Analisis Efek Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas (Roa) Pada Pt Bank Berdikari Cabang Makassar (Ak-55)

loading...
Salah satu hal yang ikut serta menunjang  keberhasilan pembangunan ekonomi yakni stabilnya sektor perbankan. Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga pihak-pihak yang belum sempurnanya atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan kreditur.Ini yang dinamakan fungsi intermediasi yang sanggup dikatakan bahwa bank ialah penyalur dana dari unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana kepada unit-unit yang belum sempurnanya dana (Sinungan 1993:3). melaluiataubersamaini proses intermediasi ibarat ini, bank sebagai forum intermediasi berperan penting dalam mobilisasi dana-dana masyarakat untuk diputar sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi dunia usaha, baik untuk investasi maupun produksi, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu sebagai forum yang berorientasi pada laba, bank juga akan mengusahakan bagaimana semoga dana yang dihimpun tadi sanggup mempersembahkan keuntungan.Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan banyak sekali permasalahan seputar fungsi dasar perbankan.
1
 
Persaingan antar bank di dalam merebut pangsa pasar ialah salah satu hal yang masuk akal terjadi, taktik ofensif untuk merebut pasar pesaing menjadi modal utama bagi bank  di dalam menghimpun dana dari masyarakat. Likuiditas bank ialah syarat mutlak bagi suatu perbankan di dalam melaksanakan banyak sekali acara bisnisnya, yaitu untuk memenuhi kewajiban pinjaman-pinjaman bank, membayar kembali deposannya, serta memenuhi seruan kredit.
Perbankan di Indonesia dalam melaksanakan acara bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi dasarnya masih mengalami banyak sekali permasalahan yang fundamental yang sampai ketika ini. Banyak bank-bank yang belum bisa secara terbaik  di dalam mengelola sumber daya mereka, sebagai pola di satu sisi bank-bank yang mengalami under-liquid  akan kesusahan di dalam melaksanakan acara bisnisnya secara terbaik dikarenakan belum sempurnanya modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-bank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan kesusahan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan mencakupko terjadinya kredit tidak tertagih.

Banyaknya permasalahan perbankan ibarat yang diterangkan tersebut diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas ajaran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan bersama-sama sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya administrasi perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global. Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut problem teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif.
Salah satu cara yang sanggup digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank yakni dengan analisis profitabilitas. Kinerja suatu perusahaan sering diukur dengan bagaimana kemampuan suatu perusahaan itu menghasilkan laba. Dari sudut manajemen, rasio Return On Assets (ROA) dipandang sebagai alat ukur yang berkhasiat alasannya yakni mengindikasikan seberapa baik pihak administrasi memanfaatkan sumber daya total yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan profit. Menurut Malayu Hasibuan (2002:100) Profiabilitas bank yakni kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan yang ditetapkan dalam persentase. Profitabilitas intinya yakni keuntungan (rupiah) yang ditetapkan dalam persentase profit.
Aktiva produktif yakni suatu aktiva dalam rupiah dan valuta gila yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya (Lukman Dendawijaya:2009). Aktiva produktif ialah asset yang dimiliki oleh bank yang penerapannya dilakukan dengan cara penanaman dana kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat. Aktiva yang produktif sering juga disebut dengan earning assets atau aktiva yang menghasilkan, alasannya yakni penanaman dana tersebut dalah untuk mencapai tingkat penghasilan (laba) yang diharapkan. Aktiva produktif terdiri atas kredit, surat berharga, penempatan dan peyertaan.
melaluiataubersamaini meningkatnya Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dibutuhkan kinerja bank juga meningkat (terutama pencapaian laba). Dahlan Siamat (1999) dan Sinungan (1997) juga menyatakan bila kualitas aktiva produktif meningkat, maka perolehan keuntungan bank juga meningkat; alasannya yakni perolehan keuntungan bank sangat tergantung dengan penempatan dana disisi aktiva (produktif).
Alasan dipilihnya Profitabilitas (ROA) ialah indikator penting dari laporan keuangan yang mempunyai banyak sekali kegunaan. Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan administrasi bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penerapan aktiva. Laba pada umumnya digunakan sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan keuntungan yang akan hadir. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh jadi tinggi pula. Secara rinci ROA selama periode pengamatan nampak dalam tabel 1.1 sebagai diberikut;


Tabel 1.1
Perbandingan KAP dan ROA
Tahun 2006-2010
(dalam %)

Tahun
KAP
ROA
2006
0,577762
1,078915
2007
0,948767
2,659066
2008
1,036661
2,342558
2009
1,370132
2,859645
2010
0,982131
2,271533
                              Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (persero) Tbk Makassar

  Dari tabel 1.1 diketahui bahwa rasio ROA PT. Bank Mandiri (persero) Tbk mengalami tren yang berfluktuasi selama kurun waktu 2004 sampai 2010. ROA PT Bank Mandiri (persero) Tbk pada tahun 2006 sebesar 1,0789%, pada tahun 2007 naik menjadi 2,6590% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 mengatakan kinerja menurun menjadi 2,3425% namun di tahun 2009 ROA kembali naik menjadi 2,859% dan pada tahun 2010 kembali mengatakan kinerja yang menurun menjadi 2,271%. Melihat kondisi tersebut, keinerja PT Bank Mandiri (persero) Tbk. mengatakan ekspresi dominan ROA yang berfluktuasi  sehingga akan mempengaruhi kinerja operasional pada periode diberikutnya seningga perlu dikaji factor yang mempepengaruhi perubahan ROA tersebut. Perolehan keuntungan bank sangat bergantung dengan penempatan dana disisi aktiva (produktif) alasannya yakni dengan meningkatnya kualitas aktiva produktif (KAP) maka kinerja bank juga semakin meningkat (terutama pencapaian laba) (Dahlan Siamat, 1999; dan Sinungan, 1997).
Dari tabel 1.1 dapat dilihat perkembangan KAP PT. Bank Mandiri (persero) Tbk mengalami tren yang berfluktuasi selama kurun waktu 2004 sampai 2010. ROA PT Bank Mandiri (persero) Tbk pada tahun 2006 sebesar 0,5777%, pada tahun 2007 naik menjadi 0,9487% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 naik menjadi 1,0366% . di tahun 2009 ROA kembali naik menjadi 1,3701% dan pada tahun 2010 kembali mengatakan kinerja yang menurun menjadi 0,9821%
            Dari analisis tabel 1.1 sanggup diketahui bahwa pada tahun 2008 terdapat permasalahan, dimana pada ketika kualitas aktiva produktif meningkat justru disatu sisi profitabilitas perusahaan yang diukur dengan instrumen ROA mengalami penurunan hal ini tidak sesuai dengan teori dimana pada ketika kualitas aktiva produktif meningkat akan menjadikan peningkatan pada ROA pula alasannya yakni aktiva produktif yang berkarakter yakni aktiva produktif yang tingkat resiko gagal bayarnya sedikit sehingga Penyisihan abolisi aktiva produktif (PPAP) yang dipersiapkan juga sedikit, implikasi kesudahannya akan meningkatkan ROA perusahaan.
Untuk itulah penulis tertarik untuk mereview efek Kualitas Aktiva Produktif (KAP) terhadap profitabilitas yang diperoleh bank yang ditetapkan dengan Return on Assets (ROA) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT Bank Mandiri Cabang Makassar.”




0 Komentar untuk "Analisis Efek Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Profitabilitas (Roa) Pada Pt Bank Berdikari Cabang Makassar (Ak-55)"

Back To Top