loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Istilah motivasi ( motivation ) berasal dari bahasa latin yaitu Movere, yang berarti “ menggerakkan “ ( To Move ). Teori yang dikembangkannya oleh Hezberg dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”. Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional ialah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan ialah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut memilih sikap seseorang dalam kehidupan seseorang. Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan sempurna faktor mana yang lebih besar lengan berkuasa kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.
Salah satu kantor vertikal yang berada di bawah nanungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan ialah Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Piutang negara yang dikelola oleh KPKNL ialah piutang negara yang tidak dilunasi oleh akseptor kredit, dan untuk memilih piutang itu macet ialah semenjak tidak ditepatinya/dipenuhinya piutang dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam perjanjian kredit. Piutang negara yang sudah macet harus segera diserahkan penyelesaiannya pada KPKNL, jikalau tidak maka pihak KPKNL berhak mengambil alih kasus piutang tersebut. KPKNL dalam hal ini mempunyai kewenangan sebab undang-undang yang berlaku dan adanya kewenangan yang didiberikan oleh pihak kreditur untuk sanggup menuntaskan kredit macet dengan menurut perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan.
KPKNL ialah sebuah intitusi yang bergerak pada pelayanan publik dalam hal kekayaan negara, pengelolaan piutang dan lelang. Sejumlah orang yang bekerja di dalam intitusi tersebut saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan tertentu yang dituangkan pada visi dan misi organisasi. Semua unsur dalam instansi ini harus sanggup melibatkan diri dan mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Makassar dimana mereka bergabung. Tak terkecuali pimpinan yang dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat memilih dalam menggerakkan orang-orang bawahan termasuk dirinya sendiri.
Motivasi dalam suatu organisasi pada KPKNL dimaksudkan sebagai kemauan untuk berjuang atau berusaha ke tingkat yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan dari KPKNL, dengan syarat tidak mengabaikan kemampuan seseorang untuk memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi. Pimpinan KPKNL sanggup memperbesar motivasi pegawai dengan jalan menyediakan peluang bagi para pegawai untuk mengalami prestasi, pekerjaan yang menstimulasi, tanggung tanggapan dan kemajuan dalam karier pegawai.
Problem inti KPKNL yaitu yang berkaitan dengan pengorganisasian sumber daya insan ialah bagaimana cara merangsang sekelompok orang yang masing– masing mempunyai kebutuhan mereka yang khas dan kepribadian yang unik, untuk berhubungan menuju pencapaian visi dan misi KPKNL. Jika seseorang termotivasi maka akan berusaha keras. Tetapi perjuangan keras ini harus sesuai dengan visi dan misi KPKNL dengan cara mengarahkan perjuangan kerasnya secara konsisten. Sebaliknya, KPKNL harus terus membina motivasi pegawai melalui proses pemuasan kebutuhan.
Adapun Visi dan Misi Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang ialah:
Visi
“Menjadi pengelola kekayaan negara, piutang negara dan lelang yang professional dan bertanggung tanggapan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Misi
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran dan efektivitas pengelolaan kekayaan Negara.
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, manajemen dan hukum.
3. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang masuk akal dan sanggup dijadikan pola dalam aneka macam keperluan penilaian.
4. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
5. Mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan kompetitif sebagai intrumen jual beli yang bisa mengakomodasi kepentingan masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut di atas, KPKNL Makassar berupaya untuk mempersembahkan pelayanan secara professional dengan Motto : “TELADAN ( Tertib, Lancar dan Amanah)”. Tertib, berarti tertib administrasi, tertib aturan dan tertib pelayanan. Lancar berarti tanpa kendala dan cepat pelayanannya. Amanah berarti pegawai bekerja secara professional dan penuh tanggung jawaban. Dalam perjalanannya untuk menjadi sebuah pelayanan publik dalam hal kekayaan negara, pengelolaan piutang dan lelang dalam hal kekayaan negara yang yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel maka KPKNL memerlukan pegawai–pegawai yang bermotivasi tinggi semoga KPKNL Makassar sanggup mempersembahkan pelayanan kekayaan negara, pengelolaan piutang dan lelang yang terbaik bagi masyarakat.
Konsistensi dan ketekunan KPKNL Makassar terinspirasi dan dijiwai oleh visinya yang bertekad memperjuangkan nilai–nilai tanggung jawaban dan profesional dijabarkan bahwa KPKNL Makassar akan menempatkan seluruh pegawai sebagai modal yang berharga dalam mempersembahkan pelayanan kekayaan negara, pengelolaan piutang dan lelang. Kepada pegawai akan didiberikan perhatian yang sebaik-baiknya berupa peningkatan keterampilan melalui petes Diklat, kenyamanan kerja, dan lain sebagainya
Produktivitas yang berupa pelayanan kekayaan negara, pengelolaan piutang dan lelang yang terbaik bagi masyarakat ini dipengaruhi oleh motif–motif khusus yang dimiliki pegawai, dalam hal bekerja pada belahan tertentu dan dalam hal melaksanakan pekerjaan tertentu. Semakin tinggi motivasi pegawai dalam bekerja, maka akan semakin baik pula pelayanan yang didiberikan bagi masyarakat sebab seseorang dengan motivasi tinggi selalu mempunyai cita-cita untuk berusaha sebaik–baiknya dalam bekerja.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Makassar”.
0 Komentar untuk "Pengaruh Motivasi Instrinsik Dan Motivasi Ekstrinsik Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Makasar (Ms-30)"