Perkembangan Dan Preferensi Terhadap Larva Glyphodes Pulverulentalis (Hama Ulat Pucuk) Pada Lima Jenis Tanaman Murbei (Morus Sp.) (Prt-171)

loading...
Tanaman murbei (Morus sp.) memiliki peranan penting dalam perjuangan persuteraan alam, lantaran daun tumbuhan ini ialah masakan pokok bagi ulatsutera (Bombyx mori). Produksi dan kualitas daun murbei tidak spesialuntuk memilih pertumbuhan dan kesehatan ulatnya, tetapi juga besar lengan berkuasa terhadap kualitas kokon yang dihasilkan dan sekaligus memilih pula hasil produksi benang suteranya (Sunanto, 1997).

          melaluiataubersamaini semakin populernya persuteraan alam, maka usaha–usaha ke arah peningkatan produksi dan kualitas daun ditingkatkan, supaya diperoleh jumlah kokon yang banyak dan berkarakter baik. Tanaman murbei termasuk jenis tumbuhan yang sering diganggu hama atau penyakit. Serangan hama atau penyakit menimbulkan produksi daun murbei mengalami penurunan (Sunanto, 1997).

          Hama yang umumnya menyerang tumbuhan murbei yakni jenis-jenis serangga dari ordo ibarat Coleoptera, Hemiptera, Lepidoptera, Thysanoptera. Hama-hama tersebut sanggup menimbulkan kerusakan besar lantaran memakan tunas, daun, batang, bahkan akar tumbuhan murbei (Handoro, 1997). Hama yang banyak merusak tumbuhan murbei di Sulawesi Selatan ada 4 jenis yaitu hama pucuk, kutu daun, kutu batang dan penggerek batang. Hama pucuk G. pulverulentalis banyak merusak daun dan daun muda (Dirjen Kehutanan, 1995). Kuantitas dan kualitas daun murbei tidak spesialuntuk memilih pertumbuhan dan kesehatan ulat sutera tetapi besar lengan berkuasa terhadap kualitas kokon yang dihasilkan dan sekaligus memilih produksi benang sutera (Samsijah,1985).


          Serangan hama G. pulverulentalis  ialah salah satu diantara beberapa spesies yang menjadi hama penting yang sanggup menimbulkan rendahnya produksi sutera di Indonesia (Saranga dkk., 1992). Ngengat G. pulverulentalis ialah hama potensial lantaran sanggup menurunkan hasil sutera secara pribadi baik kualitas maupun kuantitas (Purwaningrum, 2002).

          Tanaman murbei tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit.  Penyebaran dan kerusakan tumbuhan murbei oleh hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh pengelolaan kebun murbei, ibarat pemangkasan, pguan, dan pemupukan. Untuk mencegah kerusakan tumbuhan akhir hama dan penyakit tersebut dengan mengusahakan kondisi kebun yang baik (Ahdiat, 2007). Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan murbei sebaiknya dilaksanakan secara preventif. Pengendalian dan pemberantasan hama tumbuhan murbei sanggup dilakukan secara mekanis, secara biologis dan secara kimia. Pengendalian hama secara mekanis dilakukan dengan cara mengambil/menangkap hama atau melalui pemangkasan (pemotongan) potongan tumbuhan yang terserang. Bagian tumbuhan yang terjangkit hama harus dimembuang jauh atau dibakar untuk memutus siklus hama (Patandianan, 2007). Sedangkan untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit yang sudah menyerang dilakukan dengan penerapan pestisida (Ahdiat, 2007). Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan menggunakan materi kimia berupa insektisida melalui metode penyemprotan (Patandianan, 2007).

                        Beberapa peneliti sudah memperhatikan keadaan hama tersebut, tetapi penelitian terkena preferensi pada beberapa jenis murbei belum dilakukan. Oleh lantaran itu, perlu dilakukan penelitian terhadap G. pulverulentalis.
0 Komentar untuk "Perkembangan Dan Preferensi Terhadap Larva Glyphodes Pulverulentalis (Hama Ulat Pucuk) Pada Lima Jenis Tanaman Murbei (Morus Sp.) (Prt-171)"

Back To Top