Peranan Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menanggulangi Kesulitan Mencar Ilmu Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kec. Sumbersari (P-17)

loading...
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT membuat insan untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menyebabkan insan lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila insan bisa memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila insan menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang didiberikan Allah itu insan sanggup menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari hewan sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, insan akan bisa menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5 :


Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang sudah menciptakan. Dia sudah membuat insan dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan insan dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan insan apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984:1097)
Sabda Nabi Muhammad SAW :


Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu ‘Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995:330).

Dari dua nash tersebut sanggup dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang berguru membaca dan menulis serta berguru ilmu pengetahuan.
melaluiataubersamaini berbekal ilmu pengetahuan insan akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik berdasarkan pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi sanggup diperoleh cara diberiman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang diberiman dan diberilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu :



Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang diberiman di antara engkau dan orang-orang yang diberilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang engkau kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Depag RI., 1984:910)

Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses berguru tersebut semakin maju dan duduk kasus yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, sanggup dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan kendala pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri.

Tujuan pembangunan nasional Bangsa Indonesia yang sudah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yakni :
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajuka kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial. (UUD 1945, 1993:02)

Cita-cita bangsa Indonesia yang ialah penegasan dan tujuan final pembangunan Nasional tersebut tellah dirumuskan kembali dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993 wacana GBHN, sebagai tujuan pembanguna nasional yaitu :
Mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka berkedaulatan rakyat, dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis.

Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional tersebut, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini sanggup dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu :
Pendidikan Nasional yakni pendidikan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Salah satu bentuk kemajuan dari proses berguru yaitu enggan diadakannya forum pendidikan yang secara formal diakui keberadaannya. Orang renta yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam bebrapa aspek bisa diwakilkan dalam forum pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang renta dalam mendidik anak harus mempunyai kalifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak tiruana forum pendidikan yang secara otomatis menjadi forum pendidika yang baik. melaluiataubersamaini demikian kualifikasi ialah prasarat wajib yang harus dimiliki forum pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, masukana dan pramasukana maupun aspek lain yang terkait.

Berkaitan dengan duduk kasus proses berguru mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melaksanakan dinamisasi dalam arti proses berguru mengajar tersebut ialah masukana untuk menyebarkan diri dan ilmu pengetahuan, perilaku maupun akhlaq. Hanya saja proses berguru tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesusahan mengajar guru, kesusahan berguru siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa kendala tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif.

Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk memmenolong siswa yang mengalami kesusahan dalam aneka macam hal terutama duduk kasus kesusahan berguru harus senantiasa mendapat perhatian yang fokus supaya kesusahan berguru tersebut sanggup segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diharapkan dan bukan saja untuk mengatasi kesusahan berguru siswa akan tetapi juga memmenolong guru dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih sistimatis dan berkarakter.

Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan ialah suatu tubuh yang mempunyai fungsi sangat penting. melaluiataubersamaini kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas dalam mencarikan jalan keluar dari setiap kesusahan yang dihadapi siswa dalam proses berguru mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk memmenolong kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memdiberi efek baik secara pribadi maupun secara tidak pribadi yang akibatnya akan kembali pada keberhasilan pendidikan.

Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian wacana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesusahan berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003.

B. Rumusan Masalah
Perumusan duduk kasus ialah hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian, alasannya duduk kasus ialah obyek yang akan diteliti dan dicari jalan keluarnya melalui penelitian. Pernyataan ini relevan dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian suatu Pendekatan menyampaikan bahwa : “Masalah mesti ialah bab kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, orang ingin mengadakan penelitian lantaran ia ingin mendapat pemecahan dari duduk kasus yang dihadapi.” (Surahmad, 1989:22)
Dari pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa rumusan duduk kasus sudah menjadi suatu “kebutuhan” dalam sebuah penelitian, lantaran tanpa rumusan duduk kasus alur dan sistematika penelitian tidak akan menemukan jawabanan dari duduk kasus yang sedang diteliti.

Sedangkan Sanapiah Faisal dalam Metodologi Penelitian Pendidikan mengemukakan :
Dalam penelitian perlu ditegaskan dan dirumuskan duduk kasus yang akan diteliti. Penegasan duduk kasus tersebut sekaligus menggambarkan serius arah yang diikuti nantinya di dalam proses suatu penelitian. Rumusan duduk kasus cukup terbatas lingkupnya sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan yang tegas. (Sudiyono, 1992:61)

Dari definisi tersebut di atas, sanggup disimpulkan bahwa sesuatu yang bersifat problematik akan memerlukan pemecahan. Dalam penelitian kita dituntut untuk mencari pemecahan duduk kasus tersebut.
Bertitik tolak dari latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang sanggup dirumuskan yakni :
1. Adakah peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesusahan berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
2. Bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesusahan berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah ialah sasaran yang hendak dicapai melalui serangkaian acara penelitian, lantaran segala yang diusahakan niscaya mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.
Tujuan dalam penelitian akan sangat memmenolong terhadap pencapaian hasil yang optimal dan sanggup mempersembahkan arah terhadap kegiatan yang dijalankan dalam penelitian itu.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan duduk kasus yang sudah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
1. Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesusahan berguru siswa di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
2. Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesusahan berguru siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.


D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sanggup bermanfaa bagi tiruana pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak diberikut ini :
1. Bagi Guru
Sebagai masukana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan jadwal proses berguru mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi berguru siswa akan selalu meningkat.
2. Bagi Instansi
Sebagai materi masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan mempersembahkan/menambah masukana dan pramasukana dalam rangka mempersembahkan gairah dalam proses berguru mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi berguru siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Penulis
Sebagai materi tes dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai suplemen isu terkena bimbingan dan penyuluhan yang ada di forum madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Lawean Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.
Tag : Pendidikan
0 Komentar untuk "Peranan Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menanggulangi Kesulitan Mencar Ilmu Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wali Songo Desa Laweyan Kec. Sumbersari (P-17)"

Back To Top