Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Non-Performing Loan (Npl) Pt. Pegadaian (Persero) Di Kota Makassar (Ilk-8)

loading...
Non-Performing Loan (NPL) ialah rasio atau perbandingan antara jumlah kredit bermasalah dengan total kredit yang disalurkan. Peningkatan NPL akan sangat mempengaruhi kinerja keuangan suatu forum dan sanggup mempengaruhi Pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi ialah hal yang paling penting dalam perekonomian di suatu negara. Dimana, pembangunan ekonomi ialah perjuangan untuk meningkatkan dan mempertahankan kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dengan memperbaiki struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
Terdapat beberapa faktor yang sanggup meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya yakni dengan meningkatkan aktivitas perekonomian. Untuk membuatkan aktivitas ekonomi tersebut tentu membutuhkan sumber dana. Salah satu sumber dana yang dibutuhkan dalam pengembangan aktivitas ekonomi tersebut yakni kredit. Adapun fungsi dari kredit antara lain memmenolong perjuangan masyarakat yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun untuk modal kerja. Sehingga sanggup memmenolong dalam membuatkan dan memperluas usaspesialuntuk, stabilitas ekonomi, untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Dimana kredit tersebut dapat  didiberikan oleh forum keuangan.
Lembaga keuangan yakni setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam praktiknya forum keuangan terdiri dari dua, yaitu forum keuangan bank dan forum pembiayaan. Kedua forum ini mempunyai fungsi dan peranan sebagai mediator antar masyarakat yang kelebihan dana dan belum sempurnanya dana.

