Manajemen Seni Administrasi Sektor Publik

loading...
Manajemen Strategi Sektor Publik - Siagian [2004] mengemukakan administrasi strategi sebagai suatu rangkaian keputusan serta tindakan yang disusun oleh administrasi puncak dan kemudian diimplementasi oleh tiruana jajaran entitas atau organisasi dalam kerangka pencapaian tujuan yang diputuskan organisasi tersebut.

Manajemen taktik yakni sebuah pendekatan yang sistematis dalam membuat formulasi, mewujudkan serta mengawasi taktik yang dipilih.

Manajemen strategi tidak spesialuntuk digunakan pada sektor swasta namun juga sudah diterapkan pada sektor publik.

Penerapan administrasi taktik pada ke-2 jenis entitas tersebut bahwasanya tidak tidak sama jauh. Hanya saja pada institusi sektor publik tidak menekankan pada tujuan organisasi dalam mencari keuntungan namun lebih kepada pelayanan untuk masyarakat.

sebagai suatu rangkaian keputusan serta tindakan yang disusun oleh administrasi puncak dan ke Manajemen Strategi Sektor Publik
manajemen strategi

Manajemen Strategi Sektor Publik

Anthony dan Young [2003] menyatakan pengutamaan organisasi sektor publik lebih ditekankan kedalam 7 hal diberikut :
  1. Tidak mempunyai tujuan mencari keuntungan atau keuntungan.
  2. Ada pertimbangan khusus menyangkut pembebanan pajak
  3. Orientasi kegiatan spesialuntuk berserius pada pelayanan semata
  4. Banyak menghadapi permasalahan yang tidak mengecewakan besar pada tujuan dan juga strategi
  5. Dalam hal keuangan. Sektor publik tidak bisa menggantunkan dan mengharapkan pada klien.
  6. Dominasi profesional.
  7. Besarnya imbas politik yang dihadapi.

Manajemen Strategi juga sudah diterapkan di Indonesia, diantaranya berada dibidang pendidikan.

Nawawi [2003] menyatakan Departemen Pendidikan Nasional menjalankan proses administrasi taktik dengan cara mengendalikan taktik serta pelaksanaan pendidikan nasional yang diwujudkan didalam sistem pendidikan nasional baik itu pendidikan secara formal ataupun pendidikan yang non formal.

Proses administrasi taktik dijalankan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi pendidikan yaitu wargguagara yang kompetitif dan berkarakter.

Nutt dan Backoff [1992] pada Salusu [2006: 496 - 498] menyatakan ada beberapa alasan perlunya perubahan taktik yang juga sekaligus memdiberi petunjuk terkena bagaimana manfaat manajemen taktik untuk organisasi sektor publik ataupun organisasi nirlaba sebagai diberikut :
  1. Organisasi sektor publik yang gres ataupun yang berkembang harus memikirkan samasukan dan tujuan yang diprioritaskan.
  2. Kebutuhan dalam mempertahankan stabilitas pembiayaan yang membutuhkan taktik gres dalam mencari sumber dana baru
  3. Keinginan dalam menyebarkan pelayanan, dengan seiring semakin tersedianya sumber daya, mendorong administrasi untuk melaksanakan perubahan atas kebijakan, prosedur, bahkan sampai prioritas kepada klien yang dilayani.
  4. Perluasan peranan alasannya yakni desakan oleh publik, guna memenuhi kebutuhan mereka. Perubahan kepemimpinan umumnya diikuti dengan visi yang gres yang menuntut para pemangku memahami kebijakan yang baru.
  5. Tuntutan yuridis didalam planning yang memungkinkan perubahan suatu mekanisme jikalau ada desakan dari pemerintah untuk mendapat menolongan yang dibutuhkan.
  6. Tuntutan akan integrasi antar departement, biro, bagian, seksi dan yang lainnya seringkali terjadi didalam organisasi sektor publik yang akan menuntut suatu adaptasi misi, visi tujuan, dan banyak sekali mekanisme lainnya.
  7. Koordinasi tindakan yang menuntut adanya perubahan dalam akal internal
  8. Ancaman politik yang menuntut para pemangku untuk menyesuaikan kebijakan organisasi-nya dengan bahaya tuntutan tersebut.

Mengapa organisasi sektor publik memerlukan administrasi strategis dalam melaksanakan aktivitasnya?

Karena instansi atau organisasi sektor publik membutuhkan planning yang strategis untuk menggapai tujuan yang dirinci acara dan acara yang bisa bersinergi.

