Analisis Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Orisinil Tempat Di Kabupaten ….. Kurun 2000-2009 (Ke-64)

loading...


Pembangunan nasional yang dilaksanakan bangsa Indonesia ialah salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yakni terciptanya kesejahteraan masyarakat sesuai dengan UUD dan Pancasila sila ke lima. Pembangunan tempat ialah bab integral dari pembangunan nasional. Dalam mengelola pembangunan tempat perlu ditunjang oleh beberapa sumber keuangan yang berasal dari tempat yang bersangkutan, kemudian dibutuhkan beberapa kebijakan keuangan yang ditempuh pemerintah untuk mengatur tiruana konsep pembangunan tempat tersebut.
Keuangan tempat berdasarkan Natawijaya (2000), dalam bukunya Ilmu Keuangan Daerah dan Kebijaksanaan Fiskal, mengklasifikasikan pendapatan tempat dalam dua sumber pokok, dimana beliau menganggap bahwa pendapatan yang berasal dari pemerintah sentra mencakup pajak Negara, bea cukai, ganjaran, subsidi dan sumbangan Negara. Pendapatan yang berasal dari tempat sendiri mencakup pajak daerah, perusahaan tempat dan pendapatan orisinil daerah, sumbangan-sumbangan wajib, pendapatan-pendapatan lain.
melaluiataubersamaini berlakunya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, maka setiap tempat semakin dituntut untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pembangunan wilayahnya melalui upaya peningkatan pendapatan orisinil wilayahnya dengan memanfaatkan sumber-sumber penerimaan wilayahnya dengan sebaik-baiknya. Adapun sumber-sumber penerimaan tempat berdasarkan Undang-Undang ini meliputi: (1) Pendapatan Asli Daerah, (2) Dana Perimbangan, (3) Pinjaman Daerah, (4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Kota Bulukumba sebagaimana daerah-daerah lainnya yang ada dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dituntut untuk berupaya menggali dan meningkatkan sumber-sumber pendapatan orisinil wilayahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Singkat kata, adanya kewenangan yang dimilki ini mempersembahkan konsekuensi adanya tuntutan peningkatan kemandirian tempat Sidik (2002). Untuk itu, pemerintah tempat seyogyanya lebih berserius pada pemberdayaan kekuatan ekonomi lokal, melaksanakan alokasi yang lebih efisien pada aneka macam potensi lokal yang sesuai dengan kebutuhan publikLin dan Liu(2000); Mardiasmo (2002); Wong (2004). Peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal lebih cepat terwujud dan pada gilirannya sanggup meningkatkan kinerja (kemampuan) keuangan daerah. Hal ini berarti, idealnya pelaksanaan otonomi tempat harus bisa mengurangi ketergantungan terhadap pemerintah pusat, tempat menjadi lebih mandiri, yang salah satunya diindikasikan dengan meningkatnya bantuan pendapatan orisinil tempat (PAD) dalam hal pembiayaan daerah.Adi (2007).
Dalam perjuangan untuk menyebarkan dan membangun daerahnya, pemerintah Kabupaten Bulukumba sudah berupaya untuk meningkatkan sumber-sumber pendapatan orisinil tempat yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Upaya tersebut dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan orisinil daerah, biar pendapatan sasaran tiap tahunnya sanggup diikuti dengan pencapaian realisasi secara konsisten.
Pembangunan yang dilaksanakan itu mencakup beberapa sektor. Salah satu di antaranya yaitu pembangunan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakkan salah satu sumber devisa Negara yang cukup potensial untuk dikembangkan. Karena Negara kita kaya akan panorama yang indah, sejuk dan sangatmenarikdanunik untuk dijadikan objek wisata. Sejalan dengan itu, maka sektor pariwisata ditempatkan sebagai salah satu sumber yang sanggup menunjang kelangsungan pembangunan ekonomi nasional Indonesia.
Pembangunan kepariwisataan menjadi sesuatu yang simpel untuk menyebarkan perekonomian, lantaran spesialuntuk dengan mnegksploitasikan keindahan alam untuk mengatasi kesukaran dalam defisit neraca pembayaran yang dialami, pembangunan kepariwisataan selalu akan menhadirkan laba untuk perbaikan perekonomian pada Negara-negara berkembang.
Untuk menggalakkan pembangunan perekonomian dengan suatu pertumbuhan yang diberimbang, kepariwisataan sanggup diharapkan sebagai pemegang peranan yang memilih dan sanggup dijadikan sebagai pemicu untuk menyebarkan pembangunan sektor lainnya secara bertahap. Pertumbuhan yang diberimbang bagi acara perekonomian akan terjadi sebagai jawaban majunya pertumbuhan industri pariwisata yang dikembangkan dengan baik.
