Pengaruh Persepsi Siswa Perihal Akomodasi Perpustakaan Dan Kinerja Pustakawan Terhadap Minat Baca Siswa Smk Negeri 2 Blora (P-54)

loading...
1. Latar Belakang
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu masukana yang menunjang acara mencar ilmu siswa sangat sempurna dipakai sebagai satu cara untuk meningkatkan minat baca siswa, terutama para pelajar sebagai masyarakat ilmiah. Minat baca didefinisikan oleh Dirjen Dikdasmen (1996:125) sebagai impian kuat yang disertai usaha-usaha seseorang atau masyarakat untuk membaca.

Orang yang mempunyai minat baca besar ditunjukkan oleh kesediaanya atas dasar mendapat materi bacaan dan kemudian membacanya atas dasar impian sendiri. Orang yang mempunyai minat baca yang kuat akan menyebabkan membaca sebagai suatu kebiasaan sekaligus kebutuhan. Membaca ialah suatu proses komunikasi antara penulis dan pembaca. Dalam proses ini terdapat tiga elemen yang harus dipenuhi yaitu penulis (writer), karya tulis (piece of literature) dan pembaca (reader). Dalam proses ini perpustakaan bertindak sebagai mediator antara penulis dan pembaca. Kebiasaan membaca yaitu ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan ketrampilan bawaan. Oleh sebab itu kebiasaan membaca sanggup dipupuk, dibina dan dikembangkan.

Menurut Dawsen dan Bahan dalam buku M. Rahman (1985:6) menyatakan bahwa kemudahan perpustakaan menghipnotis minat baca siswa, sehingga semoga minat baca siswa sanggup meningkat maka sekolah harus menyediakan kemudahan perpustakaan yang memadai. Perpustakaan sekolah sanggup dikatakan baik apabila dalam perpustakaan itu sendiri dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang ibarat tersedianya bahan-bahan pustaka yang tidak spesialuntuk bekerjasama dengan pelajaran tetapi berkaitan juga dengan banyak sekali jenis bacaan yang meningkatkan pengetahuan siswa, tersedianya ruangan khusus yang dipakai sebagai perpustakaan bukan ruangan serbaguna, serta tersedia meja dan dingklik untuk membaca di perpustakan.

Dawsen dan Bahan dalam buku M. Rahman (1985:6) sebut selain dipengaruhi oleh tersedianya kemudahan perpustakaan sekolah, minat baca juga dipengaruhi oleh kinerja dari pustakawan. Menurut Poerwodarminto (1988:507), kinerja yaitu sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan. Kinerja berdasarkan As’ad (2001:48) yaitu keberhasilan seseorang pekerja terkait dengan keberhasilan dalam menuntaskan tugasnya hal tersebut sanggup dilihat dari sisi kualitas dan ketepatan waktu dalam menuntaskan pekerjaan tersebut.

Berdasarkan dua pendapat tersebut sanggup disimpulan bahwa kinerja yaitu prestasi atas suatu pekerjaan yang sanggup dilihat dari sisi kualitas dan ketepatan waktu dalam menuntaskan pekerjaan tersebut. Sedangkan pustakawan berdasarkan Keputusan Menpan RI No. 18 Th. 1998 yaitu pegawai negeri sipil yang didiberi tanggungjawaban, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan acara kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi pemerintah atau unit-unit informasi lainnya. Pustakawan perpustakaan sekolah yaitu seorang yang sudah mempunyai pendidikan ilmu perpustakaan serendah- rendahnya Diploma II (DII) dan bertugas penuh di perpustakaan sekolah.

Fungsi dari pustakawan yaitu melayani serta menyediakan informasi sehingga diperlukan pustakawan bisa membaca apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anakdidik, selain itu juga diperlukan pustakawan mempunyai pengetahuan tentang kearsipan. Pustakawan yaitu orang-orang yang secara fungsional mempunyai tanggung balasan baik secara eksklusif atau tidak eksklusif bagi pelayanan perpustakaan bagaimanapun lengkapnya koleksi dan kemudahan perpustakaan, jikalau tidak ditangani oleh personal yang memadai maka kekayaan yang tersedia di perpustakaan kurang mempunyai makna dan arti.

