loading...
Bandar Udara Sultan Hasanuddin sebagai salah satu pramasukana transportasi yang terdapat di Sulawesi Selatan memegang peranan penting dalam menunjang perdagangan di Sulawesi Selatan.
Sulawesi Selatan yang ialah pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia ini, menjadikannya wilayah yang cukup starategis apalagi Sulawesi Selatan juga ialah poros silang perdagangan antar pulau dan luar negeri bagi daerah Timur Indonesia bahkan Kawasan Barat Indonesia sehingga tidak sanggup dipungkiri bahwa masukana dan pramasukana transportasi sebagai indikator penunjang kegiatan ekonomi menjadi sangat penting untuk dikaji seiring dengan peningkatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Mengingat sebagian besar wilayah di Indonesia didominasi oleh wilayah kepulauan dengan dibatasi perairan yang sangat luas sehingga untuk menumbuhkan dan menggerakkan pembangunan nasional, sektor perhubungan udara dan perhubungan bahari memegang peranan penting dalam mendekatkan suatu wilayah dengan wilayah yang lain, suatu daerah dengan pulau terpencil serta wilayah perbatasan dalam rangka perwujudan wawasan nusantara, sehingga sanggup menggairahkan tumbuhnya perdagangan umumnya (Trisalyono, 1996 : 43-44).
Peranan transportasi dalam dinamika masyarakat bahkan dinamika Negara dan bangsa sangatlah penting khususnya dalam menunjang perdagangan. Dalam dunia transportasi terdapat ungkapan ship follow the trade and trade follow the ship. Kata ship follow the trade mengandung makna bahwa transportasi (ship) mengikuti perkembangan maupun kemanjuan kegiatan perdagangan. Dan kata trade follow the ship berarti pula bahwa perkembangan kegiatan perdagangan tergantung pada transportasi (ship). melaluiataubersamaini begitu sanggup diartikan bahwa perkembangan suatu daerah ataupun masyarakat/wilayah tergantung dari perkembangan masukana dan pramasukana transportasi,atau sebaliknya, perkembangan masukan dan pramasukana transportasi suatu daerah tergantung pada perkembangan kegiatan atau kegiatan perdagangan dari daerah atau dari masyarakat di wilayah tersebut. melaluiataubersamaini demikian, transportasi atau kegiatan perdagangan dan perkembangan wilayah saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Jelas bahwa transportasi mempunyai nilai startegis bagi suatu wilayah. Nilai strategis transportasi di sini, terutama nilai ekonomisnya memdiberi aksesori kesejahteraan hidup bagi masyarakat. Nilai ekonomi dari transportasi membuat transportasi semakin penting dan membutuhkan aneka macam macam kajian (Simbolon,2003)
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. melaluiataubersamaini adanya transportasi, mengakibatkan adanya spesialisasi atau proteksi pekerjaan berdasarkan keahlian sesuai dengan budaya, budpekerti istiadat suatu bangsa atau daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada ketersediaan pengangkutan pada daerah yang bersangkutan. Suatu barang atau komoditi mempunyai nilai berdasarkan tempat dan waktu, kalau barang tersebut dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain (time utility and Place utility). Dalam hal ini, dengan memakai trasportasi sanggup membuat suatu barang/komoditi berkhasiat berdasarkan waktu dan tempat (Salim, 1993).
Melihat besarnya potensi wilayah yang yang dimiliki Sulawei Selatan maka tidak heran kalau masukana dan pramasukana pendukung perlu menerima perhatian lebih guna menunjang pengembangan potensi tersebut. Selama ini pembangunan pramasukana dan masukana yang ada di Sulawesi Selatan sudah diupayakan untuk menjangkau ke aneka macam daerah. Salah satu pramasukana yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yaitu Bandar Udara yaitu dalam hal transportasi dan pergerakan barang dan jasa. Transportasi melalui angkutan pesawat udara ialah alat transportasi yang paling mutakhir dan tercepat. Angkutan pesawat udara sangat cocok untuk keperluan administrator dan usahawan yang sibuk, dan keperluan lain – lain yang sangat perlu menghemat waktu yang berharga, dikarenakan kecepatannya yang menonjol tersebut. Di samping itu, angkutan udara sangat ideal untuk mengangkut komoditi berharga yang sangat enteng dan cepat rusak.
