Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Kesulitan Berguru Mata Pelajaran Ips Ekonomi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 36 Semarang Tahun 2005/2006 (Is-9)

loading...
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumberdaya insan bagi kehidupan di masa yang akan hadir. Melalui proses mencar ilmu diharapkan akan dicapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan sanggup tercapai bila siswa melibatkan dirinya secara aktif dalam aktivitas mencar ilmu baik fisik, mental maupun emosional. Pendidikan Nasional yaitu perjuangan secara sadar dan berkala untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran biar penerima didik secara aktif menyebarkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang diharapkan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003).



Kegiatan mencar ilmu mengajar mempunyai peranan yang sangat penting biar pendidikan sanggup berjalan dengan baik. Ada beberapa komponen dalam mencar ilmu mengajar yaitu : tujuan, materi ajar, aktivitas mencar ilmu mengajar, metode, alat, sumber mencar ilmu dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut saling terkait dan mensugesti satu sama lain dalam rangka berlangsungnya proses
mencar ilmu mengajar, bila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka proses mencar ilmu mengajar tidak sanggup berlangsung dengan baik.

Keberhasilan siswa dalam mencar ilmu sanggup dilihat dari hasil mencar ilmu siswa tersebut. Hasil mencar ilmu siswa yang tinggi akan mempersembahkan dorongan dan semangat siswa meningkatkan minat mencar ilmu terhadap mata pelajaran, lantaran minat ialah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melaksanakan sesuatu kegiatan. Jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka diharapkan risikonya akan baik, namun apabila seseorang tidak mempunyai minat untuk mempelajari sesuatu maka tidakboleh diharapkan bahwa seseorang sanggup berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut.

Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ada tiga variabel yang saling berkaitan. Ketiga variabel tersebut yaitu kurikulum, guru dan proses mencar ilmu mengajar. Dalam hal ini guru menempati kedudukan sentral lantaran peranannya sangat menentukan. Guru harus bisa menerjemahkan nilai- nilai yang ada dalam kurikulum kemudian mentransformasikan nilai-nilai tersebut kepada siswa melalui proses mencar ilmu mengajar di sekolah (Nana Sujana,1987:1).
melaluiataubersamaini demikian guru mempunyai peranan penting dalam mentransformasikan isi kurikulum yang diantaranya yaitu materi pelajaran. Guru dituntut mempunyai ketrampilan dan kemampuan tersendiri biar materi pelajaran sanggup hingga kepada siswa sehingga tujuan pendidikan sanggup tercapai. Salah satu kemampuan itu yaitu dalam menentukan metode pengajaran.

Dalam penyampaian materi pelajaran seorang guru harus bisa membuat siswa paham akan materi yang disampaikan, oleh lantaran itu guru harus sanggup memanfaatkan media yang ada salah satunya yaitu buku pelajaran. Buku pelajaran memang banyak yang beredar. Selain itu, di sekolah juga disediakan buku paket. Pada kenyataanya masih banyak siswa yang tidak mempunyai buku penunjang selain buku paket. Mereka cenderung spesialuntuk mencatat dari klarifikasi gurunya. Hal ini disadari maupun tidak sanggup menghambat proses mencar ilmu mengajar lantaran siswa kurang mempunyai materi untuk mencar ilmu pada dikala aktivitas mencar ilmu mengajar di kelas berlangsung.

