Status Ekologi Kepadatan Predator Karang Acanthaster Planci Linn Kaitannya Dengan Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Tomia Taman Nasional Wakatobi (Ikn-8)

loading...
Indonesia sebagai Negara kepulauan mempunyai terumbu karang (coral) dengan luas kurang lebih 60.000 km2.  Terumbu­ karang yaitu biota laut yang berkembangbiak dengan cara tunas dan pembuahan yaitu aset alam yang banyak diminati.  Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia mengemban bermacam-macam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai iproduksi (sumber materi pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan       di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari bahaya abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996).

            Wakatobi sebagai Taman Nasional ditunjuk menurut Keputusan Menteri Kehutanan No. 393/Kpts-VI/1996 tanggal 30 Juli 1996 dan di tetapkan menurut Keputusan Menteri Kehutanan No.7651/Kpts-II/2002 tanggal 19 Agustus 2002 dengan luasan 1.390.000 HaPenunjukan dan penetapan tempat Taman Nasional Wakatobi  sebagai Taman Nasional konservasi laut   di Indonesia berdasar atas potensi keguakaragaman hayati yang tinggi, khususnya ekosistem terumbu karang, padang lamun dan mangrove.


              Dalam rangka menjaga keutuhan dan kelestarian ekosistem terumbu karang di Taman Nasional Wakatobi dan sekaligus mempersembahkan manfaat optimal bagi pemanfataan secara berkelanjutan khususnya dalam dua sektor yang menjadi andalan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yaitu perikanan dan pariwisata bahari, maka perlu dilakukan upaya-upaya terpadu khususnya dalam penanggulangan gangguan, baik yang disebabkan oleh perikanan yang merusak dan gangguan alami tanggapan sudah terjadinya ketidakseimbangan alam yang mengakibatkan meledaknya populasi bintang laut berduri (Acanthaster planci)     di perairan laut Wakatobi  (Balai Taman Nasional Wakatobi, 2007).

Acanthaster planci atau biasa dikenal sebagai Crown of Thorns Starfish ialah salah satu jenis bintang laut raksasa dengan jumlah duri yang banyak sekali, yaitu binatang pemakan karang. Hewan ini tersebar diberbagai perairan yang di tumbuhi oleh beberapa jenis karang.

Kepadatan populasi A. planci di daerah terumbu karang akan mempersembahkan efek negatif bagi kehidupan karang.  Bukan spesialuntuk terumbu karang di Indonesia yang mengalami kerusakan, tapi aneka macam wilayah perairan yang ada di dunia, ibarat yang terjadi di Great Barrier Reef tahun 1981-1989 yang mengakibatkan rusaknya karang sekitar 60% (Lucas, 1990). 

Kehadiran A. planci dalam batasan populasi normal yaitu hal yang umum di ekosistem terumbu karang.  Jika kepadatan populasi lebih dari 14 individu/1000 m2, maka keberadaannya sudah mengancam terumbu karang (Endean, 1987).  Kondisi ini mengambarkan bahwa fenomena kehadiran A. planci sudah ekstensif di beberapa perairan di Indonesia. Olehnya itu kehadiran pemangsa karang ini perlu terus dipantau sebagai dasar dalam suatu pengambilan tindakan pengelolaan.


Tag : Perikanan
0 Komentar untuk "Status Ekologi Kepadatan Predator Karang Acanthaster Planci Linn Kaitannya Dengan Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Tomia Taman Nasional Wakatobi (Ikn-8)"

Back To Top