Analisis Komparasi Perjuangan Tani Tebu Dengan Aplikasi Pupuk “Organik” Dan Pupuk An-Organik (Prt-96)

loading...
BAB I 
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Pupuk ialah materi yang mengandung satu atau lebih zat hara yang dibutuhkan tumbuhan untuk berkembang secara optimal. Tujuan utama dari pemupukan intinya yaitu untuk memelihara dan untuk memperbaiki kerindangan tanah, pupuk mempersembahkan banyak sekali jenis zat hara yang diharapkan tanaman. Berdasarkan jenisnya pupuk dibedakan menjadi 2 yaitu pupuk organik (alam) dan pupuk an-organik. Pupuk organik ialah yang seluruh atau sebagian berasal alam menyerupai tumbuh-tumbuhan dan kotoran hewan, sedangkan pupuk an-organik ialah pupuk yang terbuat dari zat kimia yang didalamnya terdapat unsur hara menyerupai nitrogen, phospat dan kalium dengan kandungan N, P2O5 dan K2 O.
Pupuk an-organik selama ini banyak diproduksi dan diedarkan seperti: Urea, ZA, KCL, NPK dan lain sebagainya. Pupuk an-organik ini lebih banyak dipakai oleh petani lantaran karena mutunya lebih baik jikalau dibandingkan dengan pupuk organik. melaluiataubersamaini semakin banyaknya seruan tersebut juga diikuti dengan kenaikan harga yang terus naik. Akan tetapi sampaumur ini pada ketika trend tanam selain harga pupuk yang terus naik juga sering terjadinya kelangkaan pupuk dipamasukan yang menjadikan petani tidak sanggup berproduksi dengan terbaik.
Dewasa ini selain pupuk an-organik petani juga memakai pupuk organik sebagai langkah alternatif dalam menghadapi permasalahan mahalnya harga dan langkanya pupuk an-organik dipamasukan untuk tumbuhan mereka. Sumber pupuk organik sanggup berasal dari kotoran hewan, materi tumbuhan dan limbah. Tanah yang dibenahi dengan pupuk organik memiliki struktur yang baik dan tanah yang kecukupan materi organik memiliki kemapuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang kandungan organiknya rendah. Pupuk organik ialah materi pembenah tanah yang paling baik dan alami dari pada materi pembenah buatan atau sintetis. Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N, P, K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diharapkan untuk pertumbuhan untuk tanaman. Sebagai materi pembenah tanah, pupuk organik sanggup mencegah erosi, pengerakkan permukaan tanah (crusting) dan retakan tanah.

Nitrogen dan unsur hara lain dilepas oleh materi organik secara perlahan-lahan melalui proses mineralisasi. melaluiataubersamaini demikian apabila didiberikan secara berkesinambungan, maka akan banyak memmenolong dalam membangun kerindangan tanah.
Penempatan pupuk organik kedalam tanah sanggup dilakukan menyerupai pupuk an-organik, misalkan untuk kompos, pupuk kandang, azola, daun lamtoro, limbah agroindustri (bumbu masak, limbah pengolahan minyak sawit, dll).
Tanaman tebu yaitu tumbuhan rumput-rumputan (graminae) yang ialah tumbuhan perkebunan tiruansim, yang memiliki sifat tersendiri, alasannya yaitu dalam batangnya terdapat zaat gula. Nama lain tumbuhan tebu yaitu Saccharum Offcinamrum L. Batang tumbuhan tebu berua-ruas, dari belahan pertama hingga pertengahan ruasnya panjang-panjang sedangkan belahan pucuk ruasnya pendek-pendek. Tingginya antara 2 hingga 5 meter tergantung pada jenis tebu, perawatan dan juga efek iklim. Akar tumbuhan tebu ialah akar serabut yang menunjukan bahwa tebu tergolong tumbuhan monocotyledone. Dan daun tebu yaitu daun tidak lengkap lantaran terdiri dari helai daun dan pelepah daun saja. 
Perkembangan pertanian tebu di Indonesia sampaumur ini sangat berkembang dengan pesat. Pada dasarnya tumbuhan tebu ialah tumbuhan rumput-rumputan (Saccharum Offcinamrum L) yang banyak membutuhkan pupuk dalam produksi. Pupuk yang diharapkan dalam budidaya tumbuhan tebu antara lain: ZA, UREA, KCL, NPK dan lain sebagainya. Akan tetapi pada ketika ini petani untuk penunjang keberhasilan dalam berbudidaya tebu juga memiliki hambatan yang harus dihadapi, yaitu semakin langka dan semakin mahalnya harga pupuk dipamasukan dan selain itu juga kurangnya ilmu para petani dalam membudidaya tumbuhan tebu. Sehingga para petani tebu pada umumnya dalam budidaya tebu pelaksanaannya tidak sesuai dengan mekanisme yang baik sehingga akhirnya tidak sanggup secara terbaik.
Dalam menghadapi semakin langka dan mahalnya harga pupuk dipamasukan mengakibatkan para petani tebu melaksanakan langkah-langkah alternatif yang sanggup mengurangi tingginya biaya dalam membudidaya tumbuhan tebu. Langkah yang diambil para petani antara lain dengan cara mengubah sistem pertanian konvesional menjadi semi organik, yaitu dengan cara mengurangi jumlah pupuk jadi dan belum sempurnanyanya digantikan dengan pupuk sangkar atau dengan pupuk hijau daun.
Dari latar belakang diatas tersebut dalam perjuangan budidaya tebu petani yang lebih baik dengan biaya yang seminimal mungkin semoga kelak sanggup bermanfaa bagi pembacanya. Untuk mengetahui bagaimana cara budidaya tebu manakah yang paling baik, maka peneliti mengambil judul ”ANALISIS KOMPARASI USAHA TANI TEBU DENGAN APLIKASI PUPUK ORGANIK DAN AN-ORGANIK”.


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Komparasi Perjuangan Tani Tebu Dengan Aplikasi Pupuk “Organik” Dan Pupuk An-Organik (Prt-96)"

Back To Top