Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar (Pm-49)

loading...


Iklan ialah salah satu media komunikasi pemamasukan yang kerap digunakan dalam acara ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar yang kompetitif menjadikan tidak ada suatu bisnis yang bisa bertahan usang tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemamasukan semisal iklan yang efektif dan efisien. Iklan sebagai salah satu masukana pemamasukan produk barang atau jasa harus bisa tampil menarikdanunik dan persuasif (Jefkins, 1997:15). Tentu saat kita melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk maka meniscayakan pula semakin besarnya kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi suatu konsekuensi bagi para produsen yang hadir dalam upaya menjawaban pemenuhan kebutuhan masyarakat melihat hadirnya persaingan diantara banyak sekali perusahaan terkait. Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan ialah dengan kemampuan mengelola dan memberikan warta kepada konsumen terkait produknya melalui acara periklanan.
Dalam seni administrasi pemamasukan modern, keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak sanggup dihindari demi sebuah produk yang ditawarkan biar menerima perhatian dalam kehidupan masyarakat. Representasi iklan produk yang ditampilkan dalam banyak sekali ruang dan media baik media cetak maupun elektronik, sebagian dari penanda verbal maupun nonverbal tidak mempunyai hubungan antara produk barang atau jasa yang dipasarkan. Interpretasi iklan lewat banyak sekali media tersebut cenderung membangun realitasnya dalam membangun nilai guna suatu produk. Nilai yang ditampilkan biar memperoleh respon yang kuat dari konsumen. Oleh alasannya ialah itu, representasi yang dibuat dari suatu produk mengandung unsur-unsur lain contohnya media pemamasukan tersebut sudah membentuk gambaran diri individu, gaya hidup sekelompok orang, dan kepuasan untuk kalangan tertentu. Pihak pembuat iklan harus memperhatikan isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan iklan biar pesan yang disampaikan dalam iklan hingga pada konsumen dan praktis diingat, sehingga sanggup menghipnotis keputusan pembelian konsumen dalam hal dorongan kebutuhan, keinginan, motivasi dan efek lingkungan sekitar.

