loading...
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan ialah perjuangan sadar untuk menyiapkan penerima didik melalui acara bimbingan, pengajaran dan atau tes bagi peranannya di masa akan hadir. Pendidikan sanggup dipahami sebagai suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan dan suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju ke arah kedewasaan. Proses pembelajaran di lingkungan sekolah (pendidikan formal) melibatkan aneka macam komponen. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka proses pembelajaran kurang berhasil.
Pembelajaran yang dilaksanakan sanggup diketahui hasilnya dengan diadakan penilaian hasil berguru yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi hasil berguru bertujuan mengetahui kemajuan-kemajuan dan kelemahan siswa, guru, proses berguru mengajar beserta lantaran akibatnya, sehingga siswa sanggup mengetahui langkah apa yang akan diambil untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam proses berguru mengajar sanggup dipakai banyak pendekatan pembelajaran. Agar diperoleh hasil yang optimal dibutuhkan pendekatan yang sempurna untuk mengajarkan suatu pengetahuan atau bahan sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Pendekatan kontekstual ialah salah satu pendekatan yang sempurna untuk pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan sesuai untuk kurikulum 2004. Kompetensi berarti siswa memiliki pengetahuan, memiliki keterampilan, dan memiliki nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Untuk menimbulkan siswa yang berkompeten dibutuhkan pembelajaran yang baik tidak spesialuntuk dengan pembelajaran konvensional. Pengajaran biologi kelas VII konsep keguakaragaman binatang bertujuan untuk menerapkan konsep dasar-dasar penjabaran serta tujuan penjabaran untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pemahaman terhadap konsep keguakaragaman binatang menyangkut ciri-ciri umum vertebrata dan invertebrata, contoh-contoh, bagian-bagian tubuh, serta penerapan kunci determinasi sederhana. Keguakaragaman binatang mencakup tiruana binatang vertebrata dan invertebrata terdapat dalam jumlah yang sangat besar dan menunjukkan keguakaragaman yang sangat besar pula. Diperlukan acara penjabaran yaitu acara pengelompokan dan pemdiberian nama setiap kelompok yang terbentuk serta memerlukan pendekatan dan media pembelajaran yang sesuai untuk mempergampang mempelajarinya (Suroso,2003).
Pendekatan kontekstual ialah konsep berguru yang memmenolong guru mengkaitkan bahan yang diajarkan dengan lingkungan sekitar siswa dan mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang mereka peroleh dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. melaluiataubersamaini konsep ini diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna lantaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk acara siswa yaitu mengalami atau mengamati sendiri, tidak spesialuntuk transfer pengetahuan dari guru ke siswa. (Anonim, 2002)
Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sragen ini menunjukkan bahwa pembelajaran masih didominasi ceramah sehingga hasil berguru kurang sesuai dengan apa yang diharapkan, apalagi kalau dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran. Hal ini sanggup dilihat dari acara berguru mengajar yang cenderung bersifat hafalan tanpa adanya pemahaman yang baik. Kebanyakan siswa memiliki kemampuan mengahafalkan bahan yang diterima dengan baik tetapi mereka kurang memahami secara lebih dalam apa yang mereka hafalkan. Sebagian besar siswa belum bisa menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengetahuan secara ajaib (spesialuntuk membayangkan) tanpa mengalami atau melihat sendiri. Padahal siswa memerlukan konsep-konsep yang berafiliasi dengan lingkungan sekitarnya lantaran pembelajaran tidak spesialuntuk berupa transfer pengetahuan tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa yang akan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar mereka akan lebih bermakna kalau siswa mengalami sendiri apa yang dipelajari daripada spesialuntuk mengetahui secara verbal saja.
Berdasarkan nilai ulangan harian biologi yang pertama untuk kelas VII A hingga VII D di Sekolah Menengah Pertama N 1 Sragen memiliki tingkat keaktifan dan hasil berguru masih dibawah standar yaitu 7,5 (untuk Sekolah Standar Nasional). Hal ini sanggup dilihat pada nilai rata-rata ulangan harian sebesar 6,3 hingga 6,9. Hasil berguru ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan. Proses pembelajaran Biologi yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama N 1 Sragen masih didominasi metode ceramah tanpa didukung pendekatan pembelajaran lain atau media pembelajaran yang bervariasi. Proses berguru mengajar yang memakai pendekatan kontekstual dengan dimenolong media orisinil belum pernah dilakukan pada konsep keguakaragaman hewan, sehingga manfaat penerapan pendekatan kontekstual terhadap peningkatan hasil berguru biologi belum pernah diketahui.
Hasil berguru siswa yang rendah yaitu dibawah 7,5 (untuk Sekolah Standar Nasional) disebabkan aneka macam faktor antara lain : untuk pokok bahasan Keguakaragaman Hewan bahan terlalu banyak sehingga susah dipahami lantaran terbatasnya media, guru kurang memotivasi siswa lantaran dalam KBM sebagian besar masih didominasi dengan ceramah sehingga pembelajaran kurang menarikdanunik, dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional menimbulkan siswa kurang dilibatkan secara aktif sehingga minat dan motivasi siswa juga kurang, dan pendekatan pembelajaran kurang sempurna dan bahan kurang mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Memadukan bahan pelajaran dengan konteks keseharian siswa akan sangat berarti dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kontekstual membuat kelas yang didalamnya siswa akan terlibat lebih aktif, dan bukan spesialuntuk sebagai pengamat yang pasif, sehingga proses berguru siswa akan sanggup lebih optimal dan hasil berguru juga meningkat (Anonim, 2002). Penelitian ini diseriuskan pada perbedaan hasil berguru antara pendekatan kontekstual dan
pendekatan konvensional pada sub konsep keguakaragaman binatang di kelas VII Sekolah Menengah Pertama N 1 Sragen.
Tag :
Pendidikan Biologi
0 Komentar untuk "Perbedaan Hasil Mencar Ilmu Antara Pendekatan Kontekstual Dengan Konvensional Pada Sub Konsep Keanekaragaman Binatang Di Kelas Vii Smp Negeri I Sragen Tahun Pedoman 2005/2006 (Pbio-4)"