Survai Kondisi Fisik Atlet Pencak Silat Tapak Suci Usia 13-18 Tahun Di Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006 (P-59)

loading...
1.1 Latar Belakang
Pembinaan olahraga di Indonesia remaja ini semakin maju, hal ini tidak lepas dari tugas serta masyarakat yang semakin sadar dan mengerti akan arti pentingnya olahraga itu sendiri, di samping adanya pemberian dan perhatian dari pemerintah dalam menunjang perkembangan olahraga di negara kita. Dalam kehidupan modern ini suatu kenyataan bahwa ada empat dasar tujuan insan melaksanakan kegiatan olahraga yaitu:

1. Mereka yang melaksanakan kegiatan olahraga spesialuntuk untuk rekreasi, jadi segalanya dikerjakan dengan santai dan tidak formal, baik daerah maupun peraturannya.
2. Mereka yang melaksanakan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan menyerupai contohnya anak – anak sekolah yang diasuh oleh guru olahraga. Kegiatan yang dilakukan formal, tujuannya guna mencapai samasukan pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang sudah disusun melaui kurikulum tertentu.

3. Mereka melaksanakan kegiatan olahraga dengan tujuan meningkatkan kesejukan jasmani tertentu.
4. Mereka yang melaksanakan kegiatan olahraga tertentu untuk mencapai prestasi. ( Sajoto1988: 1-2 )
Terkait dengan poin ke empat untuk mencapai prestasi tersebut maka perlu adanya pelatihan olahraga.

Tujuan dari pelatihan olahraga itu sendiri untuk mengidentifikasikan calon atlet berpotensi, menentukan jenis olahraga yang sesuai dengan potensi dan minatnya yang memperkirakan peluang untuk berhasil dalam jadwal pelatihan sehingga sanggup mencapai prestasi yang diharapkan, salah satunya Pencak Silat. Dalam Pencak silat yang ialah hasil perjuangan kebijaksanaan daya insan yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan bersama, seiring perkembangan zaman Pencak Silat juga masuk dalam olahraga prestasi dan yang membedakan Pencak Silat dengan olahraga yang lain yaitu empat aspek yang ialah satu kesatuan bulat, yakni aspek mental spiritual, beladiri, seni dan olahraga.

Hal tersebut sanggup dilihat dari banyaknya perguruan-perguruan Pencak Silat di Indonesia,salah satunya yaitu sekolah tinggi Pencak Silat Tapak Suci Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara.Perguruan ini bangun tahun 1979, tepatnya pada tanggal 17 Juli 1979 dan hingga kini sekolah tinggi ini masih eksis dan selalu memunculkan atlet-atlet baru. Usaha untuk tetap mempertahankan keeksisan tersebut tidak praktis dibutuhkan pelatihan dan pengembangan yang optimal. Bahwa ada 4 aspek pokok yang menentukan prestasi olahraga, yaitu aspek biologis, aspek psikologis, aspek lingkungan dan aspek penunjang (Sajoto
1995:2-5).

Bahwa aspek biologis ialah salah satu aspek yang tidak sanggup diabaikan dan sangat diandalkan dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai atlet. Hal ini disebabkan dalam aspek biologis terhadap salah satu
aspek yang disebut kondisi fisik, yaitu suatu tingkat kesejukan jasmani yang sangat dibutuhkan atlet untuk sanggup berprestasi dalam suatu pertandingan.
Kesegaran jasmani sanggup diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melaksanakan acara fisik secara berulang-ulang dalam waktu yang relatif usang tanpa menjadikan kelelahan yang berarti. Kondisi fisik ialah salah satu faktor yang menentukan performance atau penampilan, sehingga runtuhnya kondisi fisik akan mengakibatkan hilangnya keterampilan(Sajoto 1988:99).

