loading...
B A B I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Didorong akan kebutuhan peningkatan kesejahteraan serta kesadaran akan potensi dan kemampuan yang dimilikinya maka peningkatan produktivitas perjuangan tani ialah jalan yang harus ditempuh. Peningkatan perjuangan tani yang terus menerus ialah salah satu ciri perjuangan tani modern (Mosher, 1996).
Bermula sebagai insan pemburu yang menggantungkan hidup dari alam maka insan modern seolah-olah bukan ialah penggalan integral dari alam dan sudah memberanikan diri hidup di antara segitiga krisis. Sudut-sudut yang membatasinya yaitu pertambahan peledakan penduduk, penipisan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan (Anonymous, 2002). Untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, insan berusaha sekuat tenaga menguras sumber daya alam yang ada dengan memakai teknologi paling modern dan menghasilkan produk samping yang berupa limbah. melaluiataubersamaini bertambahnya limbah dengan jumlah melebihi daya dukung lingkungan akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang tidak sanggup dihindari.
Pengaruh insan atas lingkungan semakin hari semakin besar dan berguaka ragam. Semakin usang kualitas lingkungan hidup cenderung semakin menurun. Di mana-mana terdengar keluhan ihwal terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan.
Tak terbayangkan bagaimana hasilnya bentuk lingkungan hidup insan di kemudian hari jikalau sekiranya cara-cara insan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan hidup tetap berlangsung menyerupai kini dimana insan lebih banyak menghasilkan sampah pencemaran, kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup daripada mendapat perbaikan.
Sementara itu revolusi di bidang pertanian, khususnya pertanian tumbuhan pangan padi mengupayakan untuk meterbaikkan produktivitas perjuangan tani melalui penerapan varietas unggul serta penambahan materi anorganik dalam jumlah besar ke dalam sistem produksi, khususnya pupuk dan pestisida. Meskipun praktek perjuangan tani sudah sanggup meningkatkan produksi secara nyata, namun pada dikala ini disadari sudah terjadi permasalahan fokus yaitu adanya kemunduran kualitas lingkungan. Kemunduran kualitas tersebut sanggup berupa belum sempurnanya unsur hara tertentu, stabilitas produksi menurun, munculnya biotipe atau strain gres dari hama dan penyakit, terbentuknya senyawa beracun bagi tumbuhan serta terjadinya pencemaran baik di air, udara, tanah serta produk hasil pertanian yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Berdasarkan kesadaran-kesadaran adanya permasalahan tersebut di atas, kini muncul gerakan reformasi khususnya konsumen hasil pertanian untuk mendapat produk hasil pertanian yang sehat, bebas residu dan kondusif bagi kelangsungan hidup. Konsep perjuangan tani yang lestari dan ramah lingkungan yang bisa meningkatkan dan mempertahankan kerindangan tanah dan bisa berkelanjutan perlu diterapkan secara konkret dan secara luas.
Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pencemaran zat kimia baik terhadap lingkungan maupun produk hasil pertanian akhir penerapan pestisida secara berlebihan yaitu digunakannya tumbuh-tumbuhan yang selama ini sudah tersedia di alam (pestisida nabati) dan pupuk organik.
Konsep pertanian berkelanjutan bekerjsama sudah diterapkan oleh petani yang pada pertamanya yaitu pertanian tumbuhan pangan padi bebas pestisida, akan tetapi sebab beberapa hal maka perkembangannya sangat lambat dan tumbuhnya kesadaran dalam pertanian berkelanjutan gres muncul setelah mereka mencicipi manfaatnya. Atas dasar inilah maka perlunya dilakukan penelitian lebih jauh ihwal bagaimana taktik menuju perjuangan tani berkelanjutan di Kabupaten Tulungagung ini.
Tag :
Pertanian
0 Komentar untuk "Strategi Menuju Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten … (Studi Kasus Pertanian Tanaman Padi Bebas Pestisida Di Desa … (Prt-55)"