemudian digunakan: mempengaruhi kualitas output yang dihasilkan.

Semua tahapan-tahapan operasional dari pertama sampai akhir, sampai penjualan benar-benar dinikmati harus dilakukan dengan kontrol yang rutin dan hati-hati untuk menghindari segala kemungkinan resiko yang mengikuti.

Koordinasi dengan administrasi lain. khusunya administrasi operasional atau produksi benar-benar terjalin baik. Komunikasi terkena kebutuhan keuangan operasional harus inten dilakukan.

6. Mengontrol Struktur Modal

Struktur modal perusahaan yaitu perbandingan atau proprosi antara derma dan modal perusahaan yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Hutang yang dimaksud yaitu pinjaman jangka panjang. Hutang jangka pendek tidak termasuk dalam struktur modal lantaran derma ini umumnya berubah-ubah sesuai kebutuhan. Sedangkan derma jangka panjang sifatnya relatif lebih panjang.

Dalam neraca keuangan, Hutang jangka panjang dan ekuitas (modal) perusahaan berada pada sisi pasiva.

 tentu tidak akan pernah terlepas dari kehidupan sehari hari kita sebagai mahluk ekononmi 6 Tujuan Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan

Pada struktur modal perusahaan, bunga obligasi sanggup mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin tinggi baiya obligasi (bunga), bahkan melibihi dari yield (penghasilan) dari pemegang saham, maka nilai perusahaan akan turun lantaran ada kemungkinan investor akan menjual sahamnya kemudian ditukar dengan obligasi yang menghasilkan lebih besar.

Bahwa tujuan administrasi keuangan yaitu untuk menaikkan nilai saham bukan berarti harus mengorbankan para kreditur atau pemegang obligasi.

Tujuan administrasi mengatur struktur modal yaitu untuk menggabungkan sumber pendanaan yang akan dipakai perusahaan untuk operasi maupun investasi.

Pencarian adonan sumber dana yang mempunyai biaya yang paling kecil dan sanggup mempersembahkan imbas terbaik terhadap harga saham perusahaan yaitu sturktur modal yang paling optimal.
0 Komentar untuk "6 Tujuan Administrasi Keuangan Dalam Perusahaan"

Back To Top