loading...
Dunia bisnis modern menuntut peranan pemamasukan yang sanggup menunjang kemajuan perjuangan bisnis. Maju atau mundurnya suatu bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan pemamasukan bisnis tersebut, sebab kegiatan pemamasukan ialah kegiatan bisnis yang berafiliasi pribadi dengan masyarakat luas (konsumen). Pentingnya peranan pemamasukan yang dimaksud bukan berarti mengenyampingkan peranan pecahan lain dalam bisnis, sebab seluruh kegiatan ialah satu kesatuan yang utuh dalam bisnis.
Kegiatan pemamasukan selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Hanya saja sebagian pelaku pemamasukan tidak atau belum mengerti ilmu pemamasukan, tetapi sebetulnya mereka sudah melaksanakan usaha-usaha pemamasukan. Hal ini terjadi sebab pelaku pemamasukan belum pernah berguru atau bahkan belum pernah mendengarkan kata-kata pemamasukan.
Dalam melaksanakan kegiatan pemamasukan, suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati konsumen terutama untuk produk yang gres diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada biar tetap eksis.
Secara umum, dalam memahami konsep bauran pemamasukan, perlu diperkenalkan suatu pemahaman yang dikemukakan oleh Kotler yang memperkenalkan konsep bauran pemamasukan produk yang dikenal dengan konsep 4P (product, price, promotion, place).
Marketing mix atau 4P ialah suatu set peralatan pemamasukan yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk mencapai obyek pemamasukan yang diputuskan dalam pasar samasukan. Marketing mix mencakup produk, harga, promosi dan distribusi. Untuk produk, perusahaan hendaknya menentukan jenis produk yang akan diproduksi dan membuat suatu produk yang sanggup diterima oleh masyarakat. Keputusan terkena produk mencakup bentuk fisik, pemdiberian merek, bungkusan/kemasan, warna, mutu, ciri dan keistimewaan yang dimiliki.
Variabel harga ialah salah satu unsur penting dalam bauran pemamasukan yang menghasilkan pendapatan dari penjualan produk dan juga menentukan nilai suatu produk. Biaya, keuntungan, persaingan dan perubahan harapan pasar ialah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga suatu produk. Untuk variabel promosi dalam hal ini ialah masukana komunikasi antara produsen dengan konsumen. melaluiataubersamaini adanya komunikasi, konsumen akan mengetahui produk yang dipasarkan oleh produsen.
Promosi sangat diharapkan oleh setiap perusahaan sebab tingkat persaingan yang tajam antar perusahaan dalam banyak sekali industri, jumlah konsumen potensial yang semakin meningkat dan dipakai untuk mempertahankan penjualan di masa resesi. Promosi bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku, memdiberitahu, membujuk dan mengingatkan. Umumnya promosi yang diterapkan mencakup periklanan, penjualan perorangan, promosi dan penjualan publisitas. Bauran pemamasukan terakhir yaitu distribusi sebagai suatu serangkaian acara pemamasukan yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk dipakai atau komunikasi.
Fokus pemamasukan dalam penelitian ini yaitu terkena saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan peralatan listrik yang ketika ini terletak pada konsumen. Konsumen yaitu orang yang menentukan berhasil tidaknya suatu produk yang dipasarkan. Pemahaman perusahaan atau produsen terhadap sikap konsumen dalam pembelian suatu produk ialah titik pertama keberhasilan sebuah produk atau jasa dalam sebuah pasar. Terbukanya kegiatan ekonomi secara global, menjadikan banyaknya produk yang bersaing dalam jalur bisnis yang sama. Hal ini juga memungkinkan terjadinya persaingan dalam bisnis alat listrik dalam upaya memperluas pangsa pasar, atau mempertahankan pasar yang ada.
Pertumbuhan bisnis pemamasukan produk semakin pesat sebab kebutuhan masyarakat akan alat listrik sangat tinggi, pada ketika yang sama rutinitas masyarakat semakin bertambah baik di perumahan maupun di sektor perkantoran tiruananya membutuhkan alat listrik yang menjadi alat pendukung acara kerja.
Melajunya keperluan menjadi kebutuhan menyerupai yang sudah dipaparkan di atas, ditentukan oleh sikap konsumen. Konsumen mulai berubah orientasinya, dari orientasi fungsi ke orientasi estetis. Pada masa lampau konsumen berorientasi pada aspek fungsi produk dan harga murah, namun kini konsumen mulai beralih kepada nilai-nilai estetis dengan lebih memerhatikan fungsi alat listrik sesuai dengan tingkat ekonomis biaya. melaluiataubersamaini kata lain bahwa konsumen rela mengeluarkan pengorbanan material lebih banyak guna mendapat produk yang melambangkan kepribadiannya dan pemenuhan kebutuhannya.