Dari sisi konsumen, iklan sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia warta wacana kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk (Durianto, 2003). Sebaik apapun kualitas suatu produk kalau tidak diimbangi melalui warta yang sempurna wacana kehadiran dan pengetahuan terhadap produk tersebut di pasar, maka minim peluang bagi produk tersebut untuk sanggup dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Iklan mengarahkan konsumen dalam menyuguhkan produk sehingga sanggup diyakini bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Promosi melalui media periklanan sangatlah efisien alasannya ialah mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif alasannya ialah sanggup mempersembahkan warta yang terperinci terhadap produk pada segmen tertentu.
Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan ialah sumber warta konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Iklan tidak spesialuntuk sebagai medium penyadaran konsumen wacana suatu produk, tetapi mendorong konsumen untuk membeli. Tujuan selesai dari sebuah iklan bagi sebuah perusahaan ialah untuk menghipnotis sikap, persepsi dalam sikap konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan yaitu membeli dan memakai produknya.
Periklanan seringkali menjadi perhatian penting alasannya ialah selain posisinya yang strategis yang bisa menjangkau konsumen secara luas juga memerlukan biaya yang cukup besar. Yang terjadi dalam prakteknya ialah seringkali sebuah iklan menjadi sumber pengeluaran yang besar tanpa bisa mempersembahkan return yang memuaskan saat produk mereka gagal di pamasukan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa spesialuntuk sedikit pemirsa yang bisa mendapatkan perhatian dan pemahaman pesan iklan dari ratusan iklan yang ditayangkan setiap hari.
Trik-trik tertentu kerap digunakan oleh pengiklan tidak terlepas dari konsep tingkah laris sosial yang dijadikan teladan komoditas dan objek konsumsinya, suatu tanda-tanda yang tengah terjadi pada sebuah komunitas sosial sanggup dieksploitisir menjadi sistem penarik pandang atau penarik minat yang pada kesannya berfungsi sebagai link for memorable dalam iklan.
Pada sebuah iklan, baik yang dipublikasikan melalui media penyiaran maupun media cetak, intinya mempunyai struktur. Struktur iklan pada kedua media tersebut intinya sama, spesialuntuk bentuknya tidak sama alasannya ialah perbedaan karateristik medianya. Yang paling praktis diamati ialah struktur iklan pada media cetak. Headline meliputi kepala goresan pena letak dan posisinya tidak selalu pada bab pertama goresan pena iklan. Yang paling penting headline iklan tersebut yang paling pertama dilihat orang. Subheadline, sebuah headline harus menyampaikan sesuatu yang sangat penting kepada para calon pembeli. Biasanya berupa klarifikasi wacana produk atau keunggulan barang atau jasa yang ditawarkan. Amplifikasi (perluasan) ialah naskah atau teks iklan yang mengikuti headline. Sering juga disebut bodycopy/body text. Pada bab ini konsepnya ialah klarifikasi lebih rinci wacana produk atau barang/jasa yang ditawarkan. Untuk menghasilkan iklan yang baik selain memperhatikan struktur iklan dibutuhkan juga rumus iklan AIDA.  Pertama yaitu, Attention berarti bahwa iklan harus bisa menarikdanunik perhatian khalayak samasukan. Untuk itu, iklan membutuhkan menolongan ukuran, penerapan warna, tata letak atau suara-suara khusus. Kedua, Interest yang mana iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan mempunyai impian lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang biar mau membaca, mendengar atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat biar pembeli ingin mengetahui lebih rinci. Ketiga, Desire  bermakna bahwa iklan harus bisa menggerakkan impian orang untuk mempunyai atau menikmati produk tersebut. Iklan harus bisa membuat kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut untuk menjadikan rasa percaya pada diri pembeli dan mempersembahkan pandangan positif pada konsumen wacana produk sebagai teladan dalam keputusan untuk membeli produk terhadap iklan. Kemudian, Action mengandung arti bahwa iklan harus mempunyai "daya" membujuk calon pembeli biar sesegera mungkin melaksanakan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini sanggup digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan dan lain-lain.
Pasta gigi ialah produk consumer goods yang  berdasarkan  kebiasaan  pembelian  konsumennya  dapat  digolongkan menjadi convenience goods, yaitu produk yang dibeli dan digunakan secara teratur (staples). Berdasarkan durability–nya, pasta gigi ialah produk nondurable yaitu produk yang digunakan sekali pakai. Strategi pemamasukan yang paling cocok untuk kategori produk ini  adalah dengan menjaga ketersediaan produk di banyak lokasi (outlet), menetapkan margin keuntungan yang kecil biar harga penjualan tidak terlalu tinggi dan gencar diberiklan untuk mendorong preferensi merek dan niat memakai atau mencobanya (Kotler, 2000).
