Pengaruh Harga Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahan Yang Melaksanakan Stock Split (Ke-20)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal mempersembahkan manfaat bagi dunia usaha, pemodal atau investor maupun perekonomian nasional. Manfaat bagi dunia perjuangan yaitu training kegiatan operasional melalui penjualan saham ialah allternatif sumber pembiayaan jangka panjang. Kebutuhan investasi yang di biayai melalui pasar modal sering kali lebih menguntungkan di banding dengan pembiayaan lainnya. Manfaat bagi investor yaitu dengan adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk melaksanakan diversivikasi investasi, membentuk portofollio yng sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Sedangkan manfaat yang di tinjau dari segi perekonomian nasional yaitu penjualan saham sanggup menjadi masukana penyebaran dana yang efisien dan sanggup meningkatkan produktifitas modal. Semakin efisiennya perusahaan yang memperoleh dana pembiayaan dari pasar modal maka dibutuhkan keuntungan yang diperoleh makin meningkat.


Dalam dunia bisnis pasar modal, preferensi investor sangat mempengaruhi tingkat ajakan atas suatu saham. Dimana preferensi tersebut sangat di pengaruhi oleh expected return yang di inginkan investor atas investasi modalnya. Dalam hal ini, preferensi tidak spesialuntuk mempertimbangkan kondisi makro ekonomi dan stabilitas ekonomi, tetapi juga melihat profil, kinerja dan kebijakan perusahaan emiten, terutama kebijakan strategis yang berafiliasi pribadi dengan kekayaan pemegang saham. Bagi investor sendiri ada beberapa keuntungan yang di harapkan akan sanggup di peroleh atas investasi yang dilakukan dalam pasar saham. Keuntungan-euntungan tersebut antara lain berupa keuntungan dalam bentuk dividen, kenaikan harga saham (capital gain), serta keuntungan dalam bentuk hak investor untuk ikut serta dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, yang nantinya akan memilih arah dan kebijakan perusahaan ke depan.
Investor dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal niscaya memerlukan warta yang lengkap, Informasi ialah kebutuhan yang fundamental bagi para investor dalam mengambil keputusan sehingga sanggup mengurangi ketidakpastian yang mungkin terjadi. Keputusan yang di ambil di harapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, salah satu warta yang ada yakni pengumuman stock split atau pemecahan saham. Dalam pasar modal sering kita mendengar ihwal adanya pengumuman terkena stock split. Banyak perusahaan emiten yang go-poblic di Bursa Efek Jakarta melakukannya, mungkin kita pernah mendengar sebuah perusahaan emiten yang mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan melaksanakan stock split dengan proporsi 2:1, 3:1 dan lain-lain. Misalnya stock split yang di lakukan PT. Indofood dengan proporsi 5:1 pada tanggal 29 september 2000, di mana satu saham dengan nilai nominal tiruanla Rp.500 di pecah menjadi lima saham dengan nilai nominal Rp. 100 per lembar sahamnya, (Wijanarko, 2003:1).
Stock split ialah kebijakan para emiten (perusahaan yang go-poblic) untuk meningkatkan jumlah saham beredar alasannya yakni harga saham terlalu tinggi (over-valued). Secara teoritis dampak dari stock split yakni harga saham akan menjadi under-valued alasannya yakni peningkatan jumlah lembar saham yang berlipat ganda.Sebenarnya para emiten berharap stock split akan diikuti oleh reaksi nyata dari pasar yaitu meningkatnya minat beli (bid-order) para investor. Naiknya bid-order akan membuat harga saham emiten yang tadinya under-valued akan meningkat kembali beberapa hari setelah pengumuman stock split.
Namun kadang kala stock split juga tidak menjadikan reaksi berarti atau bahkan terjadi reaksi negative di pasar. Hal ini terjadi alasannya yakni pasar (investor) menilai kebijakan stock split suatu emiten kurang mencerminkan prospek yang nyata di masa depan. Menurut persepsi pasar (investor) motivasi utama emiten melaksanakan stock split bukan untuk acara rekapitalisasi dukungan jangka panjang. Berbagai jenis reaksi pasar (investor) atas stock split mencerminkan Signaling Theory sementara fenomena perubahan harga saham akhir stock split mencerminkan Liquidity Hipotheses atau Trading Range Theory (Susanti dkk, 2005:36)
Hasil dampak stock split terhadap likuiditas saham di Indonesia menawarkan adanya perdebatan. Fatmawati dan Asri (1999) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara keseluruhan acara stock split kuat secara siknifikan terhadap tingkat harga saham, volume turnover dan persentase spread. Hasil penelitian menawarkan adanya penurunan harga rata-rata saham setelah stock split, sedangkan persentase spread setelah stock split mengalami peningkatan. Peningkatan spread diberimplikasi pada penurunan likuiditas. Sedangkan Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999) menyimpulkan bahwa stock split kuat negative terhadap perubahan harga saham relatif. Harga pasar saham setelah stock split yang dibutuhkan naik justru menurun. Hal ini menawarkan bahwa keputusan stock split akan merugikan investor lama.
Berdasarkan pada beberapa pandangan yang perdebatan terkena stock split tersebut maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga dan Volume Perdagangan Saham terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split “.

B. Pembatasan Masalah.
Lingkup permasalahan spesialuntuk dibatasi pada pokok bahasan yang berkaitan dengan judul permasalahan, yaitu :
1. Terbatas pada perbedaan harga saham, volume perdagangan dan likuiditas saham sebelum dengan setelah stock split.
2. Terbatas pada dampak harga dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas saham untuk perusahaan yang melaksanakan stock split.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang problem dan pembatasan problem diatas, maka permasalahan yang akan di rumuskan berkenaan dengan obyek penelitian ini yakni :
1. Apakah ada perbedaan antara harga saham dan volume perdagangan dan likuiditas saham sebelum dan setelah stock split?
2. Apakah ada dampak harga saham dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas saham untuk perusahaan-perusahaan yang melaksanakan stock split ?


D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yakni :
1. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan pada harga dan volume perdagangan saham dan likuiditas sebelum dan setelah stock split.
2. Untuk menganalisis dampak harga dan volume perdagangan saham terhadap likuiditas untuk perusahaan-perusahaan yang melaksanakan stock split.

E. Manfaat penelitian
Penelitian yang di lakukan dibutuhkan akan bermanfaa :
1. Bagi peneliti
Untuk memperoleh citra ihwal hal-hal yang berafiliasi dengan investasi saham pada perusahaan-perusahaan yang melaksanakan stock split dan membandingkan dengan teori yang di peroleh selama mengikuti perkuliahan.
2. Bagi perusahaan dan pelaku pasar modal
Dapat mempersembahkan warta yang bermanfaa dalam menganalisis perubahan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan setelah melaksanakan stock split.
3. Bagi Almamater
Sebagai materi acuan bagi peniliti yang mengambil topik yang sama dan menambah khazanah perbendaharaan penelitian di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
 

Judul : PENGARUH HARGA DAN VOLUME  PERDAGANGAN  SAHAM TERHADAP  LIKUIDITAS SAHAM PADA  PERUSAHAN   YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT (KE-20)




Tag : Keuangan
0 Komentar untuk "Pengaruh Harga Dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahan Yang Melaksanakan Stock Split (Ke-20)"

Back To Top