Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengaplikasikan Mbs Di Mts. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (Ai-54)

loading...
BAB I 
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Krisis ekonomi, politik dan kepercayaan yang berkepantidakboleh yang melanda bangsa Indonesia sudah membawa dampak hampir kepada seluruh aspek dan tatanan kehidupan. Walaupun banyak menyebabkan keterpurukan bagi bangsa dan rakyat, salah satu pesan tersirat konkret yang muncul ialah timbulnya aliran dasar yang menumbuhkan reformasi di banyak sekali aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fokus utama reformasi ini ialah untuk membuat masyarakat yang madani dalam kehidupan pemerintahan, bermasyarakat dan bernegara yang mempunyai nilai-nilai "Good Governance" yang menuntun nilai demokrasi dan perilaku keterbukaan, kejujuran, keadilan, beroientasi pada kepentingan rakyat, serta bertanggung tanggapan (accountable) kepada rakyat
Keinginan pemerintah untuk melaksanakan reformasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan lebih nampak lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Adapun substansi dari Undang-Undang Sisdiknas yang gres tersebut nampak dari visinya : terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang besar lengan berkuasa dan berwibawa untuk memberdayakan tiruana masyarakat negara Indonesia bermetamorfosis insan yang berkarakter sehingga bisa proaktif menjawaban tantangan zaman



Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan yang ada ialah melaksanakan pemberdayaan kepala sekolah. Hal ini alasannya kepala sekolah ialah motor pencetus bagi sumber daya sekolah terutama guru-guru dan karyawan sekolah. Begitu besarnya peranan kepala sekolah dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sehingga sanggup dikatakan bahwa sukses tidaknya acara sekolah sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepala sekolah itu sendiri. Segenap sumber daya harus didayagunakan sedemikian rupa.
Para guru perlu digerakan ke arah suasana kerja yang positif, menggairahkan dan produktif. Bagaimanapun guru ialah input yang pengaruhnya sangat besar pada proses belajar. Demikian pula penataan fisik dan manajemen atau ketatalaksanaan perlu dibina biar disiplin dan semangat berguru yang tinggi bagi siswa. Ini tiruana mensyaratkan perlunya penerapan kepemimpinan pendidikan oleh seorang kepala sekolah.

Drs. Mukijat dalam bukunya Prinsip-prinsip Administrasi Management dan Kepemimpinan yang mengemukakan beberapa pengertian kepemimpinan para ahli, diantaranya: 
1).                        GR. Terry principles of Management; kepemimpinan ialah kegiatan/Tindakan dalam mempengaruhi serta menggerakkan orang-orang dalam perjuangan bersama untuk mencapai tujuan. 
2).                        Howard W. Heyt, Aspec of Modern Public Administration, Kepemimpinan atau leadership ialah seni untuk mempengaruhi tingkah laris manusia, kemampuan untuk mempengaruhi orang

Dari definisi tersebut sanggup disimpulkan bahwa kepemimpinan ialah suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang secara sadar untuk mempengaruhi orang lain pada situasi/tempat tertentu biar orang lain melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh rasa tanggung tanggapan demi tercapainya tujuan yang ditentukan.
Kualitas Pendidikan sebagai salah satu pilar Pengembangan Sumber Daya Manusia, sangat penting maknanya bagi Pembangunan Nasional, yaitu dalam rangka membangun masyarakat yang kokoh dan ekonomi yang kompetitif di masa depan. Pendidikan ialah landasan vital pembentuk abjad bangsa atau sanggup sebagai masa depan bangsa. Dibutuhkan insan yang ‘sadar’ akan haknya sebagai jiwa terdidik dengan moral serta kiprahnya dalam kehidupan yang beradab.

Salah satu problem pendidikan yang kita hadapi remaja ini ialah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai perjuangan sudah dilakukan, antara lain memlalui banyak sekali petes dan peningkatan kualifikasi guru, penyediaan dan perbaikan masukana/pramasukana pendidikan, serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, banyak sekali indikator mutu pendidikan belum mengatakan peningkatan yang merata. Sebagaian sekolah, terutama di kota-kota, mengatakan peningkatan mutu yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan.
melaluiataubersamaini berlakunya Undang – undang Otonomi daerah, dimana akan terjadi desentralisasi Pemerintahan, maka setiap tempat dituntut untuk mempunyai sumber daya masyarakat yang berkarakter dalam menghadapi persaingan dan bisa menyerap arus warta yang terus mengalir begitu cepatnya.Undang-undang pendidikan 20/2003 sudah mempersembahkan tanggung tanggapan lebih besar dan otoritas pribadi kepada sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (Schools Based Management/SBM ialah tanggung tanggapan bersama antara masyarakat, orang tua, para praktisi yang teoritisi pendidikan sanggup dibuat untuk meningkatkan kualitas sekolah dengan pengelolaan bersama antara sekolah. dan masyarakat. melaluiataubersamaini begitu dibutuhkan sekolah serta masyarakat sanggup ikut berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan dasar secara signifikan.

Meski demikian, terdapat keragaman yang besar dalam kemampuan sekolah di setiap tempat untuk melaksanakan otoritas yang sudah didiberikan tersebut. Guna mencapai tujuan desentralisasi pendidikan tersebut, pemerintah melaksanakan restrukturisasi dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama yang berkenaan dengan struktur kelembagaan pendidikan, prosedur pengambilan keputusan dan manajemen pendidikan di pusat dan daerah.
MTs. Putra Al-Ishlahuddiny ialah bab dari Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny, dimana Pondok pesantren Al-Ishlahuddiny ialah pondok pesantren tertua di desa Kediri. Namun, dalam perjalanannya institusi pendidikan tersebut senantiasa mengikuti perkembangan pendidikan secara umum.
Kepala sekolah di MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat dinilai sudah menjalankan fungsi dan kiprahnya sebagai pemimpin sekolah dalam menjalankan MBS (Mguajemen Berbasis Sekolah), sehingga MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat selangkah lebih maju.
Mengacu pada gambaran-gambaran di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut ihwal “Model Kepemimpinan kepala sekolah dalam mengaplikasikan MBS di MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat”.

Tag : Agama Islam
0 Komentar untuk "Model Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mengaplikasikan Mbs Di Mts. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat (Ai-54)"

Back To Top