Peran Ganda Perempuan Pedagang (Studi Kasus Pedagang Pakaian Di Pasar Sentral Kec.Wajo Kota Makassar) (So-19)

loading...


Keluarga ialah dua individu atau lebih yang tergabung alasannya korelasi darah, korelasi perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, diberinteraksi satu sama lain dan didalam kiprahnya masing-masing, dan membuat serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Salvicion dan Ara Celis (1989). Karena tiruana orang itu tidak sama, dan berkewajiban serta hak di setiap keluarga tidak sama, struktur interaksi tugas juga tidak sama-beda dari satu rumah tangga ke rumah tangga yang lain, walaupun adapula persamaan-persamaan dalam hal-hal tertentu, maka perlu pula untuk mengetahui masa kehidupan keluarga atau “daur kehidupan keluarga”.
Masa remaja, anak masih bergantung pada kedua orang tuanya dalam beberapa hal antara lain terkena nasehat-nasehat yang harus diterima, biaya-biaya contohnya untuk Pendidikan. “Pada masa ini sudah terjadi perbedaan apa yang harus dilakukan oleh anak pria dan anak perempuan. Anak pria lebih bebas memilih apa yang akan dilakukan sedangkan anak perempuan kurang bebas dan lebih banyak mendapat pengawasan dari orang tuanya. Pada masyarakat barat masa cukup umur dilalui padausia 13 tahun ke 19 tahun, biasanya mereka disebut sebagai“teenagers” dikala mereka baik pria maupun perempuan sudah mencapai usia 18 tahun dan sudah simpulan dari sekolah menengah atas” ( Collins, 1985 : 325 )

Pertumbuhan generasi suatu bangsa pertama kali berada di tangan ibu. Di tangan seorang ibu pulalah pendidikan anak ditanamkan dari usia dini. Neuman (1990) beropini bahwa usia 20-22 bulan ialah masa penting korelasi ibu-anak dan pembentukan diri individu, yang disebut Neuman primal relationship. Para mahir social learning berpandangan  bahwa apa yang dilakukan oleh ibu terhadap anaknya ialah proses yang diadopsi oleh si anak melalui proses social-modelling. Teknik ibu mengasuh sangat berperan, apakah dengan penuh kelembutan,kesabaran dan kasih akung ataukah dengan caci maki,kekerasan, dan amarah serta penolakan akan membentuk sikap anak.
Terabaikannya tugas ibu sebagai pendidik dan pembimbing anak-anak, sanggup mengakibatkan belum dewasa yang terabaikan pula, hal ini dimungkinkan alasannya ibu kurang meluangkan waktunya. Semisal ibu yang lebih bahagia berkarir di luar rumah ketimbang di dalam rumah yang secara full time mengasuh anak-anaknya. Memang tidak seratus persen benar jikalau ibu yang full time berada di rumah akan mengakibatkan anak-anaknya sebagai generasi yang berkarakter. Bagaimanapun pencapaian kualitas waktu yang diluangkan bekerjasama eksklusif dengan kuantitas waktu yang diluangkan ibu untuk mengasuh dan membimbing anak-anaknya.
Seorang Ibu yang berprofesi sebagai pedagang tentunya mempunyai suatu tugas ganda. Peran ganda yang diemban perempuan pedagang tersebut selain menjadi guru untuk anaknya dalam hal pembinaan, juga berperan dalam menopang kehidupan ekonomi keluarga. Untuk berperan menyerupai itu tentunya memerlukan suatu pertimbangan yang baik oleh seorang ibu, keseimbangan antara acara dan pembinaannya sangat diharapkan untuk menghindari suatu hal yang mengakibatkan ketimpangan terhadap suatu proses pendidikan dan komunikasi anak. 
Kenyataan menawarkan bahwa perempuan pedagang sebagai potongan dari komunitas sektor informal memegang peranan penting dalam perekonomian, baik dalam skala makro maupun mikro (rumah tangga). Pendapatan mereka cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga, mulai dari pembiayaan pendidikan, kebutuhan sehari-hari, kesehatan, pembelian kekayaan lain menyerupai kekayaan yang bergerak: kendaraan bermotor, juga perabot rumah tangga dan perhiasan, barang elektronik dan kekayaan tidak bergerak yang berupa tanah dan rumah.
Berdasarkan klarifikasi diatas maka pembahasan studi perempuan dalam banyak sekali literatur memdiberi banyak sekali macam perspektif menyangkut fungsi, tugas dan kedudukan perempuan baik didalam lingkungan keluarga maupun rumah tangga maupun di dalam lingkup sektor masyarakat. Pembagian kerja secara seksual antara perempuan dan pria pada beberapa kasus menunjukkan adanya perubahan dan perkembangan yang signifikan yang memandang pemberian fungsi antara pria dan perempuan dalam suatu rumah tangga tidak lagi harus bersifat kaku dan mutlak
Di Makassar khususnya di pasar sentral menunjukkan bahwa sebagian besar dari pedagang yang melaksanakan aktifitas perdagangan ialah lebih banyak didominasi kaum perempuan yang sudah berkeluarga. Fenomena ini menawarkan bahwa sebagian besar perempuan pedagang di pasar sentral mempunyai aktifitas yang sangat padat menyangkut pemberian fungsi mereka didalam dan diluar rumah. Pembagian fungsi ini memerlukan administrasi waktu yang sangat akurat dan sempurna serta seimbang sehingga fungsi perempuan tersebut dalam hal aktifitas perdagangan dan pelatihan keluarga utamanya anak sanggup berjalan baik dan seimbang.
Wanita Pedagang yang mempunyai anak berangkat dari banyak sekali fenomena diatas mempersembahkan motivasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan penyusunan  terhadap Peran Ganda Wanita Pedagang, yang berlokasi di pasar sentral makassar kecamatan Wajo




Judul : Peran Ganda Wanita Pedagang (Studi Kasus Pedagang Pakaian Di Pasar Sentral Kec.Wajo Kota Makassar) (SO-19)



0 Komentar untuk "Peran Ganda Perempuan Pedagang (Studi Kasus Pedagang Pakaian Di Pasar Sentral Kec.Wajo Kota Makassar) (So-19)"

Back To Top