loading...
Indonesia ialah negara agraris yang banyak menyandarkan kehidupan pada kebutuhan masyarakatnya dari sektor pertanian. Oleh lantaran itu pembangunan pertanian ialah syarat mutlak untuk melakukan pembangunan perekonomian negara. Pembangunan pertanian bertujuan untuk mempertinggi produksi dan pendapatan petani sebagai langkah yang terarah untuk mencapai kemakmuran. Pembangunan pertanian dilakukan melalui suatu perjuangan dengan taktik yang sudah diputuskan oleh pemerintah melalui suatu aktivitas peningkatan pendapatan petani. Hal ini disebabkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian masih rendah. Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja di sektor pertanian.
Setiap kehidupan masyarakat insan senangtiasa mengalami perubahan. Perubahan masyarakat tersebut ialah fenomena sosial yang masuk akal oleh karna setiap insan mempunyai kepentingan yang terbatas.
Perubahan ialah suatu proses menimbulkan keadaan kini tidak sama dengan keadaan sebelumnya. Menurut Abdulsyani (1994) perubahan-perubahan yang terjadi sanggup ialah kemajuan ataukah justru kemunduran. Unsur-unsur kemasyarakatan yang mengalami perubahan biasanya mengalami perubahan terkena nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola kehidupan dan prilaku manusia.
Pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebut bahwa terbentuknya Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertujuan antara lain untuk memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga perdamaian, dan mewujudkan keadilan sosial.
Tidak sanggup dipungkiri bahwa perubahan orientasi dari petani sawah ke petani empang mempunyai kekuatan ekonomi, sosial dan peran. Mereka ialah komponen yang diandalkan sebagai pilar transformasi struktur sosial yang menyertai kemajuan teknologi dan ekonomi. Dalam laporan Tinbergen ditetapkan bahwa pembangunan harus selaras antara kenaikan kapasitas berproduksi dengan transformasi struktur sosial dan ekonomi. (Ali, 1985), Berpendapat bahwa kemajuan teknologi dan ekonomi yang tidak disertai dengan tranformasi struktur sosial menjadi pemicu terjadinya perperihalan yang tajam dalam masyarakat, karna itu perlu diadakan perubahan sosial yang sarat dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Perubahan sosial itu ialah perubahan fungsi kebudayaan dan prilaku insan dan masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Perubahan orientasi masyarakat dari sawah ke empang di kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep tentunya mempunyai latar belakang yang fundamental lantaran dalam perubahan tersebut memerlukan waktu, tenaga dan biaya serta hasil daya dan cipta masyarakat itu sendiri. Dapat dipahami bahwa kompetensi diri dalam memanfaatkan pranata-pranata yang ada menyerupai pendidikan, sosial, agama yang mengakibatkan konstribusi tugas dalam sosialitas berarti setiap masyarakat mempunyai ciri kekhususan elemen status sosial menyerupai perubahan prilaku.
Karenanya perlu mendefinisikan terlebih lampau terkena masyarakat dan ciri-cirinya sebagai pola untuk memahami arti khusus. Masyarakat menyerupai yang lazim didengar ialah istilah yang paling terkenal digunakan untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup insan baik dalam goresan pena ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari. Istilah masyarakat sendiri berasal dari kata Arab, yaitu syirk yang berarti bergaul.
Masyarakat ialah sekumpulan insan yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling diberinteraksi. Masyarakat juga ialah kesatuan hidup insan yang diberinteraksi berdasarkan adat-istiadat tertentu secara kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas, Definisi ini ialah definisi yang ditujukan oleh gillin yang merumuskan ciri masyarakat terdiri atas kesatuan hidup, terikat oleh adat-istiadat dan mempunyai komunitas serta identitas bersama.
Sebagian besar masyarakat di wilayah ini mempunyai mata pencaharian sebagai petani, pedagang, nelayan, dan petani tambak. Masyarakat Kabupaten Pangkep sebahagian menggantungkan hidupnya sebagai nelayan dan petani tambak yang ialah prioritas utama bagi kehidupannya. Peningkatan kualitas sumberdaya insan di bidang perikanan, terutama diarahkan pada peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan ketrampilan, etos kerja, disiplin, dan motivasi perjuangan yang bertanggung jawaban. Keadaan ini akan meningkatkan daya nalar dan produktivitas kerja mereka. Pengembangan sumberdaya insan subsektor perikanan tidak spesialuntuk mencakup beberapa aspek dimensi-dimensi teknologi, tetapi lebih dari itu ialah peningkatan tanggung jawaban sebagai masyarakat negara.
Kabupaten Pangkep ialah salah satu wilayah yang termasuk penghasil ikan bandeng terbesar disulawesi selatan. Masyarakat tambak berhubungan dengan Pemda Tingkat II dalam rangka meningkatkan potensi perikanan, yang mencakup budidaya tambak bandeng dan udang yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Perubahan orientasi pada petani sawah ke petani empang ialah faktor gengsi dengan adanya persaingan menyerupai naik haji, diakibatkan dengan adanya perubahan penghasilan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan petani sawah. Keadaan kini dikecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep dengan adanya perubahan orientasi petani sawah kepetani empang sanggup mensugesti tingkat kesejahtraan sehingga menimbulkan gengsi para petani itu sendiri, lagi pula lantaran tekanan dipengaruhi air asin sehingga petani sawah mengalami perubahan ke petani empang dan hasil perubahan berdampak kasatmata pada masyarakat, konflik pada petani sawah yang bertahan pada pendirian sawahnya tanggapan rembesan air asin. Petani empang lebih cenderung untuk mengelola hasil empangnya lantaran efek penghasilan lebih baik dari pada petani sawah sebelum mereka berubah.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Perubahan Orientasi Petani Sawah Ke Petani Empang Di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep (Prt-170)"