Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Latihan Terbimbing Dengan Media Teks Lagu Siswa Kelas X-7 Sma Negeri 1 Pemalang (Pbi-6)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa ialah alat yang sangat vital bagi insan dalam berkomunikasi. Manusia berkomunikasi semoga sanggup saling belajar, mengembangkan pengalaman, dan sanggup meningkatkan kemampuan intelektualnya. Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi ada dua macam yaitu bahasa verbal dan bahasa tulis. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun tulis tersebut muncul dalam segala kegiatan menyerupai pendidikan, keagamaan, perdagangan, politik, dan sebagainya.


Pengajaran keterampilan bahasa dan sastra Indonesia meliputi beberapa aspeki keterampilan mendengarkan, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut selalu berkait satu dengan yang lain. Di antara keterampilan tersebut keterampilan mendengarkan dan keterampilan membaca ialah keterampilan reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan keterampilan menulis ialah keterampilan produktif.

Suyatno (2004:6) menyatakan bahwa posisi bahasa Indonesia berada dalam dua tugas. Tugas pertama yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Tugas kedua yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia harus digunakan sesuai
dengan kaidah, tertib, cermat, dan masuk akal. Bahasa Indonesia yang dipakai
harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuannya diukur oleh hukum kebahasaan dan kecerdikan pemakaian. melaluiataubersamaini demikian pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak spesialuntuk mempelajari bahasa yang resmi, bahasa yang sesuai dengan tata bahasa dan kaidah-kaidah penerapannya saja tetapi juga mempelajari bahasa dalam bentuk yang tidak resmi menyerupai dalam bahasa sastra.

Keterampilan menulis ialah salah satu keterampilan berbahasa yang harus diajarkan pada siswa. Keterampilan menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan menulis ialah syarat untuk berkecimpung dalam banyak sekali macam bidang atau kegiatan. Hal ini mengandung pengertian betapa pentingnya keterampilan dan kemampuan menulis dalam kehidupan sehari-hari.

Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) oleh pemerintah menghendaki (1) akseptor didik sanggup mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta sanggup menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; (2) guru sanggup memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan banyak sekali kegiatan berbahasa dan sumber belajar; (3) guru lebih berdikari dan leluasa dalam memilih materi didik kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan siswanya; (4) orang renta dan masyarakat sanggup secara aktif terlibat dalam pelaksanaan acara kebahasaan dan kesastraan di sekolah; (5) sekolah sanggup menyusun acara pendidikan ihwal kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber
belajar yang tersedia; (6) tempat sanggup memilih materi dan sumber belajar
kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan tempat dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional (Depdiknas, 2005:1).

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia aspek bersastra Sekolah Menengan Atas kelas X untuk subaspek menulis sebut bahwa siswa harus bisa mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen (Depdiknas, 2005:4). Untuk mencapai standar kompetensi di atas proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bukan sekadar pengajaran terkena teori-teori sastra. Di samping memperoleh pengetahuan ihwal teori-teorinya siswa pun dituntut untuk sanggup mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaannya melalui sebuah karya sastra yang berupa cerpen.

Tulisan imajinatif yang ialah goresan pena kreatif, dalam hal ini sanggup berupa puisi, cerpen, novelet, dan novel. Dalam kajian ini dipilih cerpen sebagai objek penelitian. Pemilihan cerpen alasannya yaitu cerpen tidak memerlukan waktu yang usang untuk menciptakannya alasannya yaitu bentuknya yang lebih pendek daripada novel, begitu pun untuk membacanya, sehingga cerpen sering disebut bacaan yang sanggup dibaca sekali duduk. Bahasa yang digunakan dalam cerpen pun memakai bahasa yang sederhana, lebih sederhana bila dibandingkan dengan bahasa dalam puisi yang memiliki arti lebih kompleks, serta berupa pemadatan kata yang di dalamnya menceritakan gagasan, perasaan ataupun pengalaman penulisnya.

Keterampilan menulis cerpen bukanlah sesuatu yang sanggup diajarkan melalui uraian atau klarifikasi semata-mata. Siswa tidak akan memperoleh keterampilan menulis spesialuntuk dengan duduk, mendengarkan klarifikasi guru, dan
mencatat klarifikasi guru. Keterampilan menulis cerpen sanggup ditingkatkan
dengan melaksanakan kegiatan menulis cerpen secara terus-menerus sehingga akan mensugesti hasil dan prestasi siswa dalam menulis cerpen. Hasil dan prestasi sanggup meningkat apabila ada perubahan perilaku dan tingkah laris siswa baik pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun psikomotor.

Tidak sedikit siswa yang mengalami kendala dalam mengembangkan keterampilannya menulis cerpen. Hal ini juga dialami siswa kelas X-7 Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Pemalang, hambatan-hambatan tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, diksi yang digunakan dalam menulis cerpen kurang bervariasi, kesusahan memilih tema, dan kurang sanggup mengembangkan ide. Proses berguru mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah-sekolah umumnya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata-mata sehingga keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis kurang sanggup perhatian. Ide, gagasan, pikiran, dan perasaan mereka silam begitu saja, tidak diungkapkan khususnya dalam bentuk karya sastra.
Keterampilan menulis cerpen yang diajarkan di sekolah-sekolah selama ini memakai metode konvensional. Peran guru amat secara umum dikuasai dalam proses pembelajaran. Siswa kurang aktif dan sering kali metode ini mengakibatkan kebosanan bagi siswa dalam pembelajaran menulis cerpen sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang terbaik. Cerpen yang dibuatnya kurang menarikdanunik alasannya yaitu bahasa yang digunakan monoton, dan pengembangan wangsit atau gagasan kurang bervariasi. Hal ini sanggup dilihat dari kesesuaian isi cerpen dengan tema,
pengembangan topik, dan diksi yang belum menerima perhatian dari siswa.

