Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Paviliun Vinolia Dan Ruang Dahlia Instalasi Rawat Inap Rsud Kota Yogyakarta (Kpr-7)

loading...
A. Latar Belakang
Keperawatan yaitu ilmu yang berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan spiritual dari individu (Doenges,
1998). Proses keperawatan ialah suatu kerangka yang memungkinkan keperawatan untuk mengidentifikasi keunikannya terhadap masyarakat. Proses keperawatan megampangkan identifikasi respon insan terhadap perkara kesehatan. Respon insan memperlihatkan perubahan kesehatan, kesejahteraan, dan gaya hidup (Atlen, 1998). Proses keperawatan juga diartikan sebagai suatu metode bagi perawat untuk mempersembahkan asuhan keperawatan kepada klien (Nurjannah, 2005).

Keperawatan di Indonesia dikala ini masih dalam suatu proses profesionalisasi, yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai tuntutan secara global dan lokal. Untuk mewujudkannya maka perawat harus bisa mempersembahkan asuhan keperawatan secara profesional kepada klien. Salah satu bukti asuhan keperawatan yang profesional tercermin dalam pendokumentasian proses keperawatan (Nursalam, 2001).

Dokumentasi secara umum ialah suatu catatan otentik atau tiruana warkat orisinil yang sanggup dibuktikan atau dijadikan bukti dalam perkara hukum. Sedangkan dokumentasi keperawatan ialah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melaksanakan catatan keperawatan yang mempunyai kegunaan untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam mempersembahkan pelayanan kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung balasan perawat (Hidayat, 2001). Dokumentasi keperawatan yaitu bab dari keseluruhan tanggung balasan perawatan pasien.

Catatan klinis memfasilitasi pemdiberian perawatan, meningkatkan kontinuitas perawatan dan memmenolong mengoordinasikan pengobatan dan penilaian pasien (Iyer, 2004).
Responsibilitas dan akuntabilitas profesional ialah salah satu alasan penting dibuatnya dokumentasi keperawatan yang akurat (Iyer,
2004). Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam mempersembahkan asuhan keperawatan alasannya pelayanan keperawatan yang didiberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang sanggup dipakai sebagai tanggung balasan dan tanggung gugat dari banyak sekali kemungkinan perkara yang dialami klien baik perkara kepuasan maupun ketidakpuasan terhadap pelayanan yang didiberikan (Hidayat, 2001).
Dokumentasi asuhan keperawatan banyak diKoreksi dengan banyak sekali alasan antara lain: perawat menyampaikan bahwa pendokumentasian spesialuntuk memmembuang waktu alasannya tidak ada yang membaca catatan tersebut. Dokterjuga menyampaikan bahwa membaca catatan perawat spesialuntuk memmembuang waktu saja alasannya catatan tidak mencakupkan warta yang ingin diketahui wacana kliennya (Tim Departemen Kesehatan RI 1997). Oleh alasannya itu perlu adanya peningkatan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit, pemerintah menyusun standar pelayanan di rumah sakit yang diberlakukan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
436/MENKES/SK/VI/1993 dan standar asuhan keperawatan yang diberlakukan melalui SK Dirjen Pelayanan Medik No. YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Standar tersebut berlaku dimanapun asuhan keperawatan dilakukan dan berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui, memantau, dan menyimpulkan apakah pelayanan/asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit sudah sesuai dengan standar yang ada. Bila sudah sesuai, maka sanggup disimpulkan bahwa pelayanan tersebut sanggup dipertanggungjawabankan, termasuk di dalamnya yaitu mutu pelayanan keperawatan.

Tempat penelitian akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Yogyakarta yang ialah rumah sakit swadana yaitu salah satu organisasi perangkat tempat yang sesuai dengan peraturan tempat Kota Yogyakarta nomor 42 tahun 2000. melaluiataubersamaini visi yaitu “Menjadi pilihan utama dalam pelayanan perumahsakitan”. Dan misi RSUD Kota Yogyakarta yaitu:

1. Mewujudkan pengembangan pelayanan perumahsakitan dengan standar profesi yang tinggi.
2. Mewujudkan pengembangan masukana, pramasukana dan infrastruktur rumah sakit yang modern.
3. Mewujudkan pengembangan administrasi rumah sakit yang modern.

4. Membangun sistim warta dan administrasi rumah sakit yang handal.

5. Meningkatkan secara terus menerus: pengetahuan, keterampilan, perilaku dan kinerja pegawai.
6. Meningkatkan pelayanan rumah sakit sebagai tempat pendidikan, petes serta penelitian dan pengembangan.
7. Ikut mewujudkan Yogyakarta sebagai kota dengan lingkungan yang membersihkan dan sehat.
8. Memdiberikan pelayanan yang memuaskan bagi tiruana pelanggan.

Tag : Keperawatan
0 Komentar untuk "Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Paviliun Vinolia Dan Ruang Dahlia Instalasi Rawat Inap Rsud Kota Yogyakarta (Kpr-7)"

Back To Top