Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Pemanfatan Kartu Sehat Oleh Gakin Di Desa Tengaraja Pada Pelayanan Puskesmas (Iks-02)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang biar terwujud kesehatan yang optimal. Untuk melaksanakan hal tersebut sudah dirumuskan 6 jadwal pokok pembangunan kesehatan yang salah satunya yaitu sikap sehat dan pemberdayaan masyarakat. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diperlukan yaitu yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari bahaya penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan masyarakat (Depkes RI, 2002:18).

Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO (1948) dalan Depkes RI (2005: 15), UUD 1945 pasal 28 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992, tetapkan bahwa kesehatan yaitu hak mendasar setiap masyarakat. Setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh pertolongan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung tanggapan mengatur biar masyarakat terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.


Selama lima dekade, pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengembangan dan ekspansi jaenteng pelayanan kesehatan biar berada sedekat mungkin dengan penduduk yang membutuhkannya. Perubahan contoh penyakit yang mengakibatkan beban ganda, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, contoh pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket, dan subsidi pemerintah untuk tiruana lini pelayanan, membawa ketimpangan dalam pelayanan kesehatan dan mendorong peningkatan biaya kesehatan. Krisis moneter yang terjadi sekitar tahun 1997 sudah meningkatkan jumlah penduduk miskin dan meningkatkan biaya kesehatan berlipat ganda, sehingga menekan kanal penduduk, terutama penduduk miskin, terhadap pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2005: 45).

Untuk mengatasi hal tersebut banyak sekali upaya sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin kanal penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan. Sejak tahun 1998, pemerintah melaksanakan beberapa upaya pemeliharaan kesehatan penduduk miskin. Dimulai dengan pengembangan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS-BK) tahun 1998-2001, Program Dampak Pengurangan Subsidi Energi (PDPSE) tahun 2001 dan Program Kompensasi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) Tahun 2002-2004. Pada pertama tahun 2005, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1241/Menkes /XI/2004 tetapkan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM), melalui pihak ketiga, dengan menunjuk PT Askes (Persero). Samasukan pertama mengacu pada data BPS 2004 yaitu sebesar 36.146 jiwa (Depkes. RI, 2005: 7).

Puskesmas sebagai penanggung tanggapan harus mengetahui situasi dan kondisi penduduk di wilayah kerja, termasuk keluarga miskin. Pemdiberian pelayanan gratis bagi keluarga miskin sudah dilakukan semenjak usang oleh puskesmas, namun semenjak dikeluarkan jadwal jaring pengaman sosial bidang kesehatan, pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dengan kartu sehat menjadi lebih intensif dilaksanakan alasannya yaitu adanya dana khusus yang disalurkan eksklusif kepada kepala puskesmas dan bidan desa (Depkes. RI, 2001: 15).

Tujuan dari kartu sehat ini yaitu untuk mempersembahkan kegampangan kepada masyarakat miskin dalam memperoleh pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya, dimana selama ini ialah salah satu faktor penentu tidak terjangkaunya pelayanan bagi keluarga miskin. melaluiataubersamaini demikian diperlukan pemerataan pelayanan kesehatan secara sedikit demi sedikit sanggup diwujudkan terutama dikalangan keluarga tidak bisa (Depkes RI, 2003:55).
Paket pemeliharaan kesehatan yaitu kumpulan upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah atau tubuh penyelenggara untuk kepentingan akseptor / keluarga dan anggota keluarganya. Paket pemeliharaan kesehatan terdiri-dari paket pemeliharaan kesehatan dasar (pelayanan dasar, pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat) dan paket pemeliharaan kesehatan (Depkes RI, 2003:55).
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir hingga selesai Desember 2005, sudah membuatkan kartu sehat sebanyak 176.777 kartu pada keluarga miskin yang berada di tujuh kecamatan, sementara keluarga miskin yang memanfaatkan kartu sehat gres 66.471 KK (37,75%) artinya tidak tiruana keluarga miskin yang memanfatkan kartu sehat. Akibatnya dana JPSBK masih banyak yang belum dimanfaatkan (Dinkes Indragiri Hilir, 2005).

Berdasarkan survey pertama terhadap 10 orang Gakin di Desa Tengaraja wilayah kerja Puskesmas Sungai Guntung didapatkan warta bahwa sebanyak 7 orang Gakin (70%) merasa tidak puas dengan pelayanan kesehatan yang didiberikan, makanya mereka tidak lagi memakai kartu sehat tersebut dan 3 orang Gakin (30%) merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang didiberikan.
Berdasarkan faktor di atas, masih rendahnya memanfaatkan kartu sehat oleh gakin diduga berafiliasi dengan kehadalan, daya tanggap, jaminan, tenggang rasa dan bukti fisik terhadap pelayanan kartu sehat sebanyak 70%.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian wacana “Hubungan mutu pelayanan dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2007”.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun perumusan problem dalam penelitian ini kekerabatan mutu pelayanan dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2007.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kekerabatan mutu pelayanan dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2007.



1.3.2 Tujuan Khusus
a. Diketahuinya memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
b. Diketahuinya kehandalan (Reliability) pelayanan yang didiberikan petugas kesehatan di Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
c. Diketahuinya tenggang rasa (Empathy) yang didiberikan petugas kesehatan di Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
d. Diketahuinya bukti fisik (Tangible) yang didiberikan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
e. Diketahuinya daya tanggap (Respinsivences) yang didiberikan petugas kesehatan di Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
f. Diketahuinya jaminan (Asurance) yang didiberikan petugas kesehatan di Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
g. Diketahui kekerabatan kehandalan (Reliability) dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
h. Diketahui kekerabatan tenggang rasa (Empathy) dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
i. Diketahui kekerabatan bukti fisik (Tangible) dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
j. Diketahui kekerabatan daya tanggap (Respinsivences) dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.
k. Diketahui kekerabatan jaminan (Asurance) dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir Riau Tahun 2007.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti sendiri wacana kartu sehat jadwal PKPS BBM Bindkes Program Kompensasi Pengarangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan.
1.4.2 Bagi Institusi terkait, penelitian ini sanggup menjadi materi penilaian pelaksanaan jadwal kartu sehat yang perlu bagi perbaikan prosedur pelaksanaan jadwal kartu sehat di keluarga miskin.
1.4.3 Sebagai materi masukan atau bacaan bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya dan mahasiswa Unbrah pada umumnya.
1.4.4 Sumbangan data dasar yang sanggup dipakai untuk penelitian lebih lanjut, khusus dalam jadwal pengembangan pelayanan kesehatan bagi Gakin.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Berhubung dengan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini spesialuntuk mengulas wacana kekerabatan mutu pelayanan dengan memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin di Desa Tengaraja pada Pelayanan Puskesmas Sungai Guntung Kecamatan Kakawan Kabupaten Indragiri Hilir mencakup variabel independent yaitu kehadalan, daya tanggap, jaminan, tenggang rasa dan bukti fisik terhadap pelayanan kesehatan yang didiberikan pertugas kesehatan dan variabel dependen yaitu memanfaatkan kartu sehat oleh Gakin.



0 Komentar untuk "Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Pemanfatan Kartu Sehat Oleh Gakin Di Desa Tengaraja Pada Pelayanan Puskesmas (Iks-02)"

Back To Top