Apabila diamati tanda-tanda umum perkembangan suatu wilayah, maka secara empiris ditemukan bahwa umumnya wilayah yang mempunyai Bandar Udara, mempunyai peluang berkembang yang lebih cepat dibanding wilayah yang tidak mempunyai potensi tersebut. Bandar udara berperan cukup penting dalam hal transportasi dan pergerakan barang dan jasa. Bandar Udara Sultan Hasanuddin sebagai bandara terbesar di Indonesia Timur menjadi penghubung kegiatan ekonomi di wilayah Kawasan Timur Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir ini kegiatan di Bandar Udara Sultan Hasanuddin semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan pembangunan di Kawasan Indonesia Timur dan Sulawesi Selatan khususnya.
Seperti halnya bandar udara yang lain, Bandar Udara Sultan Hasanuddin ialah salah satu infrastruktur penyelenggara pelayanan jasa kebandarudaraan menyerupai pelayanan arus pesawat angkutan udara, penumpang dan kargo.
Pekembangan angkutan udara pada Bandar Udara Sultan Hasanuddin dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Berikut ini disajikan data terkena kemudian lintas pesawat dan arus bongkar muat yang melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang dibandingkan dengan data ekspor dan impor Sulawesi Selatan lima tahun terakhir.
Tabel 1.1 Lalu Lintas Pesawat di Bandar Udara Sultan Hasanuddin dan Ekspor Impor Sulawesi- Selatan Periode 2006-2010
Tahun | Pesawat (unit) | Ekspor | Impor | |
| Berangkat | Datang | (Ton) | (Ton) |
2006 | 22419 | 22442 | 1813115 | 1244607 |
2007 | 24247 | 24257 | 1242429 | 1405282 |
2008 | 24533 | 24536 | 977166 | 1331884 |
2009 | 24425 | 24448 | 743161 | 1383292 |
2010 | 31938 | 31942 | 991427 | 1680784 |
Sumber : PT (Persero) Angkasa Pura I
Tabel 1.2 Total Arus Barang Yang Melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin dan Ekspor Impor Sulawesi Selatan Periode 2006-2010
Tahun | Ekspor (Ton) | Impor (Ton) | Total Bongkar (Ton) | Total Muat (Ton) |
2006 | 1813115 | 1244607 | 36011 | 56479 |
2007 | 1242429 | 1405282 | 37267 | 60033 |
2008 | 977166 | 1331884 | 39459 | 32532 |
2009 | 743161 | 1383292 | 41125 | 33806 |
2010 | 991427 | 1680784 | 77006 | 50513 |
sumber: BPS Sulawesi Selatan
Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 memperlihatkan adanya peningkatan kemudian lintas pesawat dan arus barang yang melalui Bandara Sultan Hasanuddin di setiap tahunnya meskipun beberapa tahun terakhir terjadi penurunan total ekspor dan impor namun itu tidak mengurangi kegiatan yang terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin terbukti dengan data yang ditampilkan pada kedua Tabel diatas. Hal ini menegaskan bahwa Bandara mempunyai peranan yang tidak sedikit dalam menunjang kegiatan perdagangan di Sulawesi Selatan.
