Analisis Usahatani Padi Pada Kanal Pemasaran Yang Melalui Kud Dan Non Kud (Prt-48)

loading...
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Indonesia yakni Negara yang kaya dengan banyak sekali macam hasil bumi. Iklim di Indonesia memungkinkan tumbuhnya berguaka ragam tanaman. Saat ini Indonesia masih ialah Negara agraris yaitu sektor pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional, terutama padi. Pembangunan pertanian dibutuhkan sanggup meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, memperluas lapangan kerja, meningkatkan devisa Negara melalui ekspor produksi pertanian.

Dalam aktivitas ini pemerintah (Kepres No. 40 Tahun 1997) sudah menegaskan Koperasi Unit Desa (KUD) untuk sanggup memegang peranan penting yang sanggup menunjang keperluan eksklusif para anggotanya, antara lain:

1. Menyediakan masukana produksi pertanian khususnya pupuk.
2. Menyediakan permodalan petani melalui agenda Kredit Usaha Tani (KUT).
3. Pemamasukan hasil khususnya pengadaan pangan dan pamasukan umum menjamin pendapatan petani.

Usahatani sanggup diartikan sebagai ilmu terapan yang mengulas atau mempelajari bagaimana membuat atau memakai sumberdaya secara efisien pada suatu perjuangan peternakan, lantaran sifatnya yakni administrasi maka sanggup pula diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat atau melaksanakan keputusan pada suatu perjuangan pertanian untuk mencapai tujuan yang sudah disahkan oleh manajer atau keluarga petani.(Soeharto,1990)

                Pengertian kanal pemamasukan berdasarkan Swasta Basu (1979) yakni suatu jalur yang dilalui oleh arus barang dari produsen ke mediator dan jadinya hingga pada pemakai. Saluran pemamasukan ialah suatu struktur yang menggambarkan alternatife kanal yang akan dipilih dan menggambarkan situasi pemamasukan yang tidak sama dalam banyak sekali macam forum perjuangan ibarat produsen, pedagang mediator dan pedagang besar yang berfungsi untuk memasarkan barang secara efektif.

                Terbentuknya kanal pemamasukan gabah dalam hal ini yakni KUD dan non KUD yang tidak sama disebabkan lantaran pemamasukan. Hal ini yang menjadikan terbentuknya kanal pemamasukan gabah lain yaitu melalui non KUD, dimana petani menjual gabahnya kepada pedagang pengumpul yang selanjutnya melaksanakan penggilingan, dilanjutkan ke pengecer dan di lanjutkan hingga pada konsumen akhir. Padahal jikalau dilihat dari segi harga, KUD memiliki harga beli yang relative lebih tinggi daripada harga diluar (non KUD). Selain itu petani menjual padi dengan sistem tebas, dimana flora padi dijual sebelum masa pguan tiba. Dua kanal Pemamasukan tidak sama ini yang menjadikan efisiensi usahatani setiap petani tidak sama-beda.
  
                melaluiataubersamaini adanya dua kanal pemamasukan gabah, maka KUD sebagai urat nadi pedesaaan yang di tuntut untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai salah satu pemamasukan gabah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “ANALISIS USAHATANI PADI PADA SALURAN PEMASARAN YANG MELALUI KUD DAN NON KUD”(Studi kasus di Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo)


Tag : Pertanian
0 Komentar untuk "Analisis Usahatani Padi Pada Kanal Pemasaran Yang Melalui Kud Dan Non Kud (Prt-48)"

Back To Top