Perancangan Sistem Info Berbasis Object Oriented Dengan Unified Approach (Studi Kasus Penentuan Alokasi Trayek Angkutan Perdesaan Di ..(Ik-35)

loading...
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer khususnya bidang teknologi warta mengambarkan perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan penerapan komputer pada aneka macam bidang, kalangan dan usia yang sudah banyak kita temukan kini ini. Pemanfaatan komputer pada aneka macam bidang tersebut merujuk pada peningkatan kualitas kinerja dari sisi kegampangan memperoleh warta yang cepat dan akurat.

Sebagian besar perusahaan atau organisasi pada ketika ini mulai mengaplikasikan kecanggihan dari teknologi warta dan komunikasi. Organisasi yang sanggup menerapkan teknologi yang lebih baik dan canggih, akan dianggap memenangkan persaingan. Penggunaan teknologi ini tentunya berkaitan pula dengan proses bisnis mereka. Dapat dikatakan, teknologi dipakai oleh organisasi dalam mendukung kelancaran proses bisnis mereka.

Sistem kerja manual yang kompleks dan memerlukan pengolahan data yang cepat, mulai diubah menjadi sistem yang terkomputerisasi. Sistem dibentuk tidak spesialuntuk untuk mengikuti tren bisnis, tetapi sistem juga mempunyai fungsi dan kiprah yang cukup penting dalam organisasi. Penggunaan sistem komputerisasi sanggup memperbaiki proses bisnis yang ada, meningkatkan efisiensi dan akurasi, serta meningkatkan kinerja organisasi. Untuk membangun sebuah sistem, tentunya diharapkan perhitungan dan perencanaan yang baik dan matang. Sistem yang baik tidak harus mengubah seluruh proses bisnis organisasi, tetapi hendaknya sistem mengikuti proses bisnis yang sudah ada, dengan melaksanakan perbaikan pada bagian-bagian yang bisa diefisienkan. Berarti dalam pembuatan sistem bagi organisasi, diharapkan analisis terhadap proses bisnis dan permasalahan yang dihadapi. Analisis juga bisa dilakukan terhadap sumber daya dan kemampuan yang tersedia dalam perusahaan. Sesudah analisis, perlu juga dilakukan perancangan terhadap sisi-sisi teknis dari sistem, menentukan teknologi apa yang paling cocok untuk diterapkan dalam sistem. Barulah kemudian mulai masuk kepada implementasi dan pengujian sistem, sebelum dipakai dalam organisasi.
Salah satu implementasi dari kecanggihan teknologi warta dan komunikasi yang ketika ini sangat marak diterapkan di perusahaan atau organisasi yaitu sistem informasi.

Sistem Informasi ialah sekumpulan komponen yang terdiri dari hardware, software, brainware, mekanisme atau hukum yang diorganisasikan secara terintegrasi untuk mengolah data dan fakta menjadi warta yang bermanfaa guna memecahkan persoalan dalam organisasi. melaluiataubersamaini memakai sistem informasi, data dan laporan diolah secara terkomputerisasi sehingga kini banyak perusahaan atau organisasi yang lebih menentukan memakai suatu sistem warta untuk memmenolong mempergampang aktifitas bisnisnya. melaluiataubersamaini sistem informasi, kinerja perusahaan atau organisasi menjadi lebih baik, tidak ada penumpukan arsip dan laporan. Semua data dan file transaksi perusahaan terorganisasi dan tersimpan dalam storage (tempat penyimpanan file) yang sewaktu-waktu bisa diakses.

Angkutan umum yaitu pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan memakai kendaraan umum dengan dipungut bayaran baik pribadi maupun tidak langsung.

Angkutan umum dalam hal ini angkutan perkotaan maupun angkutan perdesaan ialah salah satu jenis angkutan umum yang banyak dipakai di jaman kini ini, khususnya oleh mereka yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Jenis angkutan ini banyak dipakai alasannya sanggup mengantarkan para penumpang ke tempat tujuan dengan harganya yang cukup murah. Waktu yang dibutuhkan angkutan umum untuk datang di tempat tujuan juga tidak jauh tidak sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk datang di tujuan dengan memakai kendaraan pribadi.