Kepariwisataan digolongkan dalam sektor tersier yang mencakup sektor angkutan, fasilitas penginapan, jasa, dan perdagangan mulai dikenal di Indonesia sebagai suatu industri lantaran pengelolaan yang profesional sudah mencakup beberapa aspek aneka macam aspek perekonomian yang saling berkaitan satu sama lainnya dimana nantinya akan sanggup mendukung peningkatan produktivitas pembangunan ekonomi baik regional maupun nasional.
Di Sulawesi Selatan yang juga ialah salah satu tempat tujuan wisata di wilayah Indonesia secara khusus di Kabupaten Bulukumba terdapat banyak obyek wisata yang sangat potensial dan tentu sangat kuat dalam kinerja perekonomian Kabupaten Bulukumba. Kabupaten Bulukumba ialah tujuan wisata yang sangat diminati oleh wisatawan baik domestik maupun dunia internasional.
Sedangkan pariwisata itu sendiri ialah industri jasa yang memilikimekanisme pengaturan yang kompleks lantaran mencakup beberapa aspek pengaturan pergerakanwisatawan dari tempat atau negara asal, ke tempat tujuan wisata, hingga kembalike negara asalnya yang melibatkan aneka macam komponen ibarat distributor perjalanan,pemandu wisata (guide), tour operator, akomodasi, restoran, artshop,moneychanger, transportasi dan yang lainnya. Pariwisata juga menunjukkan jenisproduk dan wisata yang beragam, mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisatasejarah, wisata buatan, hingga bermacam-macam wisata minat khusus. Pariwisata yaitu salah satu jenisindustri gres yang bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalampenyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektorproduktivitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga meliputiindustri-industri klasik yang tolong-menolong ibarat industri kerajinan tangan dancinderamata. Penginapan dan transportasi secara hemat juga dipandangsebagai industri Salah (2003).
Sektor pariwisata yang sangat potensial mempersembahkan bantuan atau devisa terhadap perekonomian, besarnya bantuan tersebut ditentukan oleh besarnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bulukumba yang kemudian sanggup dilihat melalui tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jumlah kunjungan wisatawan asing dan nusantara (2000-2009).
Tahun
Wisatawan
Jumlah
Mancguagara
Nusantara
(1)
(2)
(3)
(4)
2000
818
48.934
49.752
2001
915
64.086
65.001
2002
821
54.030
54.851
2003
700
56.746
57.446
2004
1.054
70.676
71.730
2005
1.269
68.576
69.846
2006
928
57.915
58.843
2007
787
57.808
58.595
2008
1.546
75.779
77.325
2009
2.200
84.016
86.216
Sumber: Dinas perindustrian dan Pariwisata, Seni Budaya Bulukumba
Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bulukumba dari tahun 2000 hingga dengan tahun 2001 mengalami peningkatan, namun pada tahun 2002 mengalami penurunan kemudian kemudian di tahun 2003 hingga tahun 2004 mengalami peningkatan yang sangat drastis, kemudian di tahun 2005 hingga tahun 2007, jumlah kunjungan wisata turun spesialuntuk mencapai 58.595 wisatawan dan kemudian terus terjadi peningkatan jumlah wisatawan hingga pada tahun 2009 mencapai86.216. Penurunan serta meningkatnya jumlah wisata tentu berpengaruhterhadap besarnya bantuan sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bulukumba.
Melihat hal tersebut, maka akan sangat diharapkan sumbangan dan kebijakan pemerintah untuk menyebarkan masukana dan pramasukana biar sanggup lebih menarikdanunik minat para wisatawanyang berkunjung ke tempat Kabupaten Bulukumba sehingga sanggup menstimulisasi peningkatan PAD. Meskipun tidak ada satu sektor pun yang menjadi kunci ajaib, namun dengan memberdayakan sektor tertentu yang dianggap sebagai ciri khas suatu tempat tersebut tentunya akan mempersembahkan cukup bantuan kepada pendapatan tempat yang bersangkutan dan tentunya masih memerlukan sumbangan dari beberapa sektor terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul: “ Analisis Sektor Pariwisata dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bulukumba Periode 2000-2009”






0 Komentar untuk "Analisis Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Orisinil Tempat Di Kabupaten ….. Kurun 2000-2009 (Ke-64)"

Back To Top