Pengaruh Performnce Eksterior Sebagai Penentu Harga Jual Ternak Kambing Pada Pedagang Pengecer Di Makassar (Pt-21)

loading...


Salah satu komoditi peternakan yang mempersembahkan konstribusi yang cukup besar terhadap gizi masyarakat yakni ternak kambing. Ternak kambing ialah ternak yang termasuk ke dalam ternak kecil yang mempersembahkan manfaat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging. Selain itu, ternak kambing juga ialah ternak penghasil kulit, susu dan feses.
                Dari aspek produksi daging, ajakan daging kambing di Indonesia maupun di dunia juga mengalami peningkatan pesat selama 10 tahun terakhir ini. Indonesia mengkonsumsi kambing sebagai salah satu sumber protein hewani yang utama setelah sapi dan ayam. Pasokan daging kambing relatif terbatas lantaran perjuangan peternakan kambing di Indonesia di dominasi oleh perjuangan rumah tangga dengan skala pemilikian 4 – 10 buntut (Sarwono, 2007).
Daging kambing  ialah sumber protein binatang berkarakter tinggi dengan risiko absorbi kolesterol  yang  rendah. daging kambing mempunyai kandungan lemak jenuh yang tidak mengecewakan tinggi. Namun kandungan lemak tak jenuhnya tidak lebih tinggi dibanding daging bewarna merah lain menyerupai daging sapi atau daging babi.
Sudah menjadi belakang layar umum dan ialah salah satu kata kunci dalam pemamasukan, bahwa harga murah ialah daya tarik terbesar atas terserapnya suatu produk. Untuk itu, peranan harga jual dalam mendapat pasar mempunyai imbas yang cukup besar. Selanjutnya, bijaklah dalam memilih harga dari suatu komoditas. Jangan hingga harga tersebut melampaui harga eceran tertinggi (HET) di suatu daerah. Hal tersebut sanggup menimbulkan produk susah terjual dan perjuangan tidak praktis untuk memperoleh pelanggan. Akibat lain yang sanggup ditimbulkan yakni sanggup berurusan dengan pihak yang berwajib, disebabkan penentuan harga yang lakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Firdaus, 2008).

Adapun besarnya populasi Kambing setiap kecamatan yang ada di Kota Makassar, sanggup di lihat pada tabel 1.
Tabel 1. Populasi Ternak Kambing Per Kecamatan di  Kota Makassar Tahun 2010
NO
Kecamatan
Tahun 2010
1.
Mariso
315
2.
Mamajang
159
3.
Tamalate
1,231
4.
Rappocini
199
5.
Makassar
432
6.
Ujung Pandang
-
7.
Wajo
-
8.
Bontoala
370
9.
Ujung Tanah
399
10.
Tallo
733
11.
Panakkukang
415
12.
Manggala
1,211
13.
Biringkanaya
883
 14.
Tamalanrea
827
Sumber : Data BPS Kota Makassar, 2010
Pada Tabel 1 mengatakan bahwa populasi Kambing disetiap kecamatan yang ada di Kota Makassar pada tahun 2010. Kecamatan yang paling terbanyak populasi kambing yakni Kecamatan Tamalate, sedangkan populasi yang paling kecil berada pada Kecamatan Rappocini.
Harga ialah salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan lantaran harga memilih seberapa besar laba yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan mengakibatkan penjualan akan menurun, namun jikalau harga terlalu rendah akan mengurangi laba yang sanggup diperoleh organisasi perusahaan (Kotler, 2004). Harga jual ternak biasanya ditentukan menurut penampilan luar dari ternak tersebut atau dikenal dengan istilah “Performance Eksterior”. Performance eksterior yang dinilai sebagai penentu harga jual ternak yakni dilihat dari  panjang tanduk, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi pundak ternak kambing tersebut, dimana pedagang pengecer spesialuntuk memakai ilmu penaksiran dalam penjualan ternak kambing di lapangan lantaran pedagang pengecer tidak memakai alat timbang untuk mengukur ternak kambing yang akan di jualnya.
          Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka dilakukan penelitian wacana “Pengaruh performance eksterior sebagai penentu harga jual ternak kambing pada pedagang pengecer, di Makassar”.




Judul : Pengaruh Performnce Eksterior Sebagai Penentu Harga Jual Ternak Kambing Pada Pedagang Pengecer Di Makassar (PT-21)


0 Komentar untuk "Pengaruh Performnce Eksterior Sebagai Penentu Harga Jual Ternak Kambing Pada Pedagang Pengecer Di Makassar (Pt-21)"

Back To Top