Pembangunan sub-sektor perhubungan atau transportasi ialah salah satu upaya meningkatkan pembangunan ekonomi yang antara lain mencakup beberapa aspek kegiatan perdagangan, industri ataupun kegiatan dari sistem transportasi lainnya. Hal ini didukung oleh pandangan para jago bahwa sektor perhubungan atau transportasi pada umumnya mempunyai kekerabatan yang aktual dengan pembangunan ekonomi, sehingga semakin maju tingkat kegiatan perekonomian suatu negara, tuntutan akan kebutuhan jasa perhubungan atau transportasi akan semakin besar pula (Marlok,1995:34; Schumer,1974:1). melaluiataubersamaini demikian tidak diragukan lagi bahwa seiring dengan jalannya pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan secara khusus sektor perhubungan akan memainkan tugas yang semakin besar dan penting dalam posisinya sebagai faktor penunjang proses pembangunan khususnya.
Dari sisi ekonomi fungsi transportasi yaitu merangsang pertumbuhan ekonomi, melancarkan dan megampangkan distribusi materi kebutuhan ke pasar-pasar yang tidak sama, megampangkan perjuangan akumulasi alat untuk menstabilkan harga, menunjang ekspansi pasar, merangsang naiknya nilai tanah di sekitar alur transportasi yang tersedia dan menunjang terciptanya spesialisasi (Rendra,2002).
Melihat Sulawesi Selatan yaitu wilayah yang cukup strategis untuk Kawasan Timur Indonesia, serta masukana dan pramasukana penunjang yang ada sudah cukup memadai, dan letak dan posisinya yang ialah poros silang perdagangan antar pulau dan luar negeri bagi daerah nusantara utamanya Kawasan Timur Indonesia, hal ini menjadikan bandar udara berfungsi sebagai bandara akumulasi dan distribusi baik dalam konteks perdagangan internasional maupun perdagangan domestik.
Posisi Sulawesi Selatan yang ialah pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI) mengakibatkan kemudian lintas perdagangan dari Indonesia Barat ke Indonesia Timur dan Sulawesi khususnya, banyak melewati Bandar Udara Sultan Hasanuddin sehingga kemudian lintas perdagangan tersebut banyak kuat terhadap tingkat kegiatan yang terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin. Berdasarkan pengalaman di beberapa daerah baik luar negeri maupun dalam negeri menunjukan adanya kekerabatan yang aktual antara kegiatan bandara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi, khususnya tingkat pertumbuhan ekonomi untuk sektor-sektor yang terkait pribadi menyerupai perdagangan.
Dalam penelitian ini, penulis memakai donasi Bandar Udara pada sektor perdagangan Sulawesi Selatan sebagai variabel dependen. Sedangkan variabel independennya mencakup Jumlah pesawat, jumlah penumpang ,dan tingkat Inflasi SulSel. Sebelumnya peneliti memasukkan rata-rata harga tiket penumpangg dan rata-rata tarif cargo sebagai variabel independen tetapi alasannya tarif tiket dan tarif cargo yang sangat bervariasi dan cenderung berubah-ubah setiap harinya serta sistem di Airlines yang juga tidak memungkinkan, maka rata-rata harga tiket dan tarif cargo didekati dengan tingkat inflasi yang kemungkinan mempunyai kekerabatan yang negative alasannya inflasi ialah proxy dari tingkat biaya kehidupan dan juga sanggup mengcapture tingkat biaya transportasi (transport cost). Sedangkan untuk menghitung seberapa besar donasi bandar udara terhadap perdagangan Sulawesi Selatan maka penulis memakai total bongkar muat kargo di bagi dengan total volume ekspor impor SulSel kemudian dikali 100%. Volume ekspor impor Sulawesi Selatan disini dipakai sebagai penggambaran total perdagangan SulSel.
Untuk melihat kekerabatan dari apa yang terdapat pada klarifikasi diatas maka penelitian ini akan diseriuskan pada “Analisis Peranan Bandar Udara Sultan Hasanuddin Dalam Menunjang Sektor Perdagangan di Sulawesi Selatan Periode Tahun 1996 - 2010”.
0 Komentar untuk "18. Analisis Peranan Bandar Udara Sultan Hasanuddin Dalam Menunjang Sektor Perdagangan … (Ep-18)"