Survey Pembuatan Kopra Petani Di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Prt-142)

loading...
Indonesia ialah negara yang kaya akan komoditas perkebunannya. Salah satu komoditi perkebunan terbesar di Indonesia yaitu kelapa. Kelapa ialah salah satu komoditas yang penyebarannya paling luas alasannya yaitu sanggup tumbuh secara sengaja oleh insan maupun secara alamiah di kawasan yang kurang penduduknya (Amin, 2009).

Salah satu kawasan penghasil kelapa di Indonesia yaitu Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, dimana produksi kelapa pada tahun 2010 mencapai 21.075,71 ton dengan areal tanaman kelapa terluas pada kawasan Campalagian, Tapango dan Mapilli. Daerah Campalagian mempunyai luas areal tanaman kelapa sebesar 5.363 ha dengan jumlah produksi sebesar 3.630,08 ton. Daerah Tapango mempunyai luas areal tanaman kelapa sebesar 4.460,50 ha dengan jumlah produksi 3.712,94 ton sedangkan kawasan Mapilli mempunyai luas areal tanaman 3.352,20 ha dengan jumlah produksi 3.208,63 ton (Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Polman, 2010).

Buah kelapa dikenal sebagai sumber utama penghasil minyak nabati yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Disamping sebagai penghasil minyak nabati, buah kelapa juga sanggup dimanfaatkan sebagai sumber protein, vitamin, mineral dan karbohidrat. Daging buah kelapa sanggup diolah dan dimanfaatkan menjadi banyak sekali macam produk olahan yang bermanfaa bagi masyarakat. Salah satu produk olahan sekunder dari buah kelapa yaitu kopra (Amin, 2009).


Kopra ialah putih forum dari buah kelapa segar yang sanggup dikeringkan dengan  metode konvensional memakai sinar matahari (sun drying), pengasapan atau mengeringkan di atas api terbuka (smoke drying or drying over an open fire), pengeenteng dengan pemanasan secara tidak pribadi (indirect drying) dan pengeenteng dengan udara vakum (vacuum drying). Pengolahan kopra mencakup proses penguapan air dari daging buah kelapa, dimana kadar air pertama daging buah kelapa segar yang mencapai 50% diturunkan sampai kadar air 5-7% melalui proses pengeenteng (Amin, 2009).

Standar mutu kopra di Indonesia yaitu kadar air maksimum 5 %, kadar minyak minimum 65 %, asam lemak bebas maksimum 5 %, serat maksimum 8 % dan tidak mengandung jamur. Proses pengolahan kopra rakyat memang cukup sederhana. Pengolahan kopra rakyat banyak dilakukan oleh pabrik pengolahan kopra, dengan materi baku yang berasal dari kelapa rakyat. Dalam kehidupan sehari-hari, beberapa cara pengeenteng dikombinasikan sebagaimana yang dilakukan oleh petani kelapa pada umumnya. Namun, pada tingkat petani kadar air kopra yang dihasilkan tidak seragam sehingga tidak memenuhi standar yang diputuskan untuk ekspor kopra (Warisno, 2003).

 Oleh alasannya yaitu itu, perlunya dilakukan survey pembuatan kopra petani di Kabupaten Polewali Mandar untuk mengetahui mutu kopra yang dihasilkan para petani di kawasan tersebut.


Judul : Survey Pembuatan Kopra Petani Di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (PRT-142))


0 Komentar untuk "Survey Pembuatan Kopra Petani Di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Prt-142)"

Back To Top