Terlebih lagi dengan struktur organisasi yang besar serta sangat kompleks, dengan menerapkan administrasi strategi, para pemangku kepentingan bisa memotivasi serta mengarahkan para pegawai yang kemudian bisa meningkatkan kinerja organisasi.

Sektor publik pun bisa merumuskan taktik ke masa depan dan melihat bahaya dan peluang yang ada serta menetapkan tujuan yang terperinci pada masa menhadir

melaluiataubersamaini penerapan administrasi strategi, diharapkan instansi sektor publik sanggup :
  • Menjadi instansi yang reaktif didalam menghadapi suatu perubahan situasi.
  • Mengelola sumber daya untuk hasil yang optimal.
  • Mengubah orientasinya menjadi instansi yang berorientasi pada masa menhadir.
  • Menjadikan instansi adaftif serta fleksibel, mengurangi alur birokrasi yang rumit dan lebih terbuka atau transparan.
  • Menjadikan instansi sektor publik bisa memenuhi ekspentasi para pengguna layanan

Kendala Manajemen Strategi Sektor Publik

Kendala administrasi taktik sektor publik bisa terjadi dikarenakan karakteristik yang dimiliki organisasi sektor publik tidak sama dengan abjad pada organisasi swasta.

Kendala tersebut diartikan sebagai kondisi yang tetap [struktural atau prosedural] yang kecenderungannya ada dalam beberapa periode dan administrasi harusnya menyesuaikan diri serta mengatasi hambatan tersebut.

Kendala hambatan yang serint terjadi pada sektor publik diantaranya :
  • Ada perbedaan yang fundamental dalam undang - undang, dimana sektor publik memakai konstitusi dari negara, hal ini bisa membuat sektor publik lebih kaku dan ketika menyusun suatu acara acara harus mengeceknya doloe dengan undang - undang apakah acara tersebut tidak melanggar undang-undang atau tidak. 
  • Karena ialah perpantidakboleh tangan pemerintahan, maka organisasi publik bersifat lebih terbuka kepada lingkungan eksternal dibandingkan dengan sektor swasta. Hal ini mengakibatkan kinerjanya menjadi sorotan jikalau visi maupun misi dan acara yang dijalankan jauh dari keinginan para pengguna layanan. Secara tidak eksklusif besar lengan berkuasa terhadap kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Bahkan bisa berdampak pada stabilitas keamanan.
  • Prosedur pemerintahan yang sering kali rumit, kaku dan berjenjang sehingga membutuhkan waktu yang sangat usang dalam mengatasi sebuah masalah. Sudah menjadi belakang layar umum pegawai yang hadir pada sektor pemerintahan bukan alasannya yakni kompetensi, kemampuan atau skil dan pengalamannya. Tapi alasannya yakni menjamurnya kongkalikong dan nepotisme dalam perekrutan pegawai organisasi. Dan ini hampir terjadi ditiruana lini.
  • Proses pengukuran kinerja pada instansi pemerintahan jauh lebih susah dibanding dengan organisasi pada sektor swasta. Produk yang dihasilkan (output) maupun tujuan dalam sektor swasta sangat terperinci yaitu produk ataupun jasa yang dijual dan mencari laba, sedangkan pada sektor pemerintahan mempunyai wilayah kerja yang jauh lebih luas dan rumit didalam mengukur tujuan maupun hasilnya.
  • Keterbatasan akan informasi menjadi hambatan dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Hal ini terjadi alasannya yakni adanya pembelokan dari tujuan insentif yang bekerjasama dengan penerapan administrasi strategi. Para manajer pelaksana bisa saja memdiberi informasi yang keliru biar kinerja mereka terkesan positif dimata atasan walaupun pada kenyataannya, kondisinya berbanding terbalik dengan apa yang dilaporkan. Istilah yang sering didengar yakni ABS atau Asal Bapak Senang.
Baca juga: Fungsi Manajemen Strategi Komprehensif

Konteks Manajemen Strategis pada Sektor Publik 

Menurut Ring dan Perry (1985), ada beberapa konteks yang ada pada administrasi strategis sektor publik. Berikut diantaranya :
  • Policy Ambiguity. Pola arah taktik pada sektor publik dinilai tidak terperinci arahnya alasannya yakni struktur oganisasi yang sangat kompleks dan tidak efisien.
  • The Openness of Goverment. Peranan media sangat besar dalam mengungkap proses pengambilan keputusan dan juga penerapannya.
  • Attentive Publics. Terdapat banyak kepentingan dan acara tertentu dari beberapa kelompok yang mempengaruhi pemerintahan.
  • The Time Problem. Manajemen strategik sangat memperhatikan masa jabatan serta peraturan-peraturan yang membatasi waktu.
  • Shaky Coalitions. Aliansi koalisi politik ketika perencanaan bisa berubah komposisinya ketika pelaksanaan.

