loading...
Konsumsi cabe rata-rata sebesar 4,6 kg per kapita per tahun. Permintaan yang cukup tinggi dan relatif kontinu serta cenderung terus meningkat ini memdiberi dorongan besar lengan berkuasa masyarakat luas terutama petani dalam pengembangan komoditi cabe (Hartuti, 1996).
Cabai ialah produk hortikultura yang mudah rusak dan ialah tanaman bermusim. Pada ketika pguan raya produk buah cabe berlimpah, sehingga nilai jualnya rendah dan bahkan tidak mempunyai nilai jual sama sekali. Untuk mengantisipasi menurunnya harga cabai, diharapkan teknologi pengolahan cabai, yang selain sanggup memdiberi nilai tambah bagi petani, juga sanggup membuka lapangan kerja.Bentuk olahan cabe yaitu bentuk olahan setengah jadi dan bentuk olahan eksklusif jadi, contohnya saus cabe (Nasrullah, 2011).
Saus cabe sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat modern baik yang hidup di perkotaan maupun di pedesaan.Saat ini saus cabe sudah dipakai sebagai penyedap bermacam-macam kuliner atau kuliner oleh banyak sekali kalangan masyarakat.Rasa, aroma, tekstur, serta warna saus cabe yang khas dan menarikdanunik mengakibatkan masyarakat menjadikannya sebagai serpihan dari hidangan kesehatan. Selain itu kehadiran produk olahan cabe ini sangat menguntungkan sebab selain dapatmenambah daya guna, keragaman, dan kepraktisan, juga sanggup memperpanjang daya infinit suatu materi pangan (Astawan, 2009).
Saus cabe yang sekarang beredar di pamasukan spesialuntuk mempunyai daya infinit atau masa simpan yang singkat, jika masa simpannya panjangumumnya mempunyai kandungan materi pengawet yang cukup tinggi dan bervariasi. Hal ini juga menjadi permasalahan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka, terutama dari segi kesehatan contohnya dampak alergi terhadap materi pengawet yang terdapat dalam materi pangan. Oleh sebab itu, perlu dicari sebuah metode atau cara pengolahan lain yang sanggup mengganti materi pengawet kimia dengan materi pengawet alami.Salah satu metode pengolahan dan pengawetan alami yaitu fermentasi.
Fermentasi ialah acara mikrobia sebagai biokatalis pada materi pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.Selain itu, fermentasi sanggup dideskripsikan sebagai suatu proses perubahan secara biokimia pada materi pangan oleh mikroorganisme dan metabolitnya utamanya enzim, yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Mikrobia yang umumnya terlibat dalam fermentasi ialah bakteri, khamir dan kapang.Proses fermentasi sanggup terjadi secara impulsif maupun dikondisikan. Fermentasi impulsif menjadi salah satu pilihan dalam menghasilkan pengawetalami, melalui pengkondisian lingkungan maka akan dihasilkan contohnya asam laktat dan senyawa-senyawa alami yang lain (bakteriosin) sebagai salah satu hasil fermentasi yang bisa mempertahankan mutu dan daya infinit dari suatu materi pangan. Usaha untuk menghasilkan saus cabe yang baik dan kondusif dengan masa simpan yang panjang tanpa memakai pengawet kimia, maka cabe yang dipakai sebagai materi dasar terlebih lampau didiberi perlakuan diantaranyayaitudengan fermentasi secara spontan.
Judul : Studi Pengolahan dan Lama Penyimpanan Saus Cabai dari Bahan Dasar Cabai Merah (Capsicum annuumL.) dan Cabai Rawit (Capsicum frutencens L.) yang Difermentasi (PRT-145))
Tag :
Pertanian,
Teknologi Pangan
0 Komentar untuk "Studi Pengolahan Dan Usang Penyimpanan Saus Cabe Dari Materi Dasar Cabe Merah (Capsicum Annuuml.) Dan Cabe Rawit (Capsicum Frutencens L.) Yang Difermentasi (Prt-145)"