Analisis Biaya Produksi Perjuangan Peternakan Sapi Perah Pada Perusahaan Susu Anugerah Di Kecamatan . ...(Prt-77)

Monday, February 4, 2019

Bagikan :

Tweet

loading...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

                Pembangunan sub sektor peternakan sangat penting guna memenuhi ajakan masyarakat akan hasil peternakan. melaluiataubersamaini meningkatnya pendapatan masyarakat, bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran pemenuhan kebutuhan gizi, maka ajakan akan hasil-hasil peternakan semakin meningkat. Salah satu hasil peternakan yang banyak dibutuhkan masyarakat ialah susu sapi. Susu sanggup diartikan sebagai sekresi yang normal dari kelenjar ambing binatang menyusui (Susrini, 1992).

         Perusahaan Susu Anugerah ialah bentuk perusahaan peternakan sapi perah yang memelihara ternak secara komersial dari tahun ke tahun. Kendala yang dihadapi perjuangan peternakan sapi perah ialah terkena metode penilaian perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran perjuangan peternakan sapi perah yang sempurna sehingga pendapatan yang diperoleh sanggup layak untuk memenuhi biaya produksi, untuk mengetahui korelasi antara skala perjuangan dan biaya produksi terhadap pendapatan usaha.

Biaya produksi dalam arti ekonomi ialah tiruana korbanan yang harus ditanggung untuk menghasilkan barang atau jasa yang siap digunakan konsumen  (Sudarsono,1986). Menurut Ibrahim (1998) biaya produksi terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ialah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan, terdiri dari penghasilan karyawan tetap, bunga bank, pengambilan pokok pinjaman, penyusutan, asuransi dan biaya tetap lainnya yang harus sanggup ditentukan besarnya. 

Menurut Nicholson (1994) biaya tetap ialah biaya yang tidak berubah sementara tingkat keluaran berubah dalam jangka pendek. Mulyadi (1999) menyatakan bahwa biaya tetap ialah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kimasukan volume aktivitas tertentu. Welsch (2000) mendefinisikan biaya tetap sebagai biaya yang secara total ialah tetap dari bulan ke bulan tanpa memperhatikan fluktuasi masukan ataupun keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Biaya tidak tetap ialah biaya yang diharapkan untuk membiayai proses produksi, dimana besar kecilnya biaya ini tergantung pada besar kecilnya jumlah produksi. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya materi baku, biaya upah tenaga kerja langsung, biaya materi bakar, biaya pengangkutan, biaya sewa gedung dan lain sebagainya. Biaya tidak tetap dihitung pada setiap bulan dan tahun sesuai dengan rencana produksi yang sudah disusun pada setiap tahunnya (Ibrahim, 1998). Menurut Fanani (1994) besar kecilnya biaya tidak tetap tergantung pada volume produksi yang dihasilkan.

Tag : Pertanian