Pepsodent ialah merek pasta gigi dari banyak sekali produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Tbk, dengan konsep positioning sebagai pasta gigi keluarga Indonesia. Pasta gigi ini mempunyai bermacam-macam varian sesuai dengan aksara penerapan yang berorientasi kepada kepentingan konsumennya. Terdapat bermacam-macam jenis pepsodent mulai dari tipe urlium kemasan biasa (aluminium foil, dengan variasi ukuran tube), tipe tube kemasan plastik, tipe rasa baking soda, tipe untuk kesehatan gigi dan gusi dan lainnya. Kampanye iklan produk-produk Unilever termasuk pepsodent begitu gencar, sehingga masuk rangking ke-20 dari 25 pengiklan terbesar se-ASEAN.
Industri pasta gigi di Indonesia dikuasai oleh beberapa merek besar yaitu pepsodent, close up, formula, maxam, ciptadent, smile up, ritadent dan merek lainnya. (www.swa.co.id). Unilever menempatkan dua produknya, pepsodent dan close up dalam industri ini. Pepsodent masuk ke dalam segmen keluarga dan close up diperuntukkan bagi kalangan anak muda.
Selama 5 tahun berturut-turut, Pepsodent bisa mempertahankan posisinya sebagai Top Brand pada Top Brand Award. Dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah, index pasta gigi Pepsodent memang yang paling besar diantara merek pasta gigi lainnya namun index tersebut tidak stabil terutama bila melihat index Pepsodent tahun 2008 yang menurun 4,54% dari tahun 2007. Hal ini terkait dengan munculnya kabar pada waktu itu yang menyatakan bahwa pasta gigi Pepsodent mengandung formalin. Namun berkat tanggapan yang cepat serta upaya dari PT. Unilever, Tbk untuk mempersembahkan klarifikasi yang jujur dan terbuka tanpa menutup-nutupi bahwa Pepsodent dan produknya yang lain mengandung formaldehyde tetapi masih jauh dibawah ambang batas yang diperbolehkan membuat problem ini tidak berubah menjadi bola salju.
Tabel 1.1
Top Brand Index Pasta Gigi Tahun 2007-2011
Merek
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Pepsodent
75,64%
71,1%
74,5%
74,8%
73,6%
Ciptadent
8,95%
9,5%
9,7%
7,7%
9,8%
Close up
6,74%
5,8%
6,0%
8,0%
6,0%
Formula
4,32%
8,7%
6,3%
6,8%
6,3%
Lain-lain
4,35%
4,9%
3,5%
2,7%
4,3%
Sumber: www.topbrand-award.com , diakses pada 4 Februari 2012
          PT Unilever Indonesia Tbk hingga September 2011 membukukan penjualan membersihkan Rp17,322 triliun, naik 17,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang spesialuntuk Rp14,684 triliun. Berdasarkan klarifikasi perseroan yang dirilis pertumbuhan penjualan ini ditopang oleh gencarnya pemamasukan dan penjualan banyak sekali produk Unilever. Namun, beban pemamasukan dan penjualannya pun naik 17,07% dari Rp3,315 triliun menjadi Rp3,881 triliun. Seiring dengan naiknya penjualan, harga pokok penjualan ikut naik 19,24% dari Rp7,071 triliun menjadi Rp8,432 triliun. Perseroan juga masih mengantongi keuntungan dari pelepasan aset tetap sekitar Rp1,128 triliun. melaluiataubersamaini pertumbuhan penjualan, keuntungan komprehensif meningkat 18,71% menjadi Rp3,026 triliun dari sebelumnya Rp2,549 triliun. melaluiataubersamaini situasi yang sangat dinamis, perseroan merencanakan belanja modal perjuangan hingga Rp1,3 triliun pada 2011. Dana itu untuk peningkatan kemudahan produksi dan distribusi. Hingga 2012, PT. Unilever, Tbk. siap menginvestasikan dana 300-350 juta euro. PT. Unilever, Tbk. sudah meluncurkan acara Unilever Sustainable Living Plan, yakni acara pengembangan perjuangan hingga 10 tahun kedepan.
PT. Unilever, Tbk. melaksanakan beberapa bentuk komunikasi pemamasukan yang unik dan menarikdanunik dalam upayanya menjalin komunikasi dan memberikan produk kepada pelanggan dan calon pelanggannya, antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat dan sponsorship hingga penjualan langsung. PT. Unilever. Tbk dengan merek Pespsodent selaku produsen pasta gigi membuat iklan layanan masyarakat versi sikat gigi ialah iklan layanan masyarakat yang mempunyai inti pesan cara menyikat gigi dengan benar dan pesan terkena pentingnya sikat gigi kepada konsumen dan masyarakat secara umum. Dari data yang ada (Pintunet, 2007) memperlihatkan iklan layanan masyarakat pepsodent versi gosok gigi mempunyai nilai 4,7 dari total nilai secara keseluruhan 5. melaluiataubersamaini demikian sanggup dikatakan iklan layanan masyarakat pepsodent versi gosok gigi mempunyai nilai diatas rata-rata dilihat dari segi kaulitas iklan, manfaat penayangan iklan, bentuk sosialisasinya dan kesesuaian pesan yang disampaikan dengan iklan.
Melihat banyaknya varian bentuk iklan yang dilakukan oleh Unilever, khususnya Pepsodent, pada penelitian ini menurut konsep AIDA penulis ingin mengetahui apakah kegiatan iklan yang dilakukan Unilever kuat pada pengambilan keputusan konsumen memakai pasta gigi Pepsodent, dan kriteria manakah yang mempunyai efek paling mayoritas untuk selanjutnya sanggup menjadi materi masukan bagi perumusan seni administrasi iklan selanjutnya. Maka dari itu penulis mengambil judul “Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar)”.


Judul : Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar (PM-49)



 
0 Komentar untuk "Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar (Pm-49)"

Back To Top