loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dan dominan, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penduduk yang tergantung pada pertanian. Namun melihat perkembangan yang terjadi, pertanian di Indonesia belum maksimal. Mulai dari input yang digunakan sampai output yang dikeluarkanpun belum bisa diandalkan.
Keadaan tersebut banyak disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keputusan petani dalam menentukan komoditas, penggunaan faktor produksi, pguan, serta pasca pguan yang masih tradisional. Selain itu pengetahuan dan pengalaman petani juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dari usaha tani yang dilaksanakan oleh petani.
Guna menunjang perkembangan pertanian perlu diteruskan dan disempurnakan usaha penyuluhan dan pendidikan pertanian, juga perlu dilanjutkan perbaikan dan perluasan prasarana, pembukaan lahan baru, penyediaan berbagai sarana prosuksi yang memadai, kemudian penyediaan kredit dengan syarat yang tidak terlalu membebani bagi petani, serta penelitian dan pemilikan teknologi yang tepat, yang disebarkan keseluruh daerah masyarakat petani ( Anonymous, 1988 ).
Untuk mewujudkan sasaran pembangunan pertanian serta merespon perkembangan globalisasi perekonomian dan tuntutan konsumen yang semakin menekan pada aspek kontinuitas dan kualitas produk, maka pada PJP II pemerintah telah menekankan konsep sistem agribisnis pembangunan pertanian (Badan Agribisnis,1995 dan saragih,1998 b) melalui SK.Manteri Pertanian R.I No.96/KPTS/OT.210/2/94, perihal pembentukan tubuh agribisnis yang mempunyai tugas pokok melakukan pembinaan dan pengembangan agribisnis. Pendekatan agribisnis lebih menekankan pada aspek manajemen penguasaan pasar (kebutuhan dan harapan konsumen) tentang kualitas dan kuantitas produk, daya saing dan penerapan teknologi.
Untuk memudahkan penyerapan informasi-informasi yang baru biasanya dibentuklah sebuah wadah untuk menampung informasi-informasi yang masuk. Wadah itu dinamakan kelompok tani, dimana melalui kelompok tani maka informasi yang dibutuhkan bisa cepat tersampaikan kepada petani. Peran dan fungsi dari kelompok tani akan berjalan, apabila para anggota yang ada di dalamnya memahami fungsi dan peranan kelompok tani tersebut.
melaluiataubersamaini melihat latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian mengenai peranan kelompok tani dalam menyampaikan teknologi baru pada petani anggota .
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Peranan Kelompok Tani Dalam Penyampaian Teknologi Gres Pada Petani Anggota Di Desa Boluroto Dan Banjarejo Kecamatan Manjarejo Kabupaten Blora (Prt-116)"