Ring dan Perry juga mempersembahkan solusi atas konteks yang bisa menjadi hambatan tersendiri pada strateegi sektor publik tersebut :
  • Maintaining Flexibility. Implementasi administrasi taktik pada prosesnya diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan simpel atas banyak sekali perubahan yang terjadi pada internal maupun eksternal organisasi.
  • Bridging Competing Worlds. Organisasi sektor publik bersifat terbuka dan berpotensi mempunyai ikatan dengan banyak sekali kelompok dan juga kepentingannya. Pemerintah selaku otoritas dituntut bisa berlaku adil terhadap tiruana pihak.
  • Wielding Influence, Not Authority. Kemampuan untuk berpolitik sangat dibutuhkan dalam administrasi strategik. Tujuannya untuk menjalin korelasi dan mempersembahkan kesan positif apabila berkonfrontasi dengan pihak-pihak tertentu.
  • Minimizing Disconntinuity. Mengontrol koalisi politik yang ada biar tetap stabil dan tidak terpecah.

Model Manajemen Strategis Sektor Publik

Umumnya terdapat empat model taktik pada sektor publik yang dikenal [Joyce,1999] :
  1. Model perencanaan klasik
  2. Model perencanaan taktik visioner
  3. Model bisnis
  4. Model peramalan

#1. Model Perencanaan Klasik

Model ini spesialuntuk memseriuskan kepada kegiatan formalitas pemerintahan dalam menyusun planning strategis yang kemudian akan didiberikan kepada unit-unit organisasi yang ada dinaungannya.

Model perencanaan klasik ini kemungkinan akan susah berjalan secara terbaik alasannya yakni pandangan formalitas birokrat yang kaku. Terlebih unit-unit orgnisasi yang berada dibawahnya tidak mempunyai janji dan tujuan yang sama.

#2. Model Bisnis

Model perencanaan taktik visioner lebih berserius kepada korelasi antara organisasi dengan organisasi yang berada dibawahnya. 

melaluiataubersamaini adanya sifat transaksional yang umumnya berbentuk bonus. Maka akan ada lebih banyak insentif bagi sebuah organisasi dalam menjalankan strateginya.

#3. Model Perencanaan Strategis Visioner

Orientasi pada model perencanaan strategis visioner ini berada pada rujukan pikir yang bersifat jangka panjang. Manajer akan melaksanakan kegiatan yang bisa mempersiapkan organisasi pada dikala ini menuju masa yang akan hadir yang diinginkan.

#4. Model Peramalan

Model ini berserius pada pengambanan spesialisasi organisasi dan pengembangan korelasi dengan organisasi yang lain untuk mencapai tujuan dan visi organisasi.

Peran Pemimpin dan Komitmen Pegawai

Salah satu kunci kesuksesan administrasi taktik pada sektor publik terletak pada Leadership. melaluiataubersamaini hak dan wewenang yang dimiliki, para pemimpin bisa mendorong dan memaksa para pemimpin pemimpin kecil dibawahnya untuk merancang dan mengimplementasikan keputusan-keputusan yang berkaitan erat dengan taktik pelayanan publik.

Peran pemimpin bukanlah tugas yang simpel mengingat pemimpin pada organisasi publik dikelilingi oleh ribuah konflik kepentingan yang teruma kepentingan yang bisa merugikan.

Strategi yang akan dijalankan administrasi puncak tidak akan pernah memuaskan tiruana pihak. Pasti akan ada pihak-pihak yang akan dirugikan. Ketika keputusan dijalankan niscaya akan menumui pro dan kontra. Pihak yang oke dan pihak yang tidak setuju. Mau tidak mau harus berani menjalankan. Pemimpin dituntut mengambil keputusan yang mempunyai manfaat terbaik dengan kerugian seminimal mungkin.

Pelaksanaan taktik yang terbaik dibutuhkan pegawai yang mempunyai komitmen, skil, pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni untuk mengeksekusi taktik yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Komunikasi yang baik antara pegawai dan administrasi atas harus selaras dan serasi untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengeksekusi taktik manajemen.

Referensi :
Ibrahim, Amin. 2008. Pokok-Pokok Administrasi Publik dan Implementasinya. Bandung: Refika Aditama

0 Komentar untuk "Manajemen Seni Administrasi Sektor Publik"

Back To Top