Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas Xi Sma Taman Islam Cibungbulang Bogor (Pbi-17)

loading...

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan maka semakin banyak gosip yang tersimpan di dalam buku. Pada tiruana jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa. melaluiataubersamaini membaca siswa akan memperoleh banyak sekali gosip yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula gosip yang diperoleh. Oleh alasannya itu, membaca yakni jendela dunia, siapa pun yang membuka jendela tersebut sanggup melihat dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. Baik kejadian yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan hadir.



Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh alasannya itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan, bukan alasannya suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka ia akan mendapat segala gosip yang ia inginkan. Namun sebaliknya, jikalau siswa membaca atas dasar paksaan, maka gosip yang ia peroleh tidak akan terbaik.

Membaca yakni kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang yang tertulis semata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca, supaya ia bisa memahami bahan yang dibacanya. Pembaca berupaya supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya.

Kegiatan membaca juga yakni acara berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Dikatakan aktif, alasannya di dalam kegiatan membaca sebetulnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan reseptif, alasannya si pembaca bertindak selaku peserta pesan dalam suatu hubungan komunikasi antara penulis dan pembaca yang bersifat langsung.

Bagi siswa, membaca tidak spesialuntuk berperan dalam menguasai bidang studi yang dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui banyak sekali macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Melalui membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sanggup diketahui dan dipahami sebelum sanggup diaplikasikan.

Membaca yakni satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan yakni satu bab atau komponen dari komunikasi tulisan1. 
Adapun kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup beberapa aspek empat segi, yaitu :
a. Keterampilan menyimak/mendengarkan (Listening Skills)
b. Keterampilan berbicara (Speaking Skills)
c. Keterampilan membaca (Reading Skills)
d. Keterampilan Menulis (Writing Skills)2
Empat keterampilan berbahasa tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat dekat satu sama lain, dan saling berkorelasi. Seorang bayi pada tahap pertama, ia spesialuntuk sanggup mendengar, dan menyimak apa yang di katakan orang di sekitarnya. Kemudian alasannya seringnya mendengar dan menyimak secara berangsur ia akan menirukan bunyi atau kata-kata yang didengarnya dengan berguru berbicara. Sesudah memasuki usia sekolah, ia akan berguru membaca mulai dari mengenal abjad hingga merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan menjadi sebuah kalimat. Kemudian ia akan mulai berguru menulis huruf, kata, dan kalimat.
Keterampilan berbahasa berkorelasi dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. sehingga ada sebuah ungkapan, “bahasa seseorang mencerminkan pikirannya”. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan terang jalan pikirannya.
Kegiatan membaca perlu dibiasakan semenjak dini, yakni mulai dari anak mengenal huruf. Jadikanlah kegiatan membaca sebagai suatu kebutuhan dan menjadi hal yang sangat senang bagi siswa. Membaca sanggup dilakukan di mana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat, dan motivasi. Jika hal ini terwujud, dibutuhkan membaca sanggup menjadi bab dari kehidupan yang tidak sanggup dipisahkan ibarat sebuah slogan yang menyampaikan “tiada hari tanpa membaca”.

Tentunya ini memerlukan ketekunan dan tes yang berkesinambungan untuk melatih kebiasaan membaca supaya kemampuan membaca, khususnya membaca pemahaman sanggup dicapai. Kemampuan membaca yakni kecepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan3.
Keluhan ihwal rendahnya kebiasaan membaca dan kemampuan membaca di tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA), tidak bisa dikatakan sebagai kelalaian guru pada sekolah yang bersangkutan. Namun hal ini harus dikembalikan lagi pada penyesuaian membaca dikala siswa masih kecil. Peranan orang tualah yang lebih secara umum dikuasai dalam membentuk kebiasaan membaca anak. Bagaimana mungkin seorang anak mempunyai kebiasaan membaca yang tinggi sedangkan orang tuanya tidak pernah mempersembahkan pola dan mengarahkan anaknya supaya terbiasa membaca. Karena seorang anak akan lebih tertarik dan termotivasi melaksanakan sesuatu kalau disertai dengan pemdiberian contoh, bukan spesialuntuk sekedar teori atau memdiberi tahu saja. Ketika anak memasuki usia sekolah, barulah guru mempunyai tugas dalam berbagi minat baca yang kemudian sanggup meningkatkan kebiasaan membaca siswa. melaluiataubersamaini demikian, orang bau tanah dan guru sama-sama mempunyai tugas yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kebiasaan membaca anak.

Kenyataan menawarkan soal-soal Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebagian besar menuntut pemahaman siswa dalam mencari dan memilih pikiran pokok, kalimat utama, membaca grafik, alur/plot, amanat, setting, dan sebagainya. Tanpa kemampuan membaca pemahaman yang tinggi, tidak mungkin siswa sanggup menjawaban soal-soal tersebut. Di sinilah tugas penting membaca pemahaman untuk memilih jawabanan yang benar. Belum lagi dengan adanya standar nilai kelulusan, hal ini memicu guru bahasa Indonesia khususnya untuk sanggup mencapai sasaran nilai tersebut.

INI yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di Sekolah Menengah Tingkat Atas. Penulis akan menuangkannya dalam skripsi ini dengan judul “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI Sekolah Menengan Atas Taman Islam Cibungbulang Bogor”.
0 Komentar untuk "Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas Xi Sma Taman Islam Cibungbulang Bogor (Pbi-17)"

Back To Top