loading...
A. Latar Belakang
Kalimantan Timur mempunyai areal hutan yang ditumbuhi aneka macam macam jenis pohon dan memacu para pengusaha untuk mengolah sumber daya alam tersebut yang memanfaatkan akibatnya untuk materi industri pengolahan kayu jadi bagi perusahaan-perusahaan industri kayu. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan kayu tersebut, maka akan mempersembahkan bantuan bagi pemerintah tempat setempat dalam hal penerimaan sektor pajak, menghasilkan devisa bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja yang mengganggur.
PT Rimba Karya Rayatama yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor perkayuan dan industri pengolahan kayu bundar menjadi kayu olahan berupa flooring aneka macam jenis dan ukuran, dengan mempunyai 1 (satu) buah sawmill sebagai masukana penunjang acara proses produksi perusahaan dalam menghasilkan produk kayu olahan tersebut.
Flooring ini dibentuk sebagai pemanis materi bangunan yang dipakai untuk menambah lapisan pada potongan atas lantai, ada juga yang memakai flooring ini sebagai hiasan ornamen lantai semoga kelihatan rapi tergantung dari impian konsumen.
Ditinjau dari segi karakteristik proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan industri kayu, sanggup dikatakan sebagai produksi massa sebab berproduksi secara terus-menerus dan produksi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (ekspor) maupun kebutuhan perusahaan yang mengolah kayu bundar (log) menjadi kayu olahan.
Dalam hal proses produksi dilakukan beberapa tahap yaitu tahap pemotongan, tahap perakitan dan tahap penyelesaian selesai dimana tahap-tahap tersebut akan dibebankan biaya pada masing-masing departemen produksi, sehingga sanggup diketahui jumlah biaya dan harga pokok produksi pada masing-masing departemen tersebut.
Untuk itu perlu adanya pengumpulan biaya produksi semoga sanggup diketahui dengan terang dan sempurna wacana biaya produksi yang dikorbankan dalam menghasilkan kayu olahan, sehingga sanggup diketahui berapa besar perbedaan antara harga pokok produksi kayu olahan berdasarkan perusahaan dengan harga pokok produksi berdasarkan perhitungan akuntansi dengan memakai metode full costing.
Selama proses produksi, biaya-biaya yang terjadi antara lain biaya materi baku yaitu kayu bundar (logs), biaya tenaga kerja yaitu berupa penghasilan karyawan baik karyawan bulanan maupun kontrak yang terlibat eksklusif dalam proses produksi dan biaya overhead pabrik yaitu biaya-biaya yang secara tidak eksklusif terlibat dalam proses produksi menyerupai biaya spare parts alat kerja, biaya BBM/pelumas, biaya penyusutan alat kerja, biaya penghasilan mandor produksi dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan memakai Metode Full Costing pada PT Rimba Karya Rayatama di Samarinda”
B. Perumusan Masalah
Seperti yang sudah diterangkan di atas, maka penulis akan merumuskan duduk masalah tersebut sebagai diberikut :
“Apakah ada perbedaan yang lebih kecil terkena perhitungan harga pokok produksi per meter kubik (m3) flooring bengkirai antara perhitungan berdasarkan PT Rimba Karya Rayatama dengan metode full costing”.
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perhitungan harga pokok produksi per meter kubik flooring antara perhitungan berdasarkan perusahaan dengan metode harga pokok produksi pendekatan full costing.
b. Untuk mengetahui jumlah harga pokok produksi yang diserap pada masing-masing departemen produksi.
2. Kegunaan
a. Sebagai materi gosip bagi pihak administrasi PT Rimba Karya Rayatama dalam pengambilan keputusan terkena harga pokok produksi kayu olahan.
b. Sebagai acuan dan koreksi bagi pihak-pihak yang memerlukan sehubungan dengan judul sikripsi tersebut di atas.
Tag :
Akuntansi
0 Komentar untuk "Perhitungan Harga Pokok Produksi Flooring Pada Pt Rimba Karya Rayatama Di Samarinda..(Ak-08)"