Mata pelajaran IPS Ekonomi yaitu ialah mata pelajaran yang wajib bagi siswa Sekolah Menengah Pertama baik kelas VII, VIII, maupun kelas III SMP. Mata pelajaran Ekonomi mempunyai tujuan biar siswa bisa mengenal lingkungan sosialnya sehingga sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempunyai kepekaan terhadap insiden yang terjadi di sekitar lingkungannya. Menjadi impian tiruana pihak, biar setiap siswa mencapai hasil mencar ilmu yang sebaik- baiknya. Tetapi pada kenyataanya tidak tiruana siswa mencapai hasil menyerupai yang diharapkan. Tingkat penguasaan mencar ilmu dalam mempelajari IPS Ekonomi sanggup dilihat dari prestasi mencar ilmu yang umumnya ditetapkan dalam bentuk nilai. Penguasaan konsep IPS Ekonomi yang kurang, menimbulkan nilai yang diperolehnya rendah. Beberapa siswa mendapat nilai yang rendah walaupun sudah diupayakan sebaik-baiknya oleh guru biar siswa tidak mengalami kesusahan belajar.

Pada hakikatnya di dalam mencar ilmu senantiasa ada rintangan dan kendala yang akan mensugesti prestasi yang dicapai siswa. Faktor penyebab kesusahan mencar ilmu intinya ada dua macam, yaitu faktor intern (faktor yang berasal dari diri siswa) dan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor intern mencakup keadaan fisik, keadaan emosi, gangguan psikis, intelegensi talenta khusus dan perhatian. Faktor ekstern mencakup keadaan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dalam proses pembelajaran IPS Ekonomi terdapat tahap input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik yaitu segala isu baik yang menyangkut keluaran maupun proses pembelajaran. Umpan balik ini diharapkan untuk memperbaiki masukan maupun proses pembelajaran. Akhirnya dari proses pembelajaran IPS Ekonomi diperoleh hasil mencar ilmu yang ditetapkan sebagai out put atau keluaran. Out put yang kurang berkarakter atau belum memenuhi harapan, sanggup dipengaruhi oleh input atau masukan yang kurang baik kualitasnya, guru dan personal yang kurang tepat, materi yang kurang sempurna serta metode mencar ilmu yang kurang mendukung sehingga menimbulkan siswa menghadapi kesusahan dalam mempelajari IPS Ekonomi (Dimyati;Mulyono,2002:19-20).

Dalam mempelajari mata pelajaran IPS Ekonomi, siswa senantiasa dihadapkan pada situasi jenuh lantaran materi serta metode pengajaran yang
kurang menarikdanunik dan monoton. Hal ini menimbulkan hasil mencar ilmu yang diperoleh siswa kurang memuaskan yaitu sebesar 53,50 yang sanggup dilihat dari nilai ulangan harian bersama semester I Tahun Ajaran 2005/2006. Berdasarkan data yang diperoleh perincian nilai rata-rata masing-masing kelas yaitu sebagai diberikut: kelas VIIIA 59,63; VIIIB 50,66; VIIIC 48,65; VIIID
49,05; VIIIE 46,71; VIIIF 51,08 dan VIIIG 65,87. Sehingga sanggup dijadikan indikasi bahwa sebagian besar siswa mengalami kesusahan mencar ilmu IPS Ekonomi. Keterkaitan antara mencar ilmu dengan hasil mencar ilmu bukan spesialuntuk tergantung pada kecemerlangan otak, tetapi sikap, kebiasaan dan keterampilan mencar ilmu serta faktor-faktor yang berasal dari luar siswa juga mempunyai efek yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan mencar ilmu siswa. Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya mencar ilmu sesuai dengan kemampuan dirinya. Siswa mempunyai kebiasaan mencar ilmu yang baik maka hasil belajarnya akan lebih baik apabila dibandingkan dengan siswa yang kurang mempunyai kebiasaan mencar ilmu yang baik.

Penelitian ini dipakai sebagai materi pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah apabila peneliti, guru maupun pihak-pihak yang bersangkutan menjumpai siswa mengalami kesusahan belajar. Atas pertimbangan tersebut, maka dalam penelitian ini didiberi judul : “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesusahan Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 36 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006”.


Tag : Ilmu Sosial
0 Komentar untuk "Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Kesulitan Berguru Mata Pelajaran Ips Ekonomi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 36 Semarang Tahun 2005/2006 (Is-9)"

Back To Top