Kondisi fisik yaitu satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak sanggup dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam perjuangan peningkatan kondisi fisik, maka seluruh komponen tersebut harus di kembangkan. Walaupun disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan tersebut, maka perlu diketahui selanjutnya yaitu bagaimana seorang atlet sanggup diketahui status dan keadaan kondisi fisiknya pada suatu saat. (Sajoto,1995:10).

Komponen kondisi fisik tersebut terdiri atas kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, daya tahan, daya ledak otot, koordinasi, keseimbangan, daya lentur, dan reaksi. Bahwa faktor penentu pencapaian prestasi terbaik, ada dua faktor yaitu faktor indogen (atlet) dan faktor eksogen. Salah satu faktor indogen yang sangat penting yaitu kondisi fisik (Suharsono 1988:2-3).

melaluiataubersamaini tes kondisi fisik, metode, mental dan sebagainya sanggup diketahui peningkatannya lantaran untuk meningkatkan fisik tidak sanggup dilakukan dengan permainan itu sendiri. Mengapa faktor fisik? Karena faktor kondisi fisik memegang peranan penting dan ialah komponen dasar untuk menuju
tes-tes diberikutnya, jikalau tidak di dukung dengan kondisi fisik yang prima seorang atlet tidak akan bisa melaksanakan tes sesuai dengan porsinya, nilai fisik antara lain kualitas otot menurut kinerja faal dan prosedur otot yang sedang bekerja yang dipertimbangkan pada kekuatan otot, kapasitas anaerobik, kapasitas aerobik power, fleksibilitas (Boucard,1975:15-16).

Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam jadwal tesnya. Program tes kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis serta ditujukan untuk meningkatkan kesejukan jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem badan sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai tingkat prestasi yang lebih baik, jikalau kondisi fisik baik maka, 1)akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi kerja jantung, 2) akan ada peningkatan dalam kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, stamina dan nilai-nilai komponen kondisi fisik, 3) akan ada efisiensi gerak yan lebih baik pada waktu tes, 4) akan ada pemulihan yang lebih cepat dari organ badan sehabis tes, 5) akan ada respon yang cepat dari organisme badan apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan(Harsono
1988:133).

Setiap perjuangan peningkatan kondisi fisik harus dikembangkan tiruana komponen yang ada, walaupun dalam pelaksanaannya perlu adanya prioritas untuk menentukan komponen mana yang perlu untuk mendapat porsi tes lebih besar sesuai dengan olahraga yang ditekuni dalam hal ini pencak silat. Tidak adanya salah satu komponen pendukung akan mempengaruhi hasil yang dicapai. Demikian juga dalam olahraga pencak silat membutuhkan dasar fisik yang baik tetapi tidak meninggalkan faktor-faktor yang lain seperi metode dan mental.

Sebelum seseorang atlet terjun lantaran pertandingan, ia harus berada dalam kondisi fisik dan tingkat kebugaran yang baik. Tanpa persiapan dan kondisi fisik yang baik atlet yang diterjunkan kepertandingan tidak akan berhasil. Kondisi fisik yang baik sanggup mengakibatkan stamina tidak cepat turun dengan drastis sewaktu dalam permainan atau pertandingan.

Dari paparan diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik atlet Pencak Silat Tapak Suci usia 13-18 tahun di Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Adapun alasan peneliti mengapa perlu mengetahui kondisi fisik mereka adalah:
1. Kondisi fisik ialah salah satu faktor penting yang dibutuhkan oleh atlet pencak silat untuk menjaga dan meningkatkan efektivitas tes.
2. Kondisi fisik yang baik diharapkan sanggup memmenolong atlet pencak silat selama permainan atau pertandingan
3. melaluiataubersamaini pelatihan kondisi fisik yan baik diharapkan sanggup menghasilkan atlet-atlet pencak silat yang berkarakter.

0 Komentar untuk "Survai Kondisi Fisik Atlet Pencak Silat Tapak Suci Usia 13-18 Tahun Di Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006 (P-59)"

Back To Top