Pengaruh Latihan Naik Turun Dingklik Referensi Satu Kaki Bergantian Dengan Dua Kaki Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas V, Vi Sd Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005(Pol-3)

loading...
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini sudah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, dalam upaya menyebarkan prestasi olahraga yang setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait banyak menunjang jadwal tes olahraga. Disiplin ilmu tersebut antara lain : ilmu biomekanika, sport medicine, fisiologi, anatomi, massage, kinesiology, ilmu coaching khusus, psikologi olahraga, psikologi kepetes serta banyak lagi disiplin ilmu yang lainnya.

Masalah peningkatan prestasi dibidang olahraga sebagai samasukan yang ingin dicapai dalam training dan pengembangan di Indonesia akan membutuhkan waktu yang lama. Latihan dimulai diusia dini dan harus dilakukan secara berkesinambungan hingga mencapai puncak prestasi pada cabang olahraga yang ditekuninya, selanjutnya training prestasi ditingkatkan. melaluiataubersamaini demikian training olahraga semenjak dini sangatlah penting, agar kelak atlet bisa mencapai kesuksesan.
Untuk mengikuti perkembangan itu, maka segala perjuangan kearah training terus dipacu dan ditumbuh kembangkan oleh tiruana pihak yang terkait. Pihak- pihak yang terkait antara lain : pemerintah, KONI, pelatih, masyarakat, atlet, pihak swasta dan orang tua. Pola training kearah yang lebih professional, sistematis, berkarakter dan terprogram dengan baik inilah yang akan melahirkan atlet yang tengguh dimasa yang akan hadir.

Menurut M. Sajoto (1988 : 15) faktor kelengkapan yang harus dimiliki atlet kalau ingin mencapai prestasi yang optimal, yaitu : 1) Pengembangan fisik, 2) Pengembangan metode, 3) Pengembangan mental, 4) Kematangan juara.
melaluiataubersamaini demikian untuk mencapai suatu prestasi yang optimal di dunia olah raga, keempat aspek pendukung tersebut harus dilakukan dengan baik, sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya.

Dari keempat aspek diatas yang ialah faktor utama yaitu kondisi fisik menyerupai pendapat Depdikbud (2000 : 10) bahwa salah satu unsur atau faktor penting untuk meraih suatu prestasi dalam olahraga yaitu kondisi fisik, disamping penguasaan metode, seni administrasi dan kemampuan mental. Komponen kondisi fisik yaitu satu kesatuan utuh dari konponen kesejukan jasmani, kondisi fisik yaitu salah satu prasyarat yang sangat diharapkan dalam perjuangan peningkatan prestasi.

Komponen kondisi fisik yang mencakup kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, ketepatan reaksi (M. Sajoto 1988 : 16). Untuk mencapai prestasi yang baik perlu dilakukan upaya- upaya menyerupai peningkatan masukana, memperbarui metode tes, penerapan masukana yang baik, perbaikan gizi, dokter olahraga dan jago gizi (M. Sajoto : 10)
Berkaitan dengan hal tersebut di atas Suharno H.P. (1986 : 4-7) mengemukakan bahwa secara umum ada dua faktor penentu pencapaian prestasi terbaik yaitu faktor indogen dan faktor exogen.

1. Faktor indogen, diantaranya adalah: a) Kesehatan fisik dan mental yang baik, terutama tidak berpenyakit jantung, paru-paru, saraf dan jiwa; b) Bentuk dan proporsi tubuh yang sesuai dengan cabang olah raga yang dipilihnya; c) Kondisi fisik dan kemampuan fisik yang baik; d) Penguasaan tehnik yang sempurna; e) Penguasaan taktik; f) Aspek kejiwaan dan kepribadian yang baik; g) Memiliki kematangan juara yang mantap.

2. Faktor exogen, diantaranya adalah: a) Hubungan yang baik dan serasi antar pelatih, tangan kanan instruktur dan atlet; b) Kuantitas dan kualitas masukana dan pramasukana olahraga yang tersedia; c) Kepengurusan dan organisasi cabang olahraga yang jujur dan bertanggung jawaban; d) Lingkungan hudup atlet haru menunjang; e) Dukungan moril dan material dari pemerintah tempat atau pusat; f) Metode-metode tes yang efektif dsn efisien.

Salah satu faktor untuk mencapai prestasi dalam olahraga khususnya lompat jauh yaitu kekuatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerak (Aip Syarifuddin dan Muhadi 1992/1993 : 73). Latihan untuk meningkatkan hasil lompat jauh banyak ragamnya, yaitu lompat naik turun bangku, tes jongkok berdiri, tes naik turun tumit, tes squat jump, naik turun tangga dan lain- lain (Engkos Kosasih 1993 : 89). Dari majemuk metode tes tersebut belum diketahui dengan niscaya metode mana yang paling efektif dan baik balasannya untuk meningkatkan hasil lompat jauh.

