loading...
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia ialah salah satu Negara kepulauan yang mempunyai corak kebudayaan yang tidak sama-beda. Kebudayaan tersebut ialah keunikan adat-istiadat yang dijunjung tinggi oleh masing-masing tempat dan sekaligus menjadi identitas dan pujian tersendiri. Hal ini sanggup dilihat pada adab budaya masyarakat Tana Toraja yang memakai simbol kerbau dalam upacara janjkematian (Rambu Solo’).
Upacara janjkematian (Rambu Solo’) di Tana Toraja sangat tidak sama dengan upacara janjkematian di tempat lain. Pada upacara janjkematian (rambu solo’) di Tana Toraja diadakan dengan sangat meriah, glamor dan dilakukan pemotongan kerbau secara besar-bemasukan. Pemotongan kerbau secara besar-bemasukan ini mereka meyakini bahwa kerbau inilah yang membawa roh si mati menuju surga alam baka.
Patty (2006) bahwa keseharian masyarakat Tana Toraja tidak bisa dipisahkan dari kerbau ini berlangsung sampai kini bahkan sebelum ada uang dijadikan sebagai alat transaksi modern binatang bertanduk ini bisa ditukar dengan benda yang lain. Selain mempunyai nilai ekonomi yang tinggi juga melambangkan kesejahteraan sekaligus menunjukan tingkat kekayaan dan status sosial pemiliknya di mata masyarakat. Dan juga kerbau dianggap suci sebagai binatang kurban dalam upacara kematian.
melaluiataubersamaini mengingat bahwa upacara janjkematian di Tana Toraja tidak bisa dipisahkan dari kerbau yang dijadikan sebagai binatang kurban, bahkan dilakukan pemotongan kerbau secara besar-bemasukan. Kerbau-kerbau yang dikurbankan dalam upacara tersebut Tana Toraja tidak bisa mensuplai. Oleh alasannya ialah itu kerbau lebih banyak di hadirkan dari tempat lain.
Adapun daerah-daerah yang mensuplai kebutuhan kerbau di Tana Toraja yaitu Wajo, Takalar, Jeneponto, Bone, dan Palopo. melaluiataubersamaini menhadirkan kerbau dari tempat tersebut menjadi salah satu perjuangan dagang yang cukup baik bagi penjual (pedagang). Dari kondisi tersebut sanggup dikatakan bahwa kebutuhan kerbau di Tana Toraja lebih banyak disuplai oleh tempat lain.
Untuk melihat jumlah kerbau yang berasal dari tempat tersebut yang di Pasarkan di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, sanggup dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1 sanggup dilihat bahwa tempat yang hadir memasarkan kerbau paling banyak ialah tempat Jeneponto. Dari tabel tersebut sanggup dikatakan bahwa kebutuhan kerbau di Tana Toraja lebih banyak disuplai oleh tempat lain.
Keuntungan ialah salah satu indikator dalam perjuangan berdagang. melaluiataubersamaini melihat banyaknya orang yang hadir berdagang kerbau dari luar Tana Toraja di Pasar Hewan Bolu, maka dilakukanlah penelitian terkena “Analisis Keuntungan Pedagang Kerbau Antar Daerah di Pasar Hewan Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara (Study Kasus)” untuk sanggup mengetahui deskripsi laba masing-masing pedagang kerbau antar daerah.
Tag :
Pertanian,
Peternakan
0 Komentar untuk "Analisis Laba Pedagang Kerbau Antar Tempat Di Pasar Binatang Bolu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara (Pt-8)"