loading...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pangan khususnya beras ialah kebutuhan dasar bagi insan yang harus terpenuhi setiap ketika dan setiap kawasan dalam jumlah yang cukup dengan mutu yang baik serta dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.
Upaya pemantapan pelestarian swasembada beras yang sudah dicapai Indonesia pada tahun 1984 semakin berat sejalan dengan peningkatan kebutuhan beras di Indonesia akhir peningkatan jumlah penduduk dan adanya perubahan teladan sajian masakan masyarakat dari non beras ke beras seiring dengan adanya perbaikan ekonomi masyarakat.
Ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, ketergantungan akan produk impor beras pada tahun 2000 mencapai 550.514 ton dengan nilai 131.132.613 USD atau setara dengan 1,28 triliun rupiah.
Rumusan revitalisasi Pembangunan Pertanian tahun 2006 – 2010 menyatakan bahwa kebijakan operasional yang akan ditempuh yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan yang berbasis pada keragaman sumber daya materi pangan, Kelembagaan dan Budaya Lokal. Sedangkan berdasarkan Rencana Strategik Kabupaten Jember tahun 2006 dalam mendukung Program Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional tetap diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan swasembada beras yang sudah dicapai secara dinamis melalui upaya meningkatkan mutu intensifikasi dengan penerapan teknologi produksi berupa pemupukan yang ditekankan pada takaran, ramuan, dan cara berdasarkan spesifik lokalita yang sanggup meningkatkan produktifitas lahan sawah.
Tindakan pemupukan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hara bagi pertumbuhan tanaman, terlebih lagi apabila suplai hara dalam tanah sawah tidak mencukupi. Memupuk bukan spesialuntuk sekedar memdiberi pupuk tetapi ialah suatu tindakan yang didasarkan atas :
a. Jumlah dan macam hara yang dibutuhkan tumbuhan untuk mencapai hasil dan mutu yang tinggi dan mantap.
b. Kemampuan tumbuhan menyerap hara sehubungan dengan lingkungan tumbuh ketika itu.
c. Jenis dan takaran pupuk yang dikombinasikan sebagai perhiasan dari jumlah yang tidak sanggup disediakan tanah sawah.
d. Usaha pelestarian fungsi sumberdaya tanah sawah sebagai wahana untuk memperoleh hasil pertanian secara berkesinambungan.
Upaya yang perlu dilakukan dalam rangka pemantapan teknologi produksi berupa pemupukan yaitu acara penelitian dan pengujian, disamping dibutuhkan pula peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani, serta penyediaan pupuk sesuai dengan prinsip 5 (lima) sempurna ditingkat Petani, yaitu sempurna jumlah, sempurna jenis, sempurna dosis, sempurna waktu dan sempurna cara.
Keadaan Nitrogen berupa Urea Prill dalam tanah lahan sawah yang didiberikan petani dengan cara disebar berdasarkan hasil penelitian menawarkan spesialuntuk 40% yang sanggup dimanfaatkan tumbuhan padi, sedang 20% diikat oleh tanah, dan selebihnya 40% hilang sebab pembersihan dan penguapan. Oleh sebab itu dalam mengelola perjuangan tani padi sawah harus diusahakan biar mengurangi kehilangan Nitrogen yang tersedia seminimal mungkin.
Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi Nitrogen yang tersedia dalam bentuk pupuk urea, yang diharapkan bisa meningkatkan produktifitas padi dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani : mulai disebarluaskan penerapan teknolgi produksi berup penerapan pupuk Urea Tablet sebagai salah satu alternatif. Salah satu alasan penerapan Urea Tablet yaitu sifat peruraian nitrogen yang lebih lambat dibanding urea Prill sehingga diharapkan nitrogen akan tetap tersedia hingga ketika terakhir tumbuhan padi membutuhkan nitrogen.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Perjuangan Padi Sawah Dengan Memakai Urea Tablet Studi Di Desa …R Kecamatan … Kabupaten …(Prt-85)"