loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia semenjak Juli 1997 besar lengan berkuasa hampir seluruh sektor perekonomian di tanah air. Usaha peternakan yang tercakup dalam sub sektor pertanian ialah salah satu pencetus perekonomian tidak luput dari efek krisis yang terjadi. Namun sektor pertanian mempunyai tugas dan kemampuan tersendiri dalam kondisi perekonomian normal maupun dalam keadaan krisis kini ini. Sektor pertanian mempunyai local content relatif lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi manufaktur non pertanian, sehingga kembali dijadikan sebagai salah satu katup penyelamat pembangunan ekonomi nasional.
Perubahan yang terjadi ketika ini akan hingga pada tingkatan yang tidak terbatas. Apa yang terjadi akan terus berkembang secara cepat dan terus menerus dibandingkan sebelumnya. Dalam konteks bisnis, perubahan yang cepat ini akan membuat tiruana perusahaan yang ingin bersaing untuk berfikir bahwa langkah startegis perusahaan dipengaruhi oleh dua hal. Pertama yakni contoh fikir konsumen yang dinamis dan kedua yakni efek kekuatan global dengan kemajuan teknologinya. Melihat hal ini, perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan salah satu komponen penting dalam pasar yaitu konsumen. Karena dengan memperhatikan impian dan kebutuhan konsumen, perusahaan sanggup memenangkan persaingan pasar yang semakin serius terhadap kepuasan pelanggan.
Salah satu perusahaan yang bersaing dalam memasarkan produknya yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang industri masakan dan minuman. Makanan dan minuman yang mengandung banyak gizi akan memmenolong menyeimbangkan daya tahan badan serta meningkatkan daya fikir seseorang. Susu ialah salah satu minuman bergizi yang berperan sebagai pemanis dari penerapan contoh makan empat sehat lima sempurna. Hal ini disebabkan susu mempunyai kandungan gizi tinggi yang diharapkan oleh tubuh.
Strategi pemamasukan memainkan tugas yang sangat penting dalam memmenolong kesuksesan suatu perusahaan dalam aneka macam acara industri di seluruh dunia. Meningkatnya kepentingan aneka macam kebutuhan konsumen, perubahan teknologi yang cepat, dan tantangan persaingan global menuntut efektivitas taktik pemamasukan untuk mempertahankan dan menyebarkan keunggulan bersaing suatu perusahaan.
Marketing mix ialah penggalan dari taktik pemamasukan sebagai rencana yang terarah untuk memperoleh hasil yang optimal dengan mengkombinasikan variabel-variabel pemamasukan yang sanggup dikontrol (faktor internal). Karakteristik variabel bauran pemamasukan yang sanggup dikontrol mempunyai fleksibilitas untuk dikombinasikan sedemikian rupa sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan. Oleh lantaran itu pentingnya dilakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengkombinasian empat komponen bauran pemamasukan yang diberimplikasi signifikan terhadap penerimaan.
Pencapaian tujuan perusahaan tidak spesialuntuk dipengaruhi oleh komponen bauran pemamasukan yaitu variabel yang sanggup dikontrol, tapi dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak sanggup dikontrol (faktor eksternal) yang terdiri dari lingkungan mikro (pesaing, perantara, masyarakat, pensuplai, pelanggan ) dan lingkungan makro (kependudukan, kondisi ekonomi, kekuatan sosial dan budaya, kekuatan politik dan hukum, teknologi).
Perusahaan susu Farida yakni salah satu perusahaan yang produk utamanya susu segar mencoba bertahan dari kemelut krisis yang hingga ketika ini belum bisa diatasi. Untuk menghadapi kondisi ini, perusahaan susu Farida harus bisa membuat taktik usaspesialuntuk dengan lingkungan yang terus berubah. Mencari celah aneka macam alternatif biar sanggup bertahan dan terus tumbuh berkembang sehingga tujuan perusahaan sanggup tercapai. Tujuan utama suatu perusahaan yakni mencapai laba secara terbaik salah satunya dengan cara memseriuskan pada penjualan produk.
Perusahaan susu Farida berlokasi di Desa Megare Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan ini dirintis oleh Ibu Hj. Siti Aminah semenjak tahun 1972 yang dimulai dengan sebuntut sapi betina. Tahun 1994 perjuangan peternakan sapi perah ini di diberi nama “Perusahaan Susu Farida” setelah mendapat sertifikat izin usaha. Saat ini (Maret 2006) jumlah kepemilikan sapi perah perusahaan susu Farida 61 buntut dalam aneka macam komposisi. Adapun komposisinya terdiri dari 33 buntut sapi laktasi, 5 buntut induk kering, 3 buntut pejantan, 6 buntut sapi dara, dan 14 buntut pedet. Jenis sapi perah yang dikelola yakni Peranakan Friesien Holstein (PFH). Perusahaan Farida menghasilkan output utama susu segar yang di jual secara eksklusif ke pelanggannya yaitu loper, konsumen langsung, dan KUD.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dan Implikasinya Terhadap Volume Penjualan Pada Perusahaan Susu Anugrah Di Desa … Kecamatan …(Prt-82)"