Tinggi rendahnya kinerja pustakawan sanggup dilihat dari bagaimana pustakawan mempersembahkan pelayanan terhadap para pengunjung. Pelayanan ialah kunci sukses dalam penyelenggaraan perpustakaan oleh sebab itu, setiap petugas perpustakaan harus mempunyai motivasi yang kuat, wawasan yang luas, dan senantiasa berupaya secara aktif untuk meningkatkan pelayanan. melaluiataubersamaini pelayanan yang baik dari pustakawan siswa akan tertarik untuk membaca buku-buku di perpustakaan sehingga minat baca siswa meningkat.

SMK Negeri 2 Blora yaitu sebuah sekolah menengah kejuruan di Blora. Sekolah yang mempunyai legalisasi B atau baik dari Departemen Pendidikan Nasional tersebut berusaha mencetak lulusan yang siap kerja dan bersaing dalam dunia kerja. Untuk mewujudkan hal tersebut siswa dibekali dengan banyak sekali keahlian yang diubahsuaikan dengan kebutuhan kerja ketika ini. Di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora terdapat empat jadwal keahlian yaitu Sekretaris, Penjualan, Akuntansi, dan Tata Busana.

Sesuai dengan hasil penelitian pertama di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora, peneliti menemukan bahwa koleksi buku di perpustakaan sekolah cukup lengkap hal ini terlihat dari adanya koleksi buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang terbaru, sedangkan ruang perpustakaan Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora tertata dengan rapi dan sistematis, dipandang dari segi estetika dan ergonomis juga cukup baik Perpustakaan di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora juga dilengkapi dengan ruang baca, ruang tamu, ruang referensi, ruang kerja dan juga tersedianya katalog untuk megampangkan siswa dalam pencarian buku.

Sedangkan kinerja dari pustakawan sekolah Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora, peneliti menyimpulkan bahwa pustakawan sudah berusaha keras untuk memajukan perpustakaan dan menjalankan fungsinya dengan baik hal ini terlihat dari keramahan yang didiberikan oleh pustakawan ketika mempersembahkan pelayanan serta jadwal kerja yang sudah disusun dan akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan dan dalam pelayanannya sudah dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku terbukti dengan adanya tiga tenaga kerja yang masing-masing bertugas melayani dibagian sirkulasi, melayani dibagian tumpuan dan yang satunya melayani dibagian membaca. Dari segi teknis ada dua tenaga kerja yang masing-masing bertugas dalam bidang pengadaan materi pustaka dan yang satunya bertugas sebagai pengolah atau penyusun. Pustakawan juga membuat tata tertib perpustakaan Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora yang harus ditaati oleh pemakai perpustakaan tersebut. Pada tahun 2006
Perpustakaan Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora mendapat penghargaan juara 3 sebagai
Perpustakaan yang baik sekotamadya dan pada tahun 2007 mendapat juara
1 dengan tema yang sama sekabupaten Blora

Namun demikian ternyata minat baca di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Blora masih rendah hal ini terlihat dari data statistik kunjungan siswa di perpustakaan dalam laporan pertigabulan pada tahun 2007, laporan III ( Oktober, Nopember, Desember) ada 6.281 siswa kelas 1,2, maupun 3 yang berkunjung di perpustakaan , pada laporan I tahun 2008 ( Januari, Februari, Maret) ada
6.054 siswa kelas 1,2, maupun kelas 3 yang berkunjung di perpustakaan, dan pada laporan II tahun 2008 ( April, Mei, Juni) ada 5.585 siswa kelas 1,2, maupun 3 yang berkunjung di perpustakaan. Dari data tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah minat baca dipengaruhi oleh kemudahan perpustakaan dan kinerja pustakawan sekolah.

Untuk menelusuri seberapa besar faktor tersebut besar lengan berkuasa terhadap minat baca siswa maka penelitian ini perlu dilakukan.
Dari uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KINERJA PUSTAKAWAN TERHADAP MINAT BACA SISWA Sekolah Menengah kejuruan NEGERI 2 BLORA”.

Tag : Pendidikan
0 Komentar untuk "Pengaruh Persepsi Siswa Perihal Akomodasi Perpustakaan Dan Kinerja Pustakawan Terhadap Minat Baca Siswa Smk Negeri 2 Blora (P-54)"

Back To Top