Perilaku konsumen memacu terjadinya pergeseran dari pendekatan kuantitas ke pendekatan kualitas. Kualitas pada beberapa produk susah diukur secara rasionalitas menyerupai sektor jasa, namun mendapat harga dan nilai yang tinggi di mata konsumen. Sebagai produk berteknologi tinggi, produsen berupaya untuk senantiasa memanjakan konsumen dengan serangkaian kelebihan produk serta kualitas produk yang disediakan.
Perilaku konsumen menjadi pertimbangan bagi pihak administrasi pemamasukan yang bertumpu kepada saluran distribusi produk untuk sanggup meningkatkan peningkatan penjualan sesuai dengan prinsip bauran pemamasukan, selain pertimbangan kualitas produk yang dijual, harga yang terjangkau, promosi yang terus ditingkatkan dan kegiatan saluran distribusi yang diterapkan.
Dalam penelitian ini, peneliti berserius pada efek saluran distribusi produk terhadap penjualan alat listrik pada PT. Maju Sentosa di Kota Makassar untuk terus meningkatkan dan memperbaiki terusan kegiatan pemamasukan, di mana salah satu kunci keberhasilan penjualan alat listrik ditentukan oleh kemampuan membeli dari konsumen. Berikut data yang menjadi pola di dalam melaksanakan penelitian saluran distribusi terhadap penjualan alat listrik, dalam kurun waktu 5 tahun terjadi adanya perbedaan alokasi jumlah saluran distribusi produk yang terdiri dari Supermarket, Mini Market dan Toko/Warung, di dalam memengaruhi peningkatan penjualan produk alat listrik di Kota Makassar sebagai diberikut:
Tabel 1.1
Saluran Distribusi Produk Alat Listrik di Kota Makassar
Tahun 2007 – 2011
Saluran Distribusi | 2007 (unit) | 2008 (unit) | 2009 (unit) | 2010 (unit) | 2011 (unit) |
Supermarket | 120 | 129 | 135 | 141 | 154 |
Minimarket | 123 | 131 | 144 | 152 | 156 |
Toko | 206 | 291 | 311 | 413 | 417 |
Sumber: PT. Maju Sentosa, 2012
Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa saluran distribusi yang paling banyak menjual produk alat listrik menyerupai kabel, stop kontak, terminal T, lampu, senter dan lain-lain yaitu toko yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Saluran distribusi menjadi penting di dalam menentukan tingkat laba (revenue) sesuai dengan peningkatan penjualan yang dilakukan oleh PT. Maju Sentosa. Lebih jelasnya dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.2
Peningkatan penjualan Alat Listrik pada PT. Maju Sentosa
Tahun 2007 – 2011
Tahun | Revenue (Rp.) | % Perkembangan |
2007 | 12.023.396 | 10.92 |
2008 | 16.254.700 | 14.76 |
2009 | 19.787.200 | 17.97 |
2010 | 25.034.000 | 22.74 |
2011 | 36.998.284 | 33.60 |
Sumber: PT. Maju Sentosa Makassar, 2012
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa laba (revenue) setiap tahun mengalami peningkatan, namun peningkatannya belum mencapai 50% dari kegiatan pemamasukan, sehingga menjadi permasalahan bagi pihak administrasi perusahaan PT. Maju Sentosa untuk terus meningkatkan distribusi produk, biar meningkatkan peningkatan penjualan produk.
Variabel-variabel distribusi produk yang menjadi sorotan dari pihak administrasi untuk meningkatkan peningkatan penjualan yaitu memacu setiap saluran distribusi untuk mempersembahkan terusan penyaluran produk alat listrik secara kontinyu terdiri atas saluran distribusi pribadi dan saluran distribusi tidak langsung. Adapun saluran distribusi pribadi ke konsumen dalam kegiatan saluran distribusi yang diterapkan PT. Maju Sentosa terdiri dari pemamasukan ke supermarket, mini market dan toko. Sedangkan saluran distribusi tidak pribadi ke konsumen yaitu sub dealer dan dealer, sehingga ditentukan bahwa variabel saluran distribusi yang diamati yaitu toko, minimarket, supermarket di dalam memengaruhi peningkatan penjualan alat listrik pada PT. Maju Sentosa.
Pentingnya saluran distribusi produk menentukan tingkat pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhan alat listrik yang diproduksi oleh PT. Maju Sentosa di dalam memenangkan persaingan yang bertumpu kepada bauran pemamasukan, khususnya tetapkan saluran distribusi yang memengaruhi peningkatan penjualan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan tinjauan administrasi pemamasukan, dengan menentukan judul: ”Pengaruh Saluran distribusi terhadap Peningkatan Penjualan Alat Listrik pada PT. Maju Sentosa di Kota Makassar”
Judul : Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Penjualan Alat Listrik Pada Pt. Maju Sentosa Di Kota Makassar (PM-46)
0 Komentar untuk "Pengaruh Akses Distribusi Terhadap Peningkatan Penjualan Alat Listrik Pada Pt. Maju Sentosa Di Kota Makassar (Pm-46)"