loading...
Bahasa Arab dan bahasa Inggris ialah dua bahasa aneh yang paling diminati oleh pelajar muslim di Indonesia, khususnya mereka yang sedang berguru di perguruan tinggi tinggi Islam maupun pondok-pondok pesantren (modern). Penguasaan atas dua bahasa tersebut menjadi sebuah tantangan sekaligus tuntutan bagi mereka, alasannya yaitu khasanah intelektual Islam yang berkarakter banyak ditulis ke dalam dua bahasa tersebut.
Bahasa Arab bagi seorang menjadi kunci pokok untuk membuka cakrpertamaa pengetahuan keislaman. melaluiataubersamaini kunci itulah, ia akan bisa mengetahui ihwal sejarah, keilmuan, serta kebudayaan Islam yang lampau pernah mencapai mercusuar peradaban internasional sebelum kesudahannya tergilas oleh peradaban modern kini ini. Mengapa bisa tergilas dan terpendam, tidak lain oleh lantaran tiadanya generasi penerus, yang paling tidak bisa mempertahankan kalaupun tidak bisa membuatkan peradaban penlampaunya. Mengapa pula mereka tidak bisa mempertahankannya, jawabanannya yaitu lantaran mereka buta dari peradaban tertulis.
Bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan sudah diakui peranannya oleh forum internasional, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah membuat suatu keputusan yang tetapkan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa resmi yang dipergunakan dalam forum internasional ini serta lembaga-lembaga yang bernaung di bawahnya. melaluiataubersamaini demikian bahasa Arab menjadi sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia sebagai salah satu anggota PBB sekaligus sebagai negara yang dominan penduduknya beragama Islam dan juga sudah usang menjalin hubungan cukup akrab dengan negara-negara Arab. Adanya kepentingan tersebut menyebabkan bahasa Arab dalam segala aspeknya, layak dan menarikdanunik untuk dikaji.[2]
Demikian pula halnya dengan bahasa Inggris yang ialah bahasa komunikasi dunia. Umat Islam mau tidak mau harus berusaha menguasainya juga jikalau tidak ingin tersisih dari pergaulan dunia. Dalam dunia keilmuan, banyak karya berkarakter yang ditulis dalam bahasa ini. Bahkan tidak sedikit juga karya keislaman oleh sarjana Barat, yang tentunya lebih obyektif dalam melihat Islam, yang ditulis ke dalam bahasa Inggris seperti tidak mereka maksudkan untuk konsumsi orang Islam saja. Para cendekiawan muslim sendiri tidak jarang menorehkan karya-karya mereka dalam bahasa ini. Barangkali mereka bermaksud supaya karya mereka sanggup dibaca oleh khalayak yang lebih luas. Memang sepuluh hingga dua puluh tahun terakhir ini Islam seolah menjadi agama yang paling menarikdanunik perhatian dunia internasional terlepas dari baik buruknya pandangan mereka terhadap agama ini.
Disinilah letak pentingnya kedua bahasa tersebut bagi umat Islam. Dan kita, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, yang sebentar lagi akan mewarisi tongkat estafet usaha harus berusaha sekuat tenaga menguasai kedua bahasa tersebut sebagai bekal kita membuka serta menyelami khasanah intelektual Islam berkarakter yang banyak ditulis ke dalam dua bahasa tersebut.
Masalahnya kini yaitu bagaimana meningkatkan kualitas berbahasa Arab dan Inggris yang oleh sebagian mahasiswa masih dianggap sebagai bahasa yang susah bahkan memandangnya sebagai momok. Hal ini ialah tantangan yang harus diupayakan pemecahannya. Di sini tugas guru dan pakar bahasa Arab sangat dinantikan. Upaya yang sanggup dilakukan berupa pengadaan sentra tes, laboratorium bahasa, kursus-kursus, massa media yang menyajikan bahasa Arab dan inggris yang praktis, serta buku-buku karya ilmiah yang menyajikan bahasa Arab dan inggris yang gampang, gamblang serta metodologis. Dan hal ini, khususnya bahasa Arab, terasa masih langka.[3] Usaha lain yang sanggup dilakukan yaitu dengan melaksanakan penelitian-penelitian kebahasaan di mana hasilnya akan sangat bermanfaa bagi pengembangan metode pengajaran bahasa. Dan seorang mahasiswa jurusan pendidikan bahasa aneh harus sudi berguru untuk melakukan hal tersebut.[4] Salah satu bentuk penelitian kebahasaan yaitu analisis kontrastif.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis mencoba untuk mempersembahkan pemberian bagi dunia pengajaran bahasa dengan melaksanakan sebuah penelitian kebahasaan berupa Analisis kontrastif. Sejak tamat perang dunia II hingga pertengahan tahun 1960-an Analisis kontrastif (Anakon) mendominasi dunia pengajaran B2 dan pengajaran bahasa asing. Mengingat pentingnya peranan Analisis kontrastif tersebut maka masuk akal apabila para guru bahasa aneh dan bahasa kedua memahaminya.[5]
Analisis kontrastif, berupa mekanisme kerja, yaitu aktifitas atau acara yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui analisis kontrastif, yang sanggup digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesusahan-kesusahan berguru berbahasa yang akan dihadapi para siswa di sekolah, terlebih dalam berguru B2.[6] Karena kendala terbesar dalam proses menguasai B2 yaitu tergabungnya sistem bahasa pertama dengan bahasa kedua. Disinilah tugas analisis kontrastif, yaitu menjembatani kesusahan tersebut dengan mengkontraskan kedua sistem bahasa tersebut untuk meramalkan kesusahan-kesusahan yang mungkin akan dialami siswa.[7] Dari hasil analisis itu akan diketahui perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan struktur yang dikontraskan. Makin banyak perbedaan, makin banyak pula waktu yang harus digunakan untuk melatih siswa.[8]
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut penulis mengangkat analisis kontrastif sebagai tema penulis skripsi tepatnya berjudul analisis kontrastif struktur kalimat perbandingan dalam bahasa Arab, bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Dalam skripsi ini penulis membandingkan dua B2 sekaligus yaitu bahasa Arab dan bahasa inggris dan bahasa Indonesia sebagai B1, dengan pertimbangan dua bahasa aneh itulah yang kami pelajari di PBA (pendidikan bahasa Arab) bahkan semenjak kami berguru di sekolah menengah. Kaprikornus kami pikir, kami sudah usang bergelut dengan kedua bahasa tersebut di samping pertimbangan-pertimbangan lain yang sudah kami sebutkan di depan. Namun hasil dari studi ini ditujukan sebagai masukan terhadap pembelajaran bahasa Arab.
Tingkat perbandingan dalam bahasa Arab biasa disebut Isim Tafdhil sedangkan dalam bahasa inggris disebut Eletives atau Degree of Comparison. tingkat perbandingan termasuk fungsi gramatikal yang sering dipakai. Sehingga sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa untuk memahaminya sebagai bekal kita menelaah teks-teks Arab maupun inggris.
Judul : Tingkat Perbandingan Bahasa Indonesia,Arab,Dan Inggris (AI-60))
Tag :
Agama Islam
0 Komentar untuk "Tingkat Perbandingan Bahasa Indonesia,Arab,Dan Inggris (Ai-60)"