loading...
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1. Latar Belakang Masalah
Barang kali sudah banyak yang tahu jikalau prostitusi sudah usang ada didunia ini, bahkan banyak orang yang menyitir bahwa pelacur yaitu salah satu profesi yang tertua didunia. Banyak faktor yang menjadikan terjadinya pelacuran kini ini antara lain alasan ekonomi, mundurnya usia perkawinan, meningkatnya angka perceraian dan sebagainya. Berbarengan dengan acara prostitusi tersebut penyakit kelabuin menjadi salah satu pengaruh samping yang harus ditanggung, sehingga penyakit kelabuin boleh dikatakan penyakit yang paling mahal atau paling tidak paling dicari-cari alasannya yaitu untuk mendapatkannyapun orang harus membayar.
Di Kabupaten Nganjuk, lokalisasi prostitusi yang resmi ada di Guyangan, Kecamatan Bagor yang letak dan posisinya kurang lebih 6 km sebelah barat bahari sentra kota. Hasil skrining Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk pada tahun Januari 2003 menawarkan bahwa dari 258 PSK (Pekerja Seks Komersial) yang ada di lokalisasi Guyangan 26 persen diantaranya menderita penyakit menular seksual (PMS) yaitu penyakit yang sanggup ditularkan melalui hubungan seksual. Para PSK ini sanggup menularkan kepada lebih dari satu orang pelanggan tergantung dari berapa banyak pelanggan yang bekerjasama dengannya yang pada gilirannya sanggup juga menular kepada istri yang baik-baik, kemudian sang istri sanggup menularkan lagi kepada bayi yang gres dilahirkan melalui proses persalinan, akhirnya orang yang tidak bersalahpun akan menanggung akibatnya. Meskipun mustahil semata-mata menyalahkan para PSK alasannya yaitu mereka ada akhir “permintaan pasar” tetapi barangkali cara yang paling simpel untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular seksual ini yaitu dengan mengintervensi para PSK ini alasannya yaitu mereka terlokalisir sehingga simpel dicari dan simpel pula didiberi petunjuk. Mereka juga terorganisir baik oleh para mucikarinya maupun oleh “RT/RW” nya disamping itu tidak tabu bagi mereka untuk membicarakan duduk kasus seksual, hal sebaliknya terjadi pada “pelanggan”nya.
Penyakit kelabuin hampir tiruananya menular lewat hubungan seksual, baik hubungan yang normal maupun yang menyimpang tetapi tiruananya punya resiko walaupun besarnya tidak sama. Untuk mencegah penularan penyakit ini cara yang paling sempurna yaitu dengan metode ABC yaitu Abstinence, Be faithful dan Condom. Abstinence atau puasa bekerjasama itu sanggup dilakukan bagi mereka yang belum berkeluarga atau yang jauh dari pasangan sah, be faithful artinya setialah pada pasangan resmi tidakboleh mencoba “menyabit rumput di padang lain”. Tetapi jikalau memang hasrat hati sudah tidak sanggup dibendung atau nafsu sudah memuncak pakailah cara kompromi dengan kondom, alasannya yaitu ibarat kata pepatah lebih baik mencegah dari pada mengobati. Namun ditengarai pemakaian kondom di lokalisasi Guyangan ini kurang membudaya sehingga sentra prostitusi di Nganjuk ini sangat potensial sebagai sentra penyebaran penyakit kelabuin.
0 Komentar untuk "Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Pemakaian Kondom Di Lokalisasi Guyangan Kabupaten Nganjuk (Ms-29)"