Guru sebagai penyampai materi kepada siswa harus sanggup memberikan materi yang akan dibahas dengan metode dan media yang sempurna dan menarikdanunik. Hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan kiprah yang didiberikan guru.

Keprofesionalan seorang guru dituntut demi lancarnya proses berguru mengajar. Ada tiga persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang guru semoga menjadi guru yang baik, yaitu menguasai (1) materi didik (2) keterampilan pembelajaran, dan (3) penilaian pembelajaran. Dalam penguasaan keterampilan pembelajaran guru dituntut untuk memakai banyak sekali taktik pembelajaran. Strategi pembelajaran yang sempurna dan sanggup menarikdanunik perhatian siswa sehingga membuat suasana pembelajaran yang sangat senang dan sanggup mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pembelajaran menulis cerpen dalam penelitian ini memakai metode tes terbimbing alasannya yaitu keterampilan menulis bukanlah semata-mata milik golongan orang yang berbakat menulis, melainkan dengan tes yang sungguh- sungguh keterampilan itu sanggup dimiliki oleh siapa saja. Keterampilan menulis ialah proses berguru yang memerlukan ketekunan latihan, semakin rajin latihan, keterampilan menulis akan meningkat. Begitu juga dengan keterampilan menulis cerpen, untuk sanggup menulisnya diharapkan perjuangan yang keras dan tes terbimbing secara terus-menerus untuk menghasilkan cerpen yang baik. Peran guru sebagai motivator, fasilitator, sekaligus inspirator bagi siswa sangat diharapkan dalam hal ini yaitu mempersembahkan tes terbimbing kepada siswa
dalam menulis kreatif cerpen.

Media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen yaitu teks lagu. Teks lagu ialah sebuah naskah yang meliputi lirik lagu yang meliputi rangkaian kata yang ialah ungkapan pikiran dan perasaan penyair. Pemilihan teks lagu sebagai media dalam pembelajaran menulis cerpen didasarkan pada alasan- alasan diberikut: (1) pada usianya yang masih tergolong berilmu balig cukup akal kebanyakan siswa Sekolah Menengan Atas menyukai lagu-lagu, sehingga dengan media ini diharapkan sanggup menstimulus siswa untuk menghasilkan karya terbaiknya dan sanggup membuat suasana berguru yang sangat bahagia, (2) lagu ialah masukana hiburan yang sangat senang dan sanggup membuat kepuasan, kebahagiaan dan keharuan bagi yang menikmatinya, (3) teks lagu meliputi rangkaian kata indah yang mengisahkan sebuah cerita, baik terkena kehidupan, pengalaman ataupun sebuah peristiwa, dengan teks lagu tersebut sanggup diketahui alur dan kawanya yang akan mempergampang siswa dalam menulis cerpen.

Media memegang kiprah penting dalam pembelajaran alasannya yaitu dengan adanya media siswa sanggup menangkap klarifikasi yang disampaikan guru dengan gampang, begitu juga dengan media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen dengan media teks lagu ini. Siswa diharapkan sanggup meningkatkan kemampuannya menuangkan ide-ide atau pengalamannya ke dalam sebuah karya sastra yaitu dongeng pendek dengan praktis dan sanggup menghasilkan karya yang baik.

Beberapa penelitian terkena keterampilan menulis cerpen sudah banyak dilakukan. Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan sanggup disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ihwal keterampilan menulis cerpen
sudah banyak dilakukan, namun metode-metode dan media yang digunakan
tidak sama-beda. Metode dan media yang sudah digunakan antara lain karya wisata, pengalaman langsung sebagai basis melalui pendekatan keterampilan proses dan pemodelan. Hal tersebut memdiberi kemungkinan untuk menemukan metode- metode yang lain untuk dijadikan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini akan mencoba metode tes terbimbing dengan media teks lagu untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis cerpen.

Keterampilan menulis cerpen melalui metode tes terbimbing dengan media teks lagu diasumsikan sanggup mengatasi permasalahan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis cerpen. Oleh alasannya yaitu itu, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas sekaligus sebagai materi penyusunan skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen melalui Metode Latihan Terbimbing dengan Media Teks Lagu Siswa Kelas X-7 Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Pemalang.


Judul : Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Latihan Terbimbing melaluiataubersamaini Media Teks Lagu Siswa Kelas X-7 Sekolah Menengan Atas NEGERI 1 PEMALANG (PBI-6))
0 Komentar untuk "Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Latihan Terbimbing Dengan Media Teks Lagu Siswa Kelas X-7 Sma Negeri 1 Pemalang (Pbi-6)"

Back To Top