loading...
Kesehatan ialah suatu kebutuhan pokok bagi masyarakat pada masa kini ini. Karena kesehatan sudah menjadi hal yang begitu pokok bagi masyarakat, maka antara rumah sakit yang satu dengan yang lainnya saling bersaing untuk mempersembahkan pelayanan terbaiknya supaya pasien sanggup merasa nyaman dan puas setelah mencicipi pelayanan yang didiberikan rumah sakit. Pelayanan yang didiberikan oleh rumah sakit diperlukan akan menjadi salah satu faktor penentu kepuasan konsumennya.
Kemudian kepuasan pasien tersebut diperlukan bisa menjadi alat promosi yang efektif rumah sakit alasannya yaitu pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, keputusan pembelian konsumennya banyak terjadi alasannya yaitu dipengaruhi oleh kisah pengalaman orang lain.
Kemudian kepuasan pasien tersebut diperlukan bisa menjadi alat promosi yang efektif rumah sakit alasannya yaitu pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, keputusan pembelian konsumennya banyak terjadi alasannya yaitu dipengaruhi oleh kisah pengalaman orang lain.
Pada umumnya perusahaan atau instansi selalu mempunyai suatu taktik tertentu dalam proses aktivitas yang dilakukan tiap harinya. Banyak sekali unsur yang berperan penting dalam ikut serta memajukan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, pelayanan ialah hal yang sangat vital yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam perjuangan mempertahankan kelangsungan hidupnya, bukan spesialuntuk sekedar untuk tetap survive tetapi juga berkembang. Jumlah pasien yang rawat inap yang tinggi atau memenuhi sasaran ialah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan (dalam hal ini Rumah Sakit), alasannya yaitu dengan tercapainya sasaran tersebut maka operasional rumah sakit sanggup terus berjalan. Sejalan dengan perkembangan persaingan bisnis yang semakin ketat cukup umur ini ditambah dengan selektifitas masyarakat dalam menentukan produk jasa maka para pelaku bisnis jasa dituntut untuk mempersembahkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat, alasannya yaitu memahami konsumen yaitu hal yang mutlak, hal ini dikarenakan setiap orang mempunyai tujuan, karakter, dan kemampuan keuangan yang tidak sama satu sama lain. Maka taktik dalam menghadapinya pun tidak harus sama.
Konsep pemamasukan diantaranya bertujuan mempersembahkan pelayanan sebaik-baiknya dan kepuasan terhadap apa yang mereka inginkan dan butuhkan, atau berorientasi pada kepuasan konsumen (costumer oriented). (Swastha dan Handoko, 1997:5). Dalam bisnis yang berorientasikan pelayanan ibarat cukup umur ini, maka pelayanan yang prima lebih dari sekedar senjata untuk bersaing. Pelayanan yang prima juga yaitu keterampilan untuk bertahan hidup, dan organisasi bisnis yang tidak mempunyai pelayanan tentunya akan tersisih.
Berbicara tentang keputusan pembelian konsumen untuk menentukan memakai suatu jasa, tentunya tak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya jumlah dan jenis produk (fasilitas) yang tersedia, pelayanan, serta harganya. Keberadaan tentang kemudahan sangat mensugesti persepsi konsumen. Keberadaan kemudahan juga harus didukung dengan pelayanan yang memuaskan semoga persepsi konsumen tetap bagus. Pelayanan yang tanggap, dan ramah tentunya akan berkesan di mata pelanggan dan tidak tertutup kemungkinan para konsumen atau pasien yang puas tersebut menceritakan pengalamannya tersebut ke kerabat dekatnya, sehingga akan memancing calon konsumen lain untuk mencoba, begitupun sebaliknya. Hukum ini bersifat berkesinambungan, semakin tertancap di benak konsumen persepsi baik tentang produk maka kemungkinan semakin meningkat pula konsumen yang hadir. Jika persepsi konsumen buruk, maka hal ini akan menjadi bumerang terhadap perusahaan dan bisa juga menjadi racun yang membunuh secara perlahan. Lengkapnya fasilitas, serta pelayanan yang memuaskan juga harus didukung dengan harga yang sesuai dengan tingkat ekonomi konsumen.
Karena jasa ialah komoditas tidak tahan usang dan tidak sanggup disimpan. Kamar rumah sakit yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien di daerah praktik seorang dokter, akan silam/ hilang begitu saja alasannya yaitu tidak sanggup disimpan untuk dipergunakan di waktu yang lain. Hal ini tidak menjadi dilema jika permintaannya tetap alasannya yaitu praktis untuk menyiapkan pelayanan untuk undangan tersebut sebelumnya. Bila undangan berfluktuasi, banyak sekali permasalahan muncul berkaitan dengan kapasitas mengangggur (saat undangan sepi) dan pelanggan tidak terlayani dengan resiko mereka kecewa/ beralih ke penyedia jasa lainnya (saat undangan puncak).
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang ialah salah satu rumah sakit swasta yang ada di Semarang, alasannya yaitu ialah rumah sakit swasta maka maju mundurnya rumah sakit sangat dipengaruhi oleh bagaimana tim administrasi menjalankan roda operasinya. Kebijakan penentuan harga dan kebijakan pelayanan yaitu suatu yang mutlak dilakukan oleh perusahaan jasa. Kebijakan yang dibentuk tersebut tentunya dengan tujuan semoga rumah sakit sanggup diterima dan diminati masyarakat. Diminati atau tidaknya rumah sakit salah satunya sanggup dilihat dari bagaimana perkembangan jumlah pasien rawat inapnya ataupun rawat jalannya.
Dalam kaitannya dengan harga, Rumah Sakit Roemani Semarang mempunyai tim tarif dalam menentukan tarif yang akan mereka bebankan pada pasiennya. Karena rumah sakit ini yaitu salah satu bentuk perjuangan di bidang pelayanan kesehatan milik Persyarikatan Muhammadiyah Semarang, maka kepada para pasien yang mempunyai KATAM (Kartu Anggota Muhammadiyah) didiberikan belahan harga. Dalam perjuangan meningkatkan pelayanannnya, Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang membekali pegawainya dengan banyak sekali petes yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
0 Komentar untuk "Pengaruh Harga Dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang) (Ab-1)"