loading...
Sektor pertambangan yang berlangsung di banyak sekali kawasan di Indonesia berdampak kasatmata dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Otonomi kawasan mempersembahkan kewenangan bagi pemerintah kawasan untuk mengolah sendiri potensi wilayahnya yang lebih luas sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan kawasan yang berlaku (Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 thn 2004).
Potensi sumber daya alam yang dimiliki kabupaten Maros yaitu kandungan materi galian tambangnya diperlukan mempersembahkan bantuan optimal bagi penerimaan orisinil daerah, namun bantuan sektor pertambangan kepada kawasan belum optimal. Hal ini disebapkan jenis pajak dan retribusi yang menjadi kewenangan kawasan terbatas, penerimaan kawasan menyerupai pajak dan retribusi yang berpotensi menghasilkan Pendapatan Asli Daerah kurang terbaik, prosedur pengawasan dan pemdiberian hukuman eksekusi terhadap subjek pajak belum berjalan. Aktivitas pertambangan yang beroperasi tersebut seharusnya berpotensi besar sebagai penyumbang penerimaan kawasan dari tambang mineral dan batubara tersebut.
Pendapatan Asli Daerah ialah salah satu indikator dalam mengukur tingkat kemandirian suatu kawasan otonom dalam penyelengaraan manajemen pemerintahan dan pembangunan. Oleh alasannya ialah itu, dibutuhkan suatu analisis untuk meningkatkan bantuan sektor pertambangan ke dalam pendapatan orisinil daerah. Analisis yang dipakai ialah Proses Hirarki Analitik (PHA). Metode PHA ini melibatkan banyak sekali stakeholder yang dianggap berperan yaitu Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD), Dinas Pertambangan, Badan Perencana Daerah (Bappeda), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), pengusaha pertambangan, dan akademisi. Hasil analisis tersebut sanggup dijadikan contoh dasar pertimbangan dalam perumusan kebijakan dalam pengambilan keputusan pemerintah kawasan di masa yang akan hadir sebagai perjuangan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di kabupaten Maros.
Tag :
Keuangan,
Pertambangan
0 Komentar untuk "Analisis Kebijakan Peningkatan Donasi Sektor Pertambangan Terhadap Pendapatan Orisinil Kawasan Dengan Metode Proses Hirarki Analitik (Pha) (Ke-42)"