Untuk mengetahui hasil tes yang baik dan efektif tersebut akan didiberikan eksperimen lompat naik turun kursi yang tujuan utamanya yaitu untuk meningkatkan hasil lompat jauh yang terbaik. Adapun metode tes yang didiberikan yaitu metode tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian sedangkan yang satunya didiberikan tes naik turun kursi acuan dua kaki. Dalam melaksanakan kedua jenis tes ialah tes kekuatan otot kaki. Lingkup yang dilatih dalam kedua tes ini yaitu daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot tungkai, sehingga dengan tes tersebut diharapkan akan mempersembahkan perbedaan pada peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok.

melaluiataubersamaini memperhatikan uraian di atas maka penulis ingin penelitian berjudul
:” Pengaruh Latihan Naik Turun Bangku Tumpuan Satu Kaki Bergantian dengan Naik Turun Bangku Tumpuan Dua Kaki Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Putra Kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005”.
Adapun alasan lain pemilihan judul tersebut di atas yaitu sebagai diberikut :
1.1.1. Lompat jauh ialah bahan kurikulum Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
1.1.2. Pekan Olah Raga Pelajar Daerah Sekolah Dasar
1.1.3. Metode tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki sanggup meningkatkan hasil lompat jauh



1.2. Permasalahan
Di dalam setiap pelaksanaan penelitian selalu bertitik tolak dari adanya permasalahan yang dihadapi, yang segera perlu diteliti, dikaji, dianalisis serta selanjutnya diusahakan solusi pemecahannya. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu Apakah ada perbedaan efek antara tes naik turun kursi satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas V, VI SD Negeri Kalisidi
03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang tahun 2004 – 2005?.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu :
1.3.1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005
1.3.2. Apabila ditemukan ada perbedaan akan diuji lanjut untuk mengetahui metode tes mana antara naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki yang mempersembahkan efek lebih baik terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V, VI SD Negeri Kalisidi 03 Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.

1.4. Penegasan Istilah / Batasan Operasional
Untuk menghindari adanya salah penafsiran atau kesalahan pengertian terhadap istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini, maka istilah-istilah tersebut perlu adanya ketegasan sebagai diberikut :
1.4.1. Pengaruh
Pengaruh yaitu daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang,benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan Poerwadarminta,
1985 : 731).

1.4.2. Latihan
Latihan yaitu suatu proses pembiasaan tubuh terhadap kerja yang lebih berat dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang lebih berat dan meningkatkan ketrampilan.
Menurut Harsono (1982 : 27) tes yaitu proses yang sistematis dari pada latihan atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban tesnya atau pekerjaannya.
Jadi tes dalam penelitian ini yaitu cara melaksanakan lompat naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan tes naik turun kursi acuan dua kaki secara berulang-ulang, makin usang makin bertambah bebannya dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok.
Pengaruh tes yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu efek antara dua tes, yaitu antara tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan metode lompat naik turun kursi acuan dua kaki terhadap lompat jauh gaya jongkok.

1.4.3. Daya ledak
Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya (M.Sajoto,
1995 : 8).
Sedangkan daya ledak yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu daya ledak dalam melaksanakan lompat jauh gaya jongkok.

1.4.4. Metode
Metode yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud tertentu (Poerwodarminto, 1995 : 649).
Dalam penelitian ini metode diartikan sebagai cara untuk melatih lompat jauh gaya jongkok dengan tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan tes naik turun kursi acuan dua kaki.
1.4.5. Latihan naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki
Latihan naik turun kursi acuan satu kaki bergantian yang dimaksud garakan ini yaitu melompat ke atas kursi acuan satu kaki kiri di atas bangku, kaki kanan di atas lantai. Kemudian melompat bahu-membahu kaki kanan membentuk sudut 900, kemudian kaki kiri mendarat di atas bangku, kaki kanan mendarat di atas lantai.
Latihan naik turun kursi acuan dua kaki yang dimaksud gerakan ini yaitu perilaku kaki rapat menghadap kursi kemudian meloncat ke atas kursi bersama-sama, kemudian turun lagi bersama-sama.

1.4.6. Lompat jauh gaya jongkok
Lompat jauh gaya jongkok yaitu salah satu tehnik melompat dalam lompat jauh. Adapun gerakan dari tehnik lompat jauh gaya jongkok yaitu sebagai diberikut : pada ketika lepas dari tanah (papan tolakan) keadaan perilaku tubuh di udara jongkok. melaluiataubersamaini jalan membulatkan tubuh dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan di depan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan kemudian mendarat pada kedua kaki dengan bab tumit lebih lampau dan kedua tangan ke depan ( Aip Syarifuddin, 1992 :
93).

1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Sesudah mengetahui perbedaan dari kedua metode tes naik turun kursi acuan satu kaki bergantian dengan naik turun kursi acuan dua kaki penelitian ini, maka manfaat yang sanggup diambil yaitu :
1.5.1. Memdiberikan pemberian pemikiran bagi para guru dan instruktur atlet lompat jauh untuk meningkatkan prestasi lompat jauh
1.5.2. Sebagai perbandingan bagi yang berminat mengadakan penelitian dicabang lompat jauh.

0 Komentar untuk "Pengaruh Latihan Naik Turun Dingklik Referensi Satu Kaki Bergantian Dengan Dua Kaki Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Putra Kelas V, Vi Sd Kalisidi 03 Ungaran Tahun Pelajaran 2004/2005(Pol-3)"

Back To Top