loading...
Perolehan Aktiva Tetap - Aset Tetap sanggup diperoleh dengan bermacam cara, beberapa diantaranya ialah: dibeli secara Tunai, dicicil (kontrak jangka panjang), pertukaran, dibangun sendiri maupun dengan saham. Untuk klarifikasi terkena perolehan aset tetap, silahkan baca positingan saya sebelumnya tentang Perolehan Aset Tetap
Pada postingan sebelumnya juga, sudah saya bahas terkena Perolehan Aset Tetap yang di peroleh dibeli secara Tunai, silahkan sanggup di baca di perolehan aset tetap secara pembelian tunai. Perolehan aset tetap yang diperoleh dengan kontrak jangka panjang (dicicil) dan pertukaran, silahkan baca di perolehan aset tetap pertukaran
Perolehan Aset Tetap Di Bangun Sendiri
Perolehan Aset Tetap Dibangun Sendiri
Untuk aset bangunan sering juga diperoleh dengan dibangun terlebih lampau, tidak membeli bangunan siap pakai. Pada dasarnya, perolehan aset tetap yang dibangun sendiri ibarat bangunan sering kali terbagi menjadi dua proses, pertama dibangun menggunakan jasa kontraktor (istilahnya diborongkan) proyeknya, yang kedua dibangun sendiri, tidak diborongkan kepada pihak lain.
Jika perolehan aset tetap diborongkan kepada pihak lain, maka harga perolehan aset tetap tersebut diakui sebesar nilai kontraknya, sesuai kontrak dengan kontraktor yang mengerjakan proyeknya. dan jikalau dibangun sendiri, maka harga perolehan aset tetap diakui sebesar seluruh pengeluaran atas pembangunan aset tersebut misalkan pembangunan gedung, pabrik tersebut. Dalam pembuatan aset tetap yang tidak diborongkan, biaya biaya ibarat upah langsung, materi material dan biaya produksi pribadi dibebankan kedalam harga perolehan.
Jika perolehan aset dengan cara diborongkan, maka akan praktis untuk memilih harga perolehannya, begitu juga dengan yang dibangun sendiri, tinggal menambahkan tiruana biaya yang dikeluarkan untuk mendapat aset tersebut, tapi,......
Kasus yang tidak mengecewakan pelik dalam penentuan perolehan aset tetap yang dibangun sendiri adalah, Seandainya pembangunan aset tetap terjadi ketika perusahaan sedang beroperasi?
Apanya yang menjadi duduk masalah pelik?
Dalam pembangunan tentu ada banyak pengeluaran, dan pada waktu yang sama pula perusahaan juga sedang beroperasi, sedang melaksanakan acara produksi, yang juga banyak terjadi pengeluaran biaya di site pembangunan yang searea, pengeluaran sanggup campur aduk antara biaya operasional produksi vs biaya pembangunan gedung.
Ok, pengeluaran yang terjadi selama masa pembangunan sama saja dengan pengeluaran-pengeluaran proses produksi di perusahaan, yang terdiri dari 4 kelompok pengeluaran besar :
- Bahan pribadi (material)
- Upah pribadi (direct labour)
- Biaya Tak pribadi (overhead)
- Biaya operasional (expenses)
Pengeluaran materi langsung: OK, ini praktis untuk dipisahkan, tak ada duduk masalah fokus.
Pengeluaran Upah langsung: Ok, inipun praktis untuk dipisahkan,
Pengeluaran Biaya tak Langsung dan Biaya Operasional, Nah ini mungkin agak susah untuk dipisahkan. hampir niscaya perusahaan akan menggunakan sumber daya yang sama untuk post pengeluaran ini.
misalnya: penerapan air, pemakaian telepon, pemakaian listrik, transportasi, biaya satpam, peralatan tertentu, atau bahkan menugaskan karyawan/staf khusus yang bekerja dioperasional perusahaan juga bertugas mengawasi proyek pembangunan aset tetap.
Termasuk akuntan (staff accounting), selain menghandle keuangan dan pembukuan perusahaan yang sedang beroperasi juga harus membukukan tiruana transaksi yang muncul tanggapan proses pembangunan aset juga.
Lalu Bagaimana memisahkannya?
Kita menggunakan INCREMENTAL METHOD untuk menjawaban duduk masalah ini yaitu dengan cara membandingkan selisih overhead cost antara overhead/expenses sebelum dan sehabis adanya kontruksi pembangunan aset.
misal Kasus :
PT Foraz semenjak 6 Juni 2014 melaksanakan ekspansi pabrik dengan membangun gedung baru. PT Foraz sudah semenjak 10 tahun yang kemudian produksinya. Dari Laporan Rugi keuntungan PT. Foraz, didapat data sebagai diberikut :
Perolehan aset tetap dibangun sendiri |
melaluiataubersamaini meliihat perbandingan data tersebut, maka porsi alokasi yang perlu dikapitalisasi sanggup ditentukan ibarat terlihat dikolom terakhir pada table dibawah ini :
perolehan aset tetap dibangun sendiri |
Debit | | | Electricity | 450 | |||
Debit | | | Building | 50 | |||
Credit | | | Cash | 500 |
Debit | | | Water Supplies | 250 | |||
Debit | | | Building | 50 | |||
Credit | | | Cash | 300 |
Debit | | | Thelephone | 200 | |||
Debit | | | Building | 50 | |||
Credit | | | Cash | 250 |
Debit | | | Overtime | 13.000 | |||
Debit | | | Building | 2.000 | |||
Credit | | | Cash | 15.000 |
Debit | | | Office Supplies | 250 | |||
Debit | | | Building | 150 | |||
Credit | | | Cash | 400 |
Debit | | | Petrol | 50 | |||
Debit | | | Building | 50 | |||
Credit | | | Cash | 100 |
Apabila ada pertanyaan ataupun Koreksi serta koreksi, silahkan tinggalkan dikolom komentar, sekian doloe pembahasan terkena Perolehan Aset Tetap Dibangun Sendiri , jika merasa ada yang kurang paham silahkan ditanyakan di kolom komentar. baca juga : Aktiva diperoleh dari surat berharga (saham/obligasi)
Tag :
Aktiva Tetap
0 Komentar untuk "Perolehan Aset Tetap Berwujud Dibangun Sendiri"