Pegadaian ialah belahan dari forum pembiayaan (lembaga keuangan non-bank) yang menyediakan akomodasi dukungan dengan jaminan tertentu. Dimana besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman. Ada dua hal membuat pegadaian menjadi suatu bentuk perjuangan forum keuangan non-bank yang khas. Pertama, transaksi pembiayaan yang didiberikan pegadaian ibarat dengan dukungan melalui kredit bank, namun diatur secara terpisah atas dasar Hukum Gadai dan bukan dengan peraturan terkena pinjam-meminjam biasa. Kedua, perjuangan pegadaian di Indonesia secara legal dimonopoli oleh spesialuntuk satu tubuh perjuangan saja, yaitu PT.  Pegadaian.
Secara umum, tujuan ideal dari PT. Pegadaian yakni penyediaan dana dengan mekanisme yang sederhana kepada masyarakat luas teerutama kalangan menengah ke bawah untuk aneka macam tujuan, ibarat konsumsi, produksi dan lain sebagainya. Keberadaan PT. Pegadaiaan juga diperlukan untuk menekan munculnya forum keuangan informal yang cenderung merugikan masyarakat ibarat halnya rentenir. Lembaga keuangan informal tersebut cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak masyarakat, keterbatasan gosip masyarakat, dan keterisolasian suatu masyarakat di kawasan tertentu untuk memperoleh tingkat laba sangat tinggi secara tidak wajar. Sehingga dari kegampangan tersebut tidak sedikit masyarakat yang memakai jasa PT. Pegadaian.
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Kredit yang Disalurkan, Pelunasan Kredit, Lelang dan Sisa Kredit pada PT. Pegadaian Se-Kota Makassar (Rp 000)
Tahun
Kredit yang di salurkan
Pelunasan Kredit
Lelang
Sisa Kredit pada Akhir Bulan
2005
408.801.512
377.551.322
5.266.488
109.391.418
2006
519.221.464
483.772.252
6.119.959
1.576.053.834
2007
638.935.649
602.167.298
7.327.219
1.931.767.211
2008
805.525.220
785.556.056
6.323.835
2.453.061.618
2009
1.799.305.548
1.495.491.235
18.071.923
5.270.473.867
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar
Dari Tabel 1 sanggup diketahui bahwa terjadi peningkatan seruan kredit  dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2005 jumlah seruan kredit mencapai Rp. 408.801.512 menjadi Rp. 1.799.305.548. selain itu, dari Tabel 1 sanggup diketahui bahwa tidak spesialuntuk jumlah seruan kredit yang mengalami peningkatan. Namun pelelangan pun mengalami peningkatan. Lelang ialah tindakan yang akan dilakukan pihak pegadaian jikalau penggadai tidak bisa menebus kembali barang tersebut. Dimana lelang sanggup diartikan sebagai proses penjualan barang di mana barang yang bersangkutan akan dijual kepada penawar yang berani membeli dengan harga yang tertinggi. Sehingga lelang ini sanggup diartikan bahwa banyaknya nasabah yang tidak bisa melunasi barang yang mereka gadaikan. Pada tahun 2005 nilai lelang mencapai Rp. 5.266.488 dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2009 yaitu Rp. 18.071.923.
Dari jumlah kredit tersebut, tidak seluruhnya kredit yang sehat namun sebagian di antaranya mempunyai kualitas kredit yang buruk. kredit dengan kualitas yang jelek yang jelek lazim sebut Non-Performing Loan. Bila jumlah bermasalah melampaui batas kemampuan, maka akan segera menjadi bencana. Sebab akan mempengaruhi profitabilitas dan likuiditas PT. Pegadaian.
Bulan
Tahun
2009
2010
2011
Januari
0.75
1.75
6.28
Februari
0.78
2.62
13.26
Maret
0.79
3
46.11
April
0.24
1.83
18.42
Mei
0.8
2.37
25.32
Juni
3.84
2.77
32.8
Juli
1.22
2.25
41.56
Agustus
0.51
3.75
49.33
September
0.15
5.41
59.48
Oktober
1.43
3.38
65.55
November
1.02
3.96
61.6
Desember
1.05
4.12
63.44
Tabel 2. Perkembangan Non-Performing Loan pada PT. Pegadaian Cabang Makassar untuk Produk Kreasi (dalam %)
Sumber : PT. Pegadaian Kantor Wilayah
Dari Tabel 2 sanggup kita ketahui jumlah kredit bermasalah mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2009 rata-rata nilai NPL yakni 1.048% dan mengalami peningkatan di tahun 2011 dimana rasio kredit bermasalah mencapai rata-rata 40.26%.
            Kredit bermasalah sanggup disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Ditinjau dari sisi internal penyebab terjadinya NPL yakni kebijakan perkreditan yang ekspansif, penyimpangan dalam pelaksanaan mekanisme perkreditan, lemahnya sistem manajemen dan pengawasan kredit dan lemahnya sistem gosip kredit serta peningkatan tingkat suku bunga pinjaman.
Sedangkan faktor eksternal yang sanggup mempengaruhi kemungkinan terjadinya NPL yakni penurunan kondisi ekonomi moneter negara, usaha, peristiwa alam, peraturan pemerintah, peraturan lainnya dimana bersifat membatasi yang berdampak besar pada situasi keuangan dan operasional serta manajemen nasabah (Sutojo, 2000), resesi, devaluasi, inflasi, deflasi, dan kebijakan moneter lainnya, (Suhardjono, 2003).
Sistem ekonomi makro turut mempengaruhi tingginya NPL. Peningkatan inflasi akan mempengaruhi aktivitas perekonomian yang kesudahannya akan kuat terhadap pembayaran kredit masyarakat. Selain itu pertumbuhan ekonomi juga kuat terhadap NPL. Dimana pertumbuhan ekonomi kearah yang aktual sanggup menekan besarnya NPL yang dihadapi perbankan dan juga sebaliknya terjadi kenaikan saat pertumbuhan ekonomi kearah yang negative (Kompas, Agustus 2006).
Berdasarkan uraian tersebut penulis mencoba menganalisa sejauh mana faktor-faktor ekonomi kuat terhadap peningkatan NPL di PT. Pegadaian dengan judul “Analisis Faktor Internal dan Eksternal terhadap Non-Performing Loan (NPL) pada PT. Pegadaian di Kota Makassar.”
Tag : Ilmu Ekonomi
0 Komentar untuk "Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Non-Performing Loan (Npl) Pt. Pegadaian (Persero) Di Kota Makassar (Ilk-8)"

Back To Top