Transportasi ialah komponen utama dalam sistem hidup dan kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Kondisi sosial demografis wilayah mempunyai efek terhadap kinerja transportasi di wilayah tersebut. Tingkat kepadatan penduduk, petumbuhan ekonomi dan perkembangan pembangunan akan mempunyai efek signifikan terhadap kemampuan transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat.
Peran transportasi berada pada posisi yang strategis dan vital dalam kehidupan dan seluruh aktifitas masyarakat. Transportasi berperan dalam mengakomodasi mobilitas aktivitas bidang ekonomi, kehidupan sosial, budaya, serta aktifitas lain masyarakat yang penting. Peran transportasi akan lebih dirasakan dan dibutuhkan kalau melihat dari beberapa aspek diantaranya jumlah penduduk yang besar maupun kondisi geografis.
Konsekuensi dari besarnya jumlah penduduk yaitu munculnya kebutuhan (need) akan mobilitas berupa jasa transportasi untuk memenuhi dan meningkatkan aktifitasnya. Selain jumlah penduduk yang besar, hal itu juga ditambah pula dengan tingkat sebaran penduduk yang tidak merata.

Transportasi perkotaan mengalami permasalahan sangat fokus akhir dari tekanan migrasi desa ke kota sampai pembiayaan transportasi yang sangat kompleks. Namun demikian, lebih penting lagi bahwa kesentidakboleh infrastruktur dan masukana transportasi antar desa dan kota mengakibatkan kendala pembangunan dan mendorong migrasi desa-kota.

Kebutuhan transportasi di daerah perdesaan dan perkotaan sangatlah tidak sama, baik dari jumlah pramasukana dan masukana, maupun thngkat pelayanannya. Penyebab utama dari perbedaan kebutuhan transportasi ini didasari oleh perbedaan jumlah pendapatan antara penduduk perkotaan dan perdesaan, baik itu jumlah pendapatan rata-rata maupun spektrum pendapatannya. Perbedaan pendapatan sangat dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing wilayah tersebut, contohnya di perkotaan: sektor perekonomian yang sangat mayoritas di wilayah ini yaitu jasa, perdagangan, konstruksi dan pengolahan, sedangkan di perdesaan lebih didominasi oleh sektor pertanian. Penduduk di daerah perkotaan lebih padat dibandingkan dengan penduduk di perdesaan sehingga persaingan dalam dunia kerja juga lebih ketat.

Beberapa wilayah perdesaan masih bersifat daerah subsisten, yaitu daerah yang kebutuhannya masih dipenuhi sendiri, sedangkan di wilayah perkotaan sistem perdagangan sudah ialah cara yang lazim dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya, hal ini didukung dengan adanya bangunan rill pasar (misalnya: pasar rakyat, mall, pertokoan dll). melaluiataubersamaini adanya perkembangan sektor perekonomian di wilayah perkotaan oleh bidang jasa, perdagangan, konstruksi dan pengolahan, maka sudah sewajarnya apabila ketrampilan manuasia di perkotaan lebih dihargai daripada di wilayah perdesaan.

Semakin berkembangnya pembangunan daerah dan pertumbuhan penduduk semakin besar pula pelayanan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam hal pelayanan transportasi darat dalam hal ini tranportasi angkutan perdesaan di Kabupaten Garut.
Kebutuhan dan penyediaan armada angkutan orang dengan kendaraan umum (angkutan perdesaan) yang melayani angkutan dalam daerah pemukiman, perdagangan, industri, pendidikan dan perkantoran di Kabupaten Garut mengalami perkembangan yang menuntut adanya ekspansi wilayah jangkauan pelayanan.

Trayek yaitu lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan kendaraan umum yang mempunyai asal-tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan agenda tetap maupun tidak berjadwal. Jaenteng trayek yaitu kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaenteng pelayanan angkutan orang.

Jaenteng trayek angkutan perdesaan dekat kaitannya dengan pelayanan transportasi, dimana dengan adanya pengalokasian trayek angkutan perdesaan, sanggup mempersembahkan aksesibilitas/kegampangan bagi manyarakat atau pengguna jasa transportasi angkutan perdesaan baik dari segi ekonomi, keefisienan waktu dan lain-lain.

Berdasarkan alasan tersebut, pada penyusunan laporan kiprah selesai ini penulis tertarik untuk mengambil topik sebuah perancangan sistem warta dengan mengangkat judul: "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS OBJECT ORIENTED DENGAN UNIFIED APPROACH (STUDI KASUS PENENTUAN ALOKASI TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN GARUT)".


0 Komentar untuk "Perancangan Sistem Info Berbasis Object Oriented Dengan Unified Approach (Studi Kasus Penentuan Alokasi Trayek Angkutan Perdesaan Di ..(Ik-35)"

Back To Top