Analisa Nilai Tambah Agroindustri Sirup Markisa (Prt-4)

loading...

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Peranan sektor industri dalam acara dalam acara pembangunan semakin penting. Pemerintah terus berusaha menyeimbangkan peranan sektor industri terhadap sektor pertanian, untuk membuat struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan industri maju yang didukung oleh pertanian yang tangguh. Berdasarkan kenyataan diatas, maka industri yang mengolah hasil-hasil pertanian di Indonesia memegang peranan yang strategis.

Akan tetapi dengan perkembangan dalam tahun terakhir akhir dampak El Nino yang meyebabkan kemarau panjang, kebakaran hutan dan krisis moneter yang melanda Indonesia mulai pertengahan tahun 1997 sudah menimbulkan ketahanan pangan mengalami situasi yang sangat berubah. melaluiataubersamaini perkembangan situasi perekonomian dalam tahun terakhir ini sudah mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk miskin yang cukup positif pada tahun 1998 ( A. M. Saefuddin, 1998 ).

Oleh lantaran itu pemerintah sudah melaksanakan pendekatan melalui penerapan sistem agribisnis yang sudah diamanatkan dalam GBHN 1993, yang pokok tujuannya ialah membuatkan sektor pertanian menjadi pertanian modern yang didukung oleh sektor industri ( agroindustri ). Agribisnis itu sendiri ialah suatu sistem yang memadukan antara sub sistem masukan produksi, pra pguan, pasca pguan dan pemamasukan. Adanya kesatuan sistem tersebut mutlak diharapkan untuk tercapainya tujuan perjuangan yang menguntungkan dan meningkatkan pendapatan. 

Sektor pertanian dalam wawasan agribisnis dengan kiprahnya dalam perekonomian nasional mempersembahkan beberapa hal yang menandakan keunggulan yang patut dipertimbangkan dalam pembangunan nasional. Keunggulan tersebut antara lain melihat tingginya nilai tambah agroindustri. melaluiataubersamaini donasi tersebut dalam perekonomian nasional maka sektor agribisnis semakin dipacu terkena pengembangan teknologi yang ada. 

Pengembangan teknologi tersebut lantaran masih ada yang salah yang dihadapi oleh agroindustri yaitu antara lain ; pertama, penyediaan materi baku yang teratur dalam bentuk kuantitas maupun kualitas yang memadai, serta harga yang bersaing menjadi masalah pelik bagi agroindustri. Apalagi materi baku tersebut harus dibeli di pasar bebas dari petani kecil yang lokasinya berpencar-pencar. Kedua, pemamasukan sering menjadi masalah lantaran produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik, sering sangat susah memasarkan produk-produk dengan kemasan dan label yang menarikdanunik. Ketiga, pengangkutan produk agroindustri cenderung mahal lantaran soal jarak yang jauh. 

melaluiataubersamaini demikian pengembangan agroindustri berlokasi didaerah pusat produksi atau didaerah produksi materi baku itu sendiri perlu menjadi perhatian. Karena pengembangan agroindustri ada keterkaitan dengan tujuan pembangunan wilayah pedesaan dan keterlibatan sumber daya insan pedesaan. Sehingga sanggup memperkenalkan suplemen acara atau perlakuan terhadap komoditas sehabis di pguan, yang nantinya sanggup memperoleh nilai tambah dari komoditas yang dihasilkan.

melaluiataubersamaini tetap mempersembahkan prioritas yang tinggi kepada pembangunan pertanian maka tugas pemerintah sangat penting sekali. Dalam politik pemerintahan, perekonomian Indonesia antara sektor pertanian dan sektor industri mempunyai keterkaitan dan saling mendukung. Bagi sektor industri menghasilkan kebutuhan pokok rakyat yang mendukung sektor pertanian dalam mengolah sumber daya alam yang tersedia. Tampak bahwa peranan pertanian masih mayoritas dan semakin nyata, bahwa sektor perekonomian dipengaruhi sektor pertanian. Walaupun jumlah perjuangan tani pada ketika kini ini arealnya semakin berkurang, namun penting untuk dipertahankan dan meningkatkan produksi dengan cara mengubah materi baku pertanian menjadi produk olahan semoga komoditas pertanian mempunyai nilai yang tinggi. 

Markisa ( Passifloraceae ) ialah salah satu tumbuhan yang mempunyai potensi tinggi untuk dibudidayakan. Kendati bukan buah orisinil Nusantara, tumbuhan jenis ini sudah tersebar luas ke sejumlah kawasan, utamanya sepanjang daerah Lampung, sebagian Sumatera Selatan dan sedikit di Jawa Timur. Hanya markisa memang belum sepopuler ”saudara-saudara”-nya yang lain semacam anggur, apel, pear, strawberry. Tetapi justru lantaran ketidakpopulerannya ini, penanam markisa menjadi tidak mengecewakan menjanjikan alasannya ialah produksinya menjadi tidak banyak pesaing. Ada beberapa kelebihan tumbuhan asal Amerika latin itu, Pertama, ia secara teknis mempunyai keistimewaan sebagai jenis yang tidak manja. Artinya dengan perlakuan yang “ alakadarnya”. pun, markisa bisa tumbuh normal, bahkan ditanam dilahan kurang produktif sekalipun. Dan kedua, pasar buah ini masih terbuka luas ( Anonymous, 2000 ).

Markisa mempunyai kandungan vitamin A, B6 dan C yang sangat tinggi. Ia sering dikonsumsi dalam bentuk materi minuman kemasan, sirup, coktail, dan serbuk. Permintaan akan buah markisa selain hadir dari pasar dalam negeri, juga berasal dari Timur Tengah, Jepang dan Taiwan. Keistimewaan lain, tingkat produksinya bisa mencapai 30 ton pertanian hektar dalam kurun waktu  satu periode tanam. Tetapi untuk mencapai angka terbaik itu, dibutuhkan peralatan yang memadai. Markisa dari jenis rola ialah tumbuhan tropis yang tahan kemarau panjang dan berbuah cepat ( 6 - 8 bulan ) secara terus menerus (Anonymous, 2000).
Untuk menangani kelebihan produksi serta mempertahankan kualitas materi baku maka perlu dilakukan pengawetan. Pengawetan ialah rangkaian tahapan penanganan dan pengolahan produk markisa yang bertujuan untuk mempertahankan materi baku semoga tetap memenuhi syarat. Pada prinsipnya industri pengolahan pangan bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah materi pangan, menambah daya guna dan meningkatkan daya simpan.



Judul : Analisa Nilai Tambah Agroindustri Sirup Markisa (PRT-4)


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Analisa Nilai Tambah Agroindustri Sirup Markisa (Prt-4)"

Back To Top